BeritaKalimantan Barat

Warga Dihebohkan Penembakan, Pembakaran Rumah, dan Excavator Misterius di Kecamatan Air Upas

441
×

Warga Dihebohkan Penembakan, Pembakaran Rumah, dan Excavator Misterius di Kecamatan Air Upas

Sebarkan artikel ini

Situasi Mencekam di Air Upas, Ketapang

KETAPANG | DETIKREPORTASE.COM – Situasi keamanan di Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mendadak mencekam setelah serangkaian peristiwa kekerasan mengguncang wilayah tersebut. Warga dihebohkan dengan kejadian penembakan, pembakaran rumah, hingga insiden pembakaran alat berat jenis excavator yang hingga kini masih menyisakan misteri. Peristiwa itu disebut-sebut terjadi di sekitar kawasan perkebunan PT Cargill, tepatnya di wilayah Jangkit-Jangkit, Air Upas. Informasi awal menyebutkan sedikitnya 18 unit rumah warga telah dibakar, sementara lima orang dilaporkan menjadi korban penembakan, masing-masing bernama Vera, Anjang, Duto, Alman, dan Pak Dh Hayan.

> “Rumah warga sudah dibakar sebanyak 18 unit, dan ada sekitar lima orang yang menjadi korban penembakan di Air Upas, yaitu Vera, Anjang, Duto, Alman, dan Pak Dh Hayan. Bahkan, dua warga juga jadi korban pembakaran,” ungkap Joni, salah satu warga setempat, saat diwawancarai wartawan pada Jumat (24/10/2025).

Menurut Joni, aksi kekerasan tersebut berlangsung dalam beberapa hari terakhir dan telah menimbulkan ketakutan luar biasa di tengah masyarakat. Ia menyebut warga kini hidup dalam kecemasan karena belum ada kepastian dari aparat penegak hukum terkait pelaku di balik rentetan kejadian tersebut.

Laporan Sudah Disampaikan ke Pihak Berwajib

Joni mengaku bahwa warga sudah beberapa kali melaporkan seluruh rangkaian kejadian ini kepada aparat kepolisian setempat. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada satu pun pelaku yang berhasil diamankan. > “Kami sudah laporkan ke pihak berwajib, tapi sampai sekarang belum ada penangkapan. Kami berharap polisi bertindak cepat, karena warga sudah hidup dalam ketakutan,” ujarnya dengan nada harap.

Ia menambahkan, kondisi di Desa Air Upas kini benar-benar memprihatinkan. Aktivitas masyarakat mulai lumpuh. Banyak warga enggan keluar rumah, bahkan sebagian memilih mengungsi sementara ke daerah tetangga yang dianggap lebih aman.

> “Kami mohon perhatian dari pemerintah dan aparat keamanan. Wilayah kami sudah lama diteror, dan kami hanya ingin hidup tenang kembali,” tambahnya dengan suara bergetar.

Warga berharap aparat kepolisian segera mengambil tindakan tegas agar peristiwa ini tidak berkembang menjadi konflik horizontal atau menimbulkan korban lebih banyak. Mereka juga mendesak pemerintah daerah turun langsung memediasi situasi agar kondisi keamanan segera pulih.

Pembakaran Excavator Tambah Kepanikan Warga

Selain penembakan dan pembakaran rumah, warga juga dikejutkan oleh insiden pembakaran alat berat jenis **excavator** di wilayah **Sungai Dabu**, tepatnya di sekitar **Jembatan Bomak Tengah**, Kecamatan Air Upas. Kejadian itu disebut terjadi pada **pukul 10.00 pagi**, dan hingga kini belum diketahui secara pasti siapa pelaku di balik tindakan tersebut. > “Informasi itu saya dapat dari kawan di Sungai Dabu yang saya hubungi kemarin. Katanya, excavator dibakar oleh orang tak dikenal di dekat jembatan Bomak Tengah,” jelas Joni.

Peristiwa pembakaran alat berat tersebut semakin memperkeruh situasi di Air Upas. Warga menduga, ada kelompok tertentu yang sengaja menciptakan teror untuk menimbulkan ketakutan dan memperkeruh suasana. Namun, motif di balik serangkaian kejadian ini masih menjadi tanda tanya besar.

Beberapa saksi menyebutkan bahwa pelaku datang secara tiba-tiba pada malam hari, membawa senjata api rakitan dan bahan bakar. Setelah membakar rumah dan alat berat, mereka langsung melarikan diri ke arah hutan di sekitar wilayah perkebunan. Hingga kini, aparat belum berhasil mengidentifikasi atau menangkap satu pun pelaku.

Polisi Diminta Bertindak Cepat, Warga Hidup dalam Ketakutan

Informasi awal mengenai peristiwa mencekam ini pertama kali diketahui dari **unggahan di akun Facebook milik Uti Iskandar**, yang kemudian viral di media sosial. Beberapa media lokal kemudian mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut dengan menghubungi warga Kecamatan Air Upas untuk mendapatkan informasi lebih akurat. Warga menegaskan bahwa situasi ini bukan lagi isu biasa, tetapi sudah menyangkut keselamatan jiwa dan hak dasar masyarakat. Mereka menilai, aparat keamanan perlu segera mengerahkan pasukan tambahan ke wilayah Air Upas guna memastikan kondisi benar-benar aman dan terkendali.

> “Kami hanya ingin bisa tidur dengan tenang tanpa suara tembakan di malam hari. Kami ingin anak-anak bisa sekolah tanpa takut rumahnya dibakar,” ungkap salah seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kronologi maupun perkembangan penyelidikan kasus tersebut. Namun, masyarakat berharap agar Polres Ketapang dan Polda Kalbar segera melakukan tindakan cepat untuk mengungkap pelaku dan motif di balik aksi teror ini.

Kondisi psikologis warga kini benar-benar terguncang. Sebagian besar memilih berjaga sepanjang malam, sementara kegiatan pertanian dan perdagangan di wilayah itu nyaris berhenti total. Desa yang biasanya ramai dengan aktivitas kini berubah menjadi sunyi, hanya tersisa suara angin malam yang menambah suasana mencekam.

Situasi di Air Upas menjadi pengingat betapa pentingnya kehadiran negara di tengah rakyat ketika rasa aman mereka terancam. Warga menaruh harapan besar pada aparat penegak hukum agar tidak hanya datang setelah kejadian, tetapi juga aktif melakukan pencegahan agar konflik serupa tidak kembali terjadi.

✍️ Slamet | detikreportase.com | Ketapang – Kalimantan Barat

DETIKREPORTASE.COM : Suara Rakyat, Fakta di Balik Teror, dan Tuntutan Keadilan di Air Upas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250