Jawa TengahPOLRI

Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jateng Gelar Doa Bersama Lintas Agama: Wujudkan Harmoni dalam Keberagaman

358
×

Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jateng Gelar Doa Bersama Lintas Agama: Wujudkan Harmoni dalam Keberagaman

Sebarkan artikel ini

SEMARANG|DERIKREPORTASE.COM

Dalam suasana penuh khidmat dan kebersamaan, Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) menggelar *Doa Bersama Lintas Agama* dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Senin pagi (30/6/2025), bertempat di Gedung Borobudur, Mapolda Jateng.Kegiatan ini menjadi refleksi spiritual sekaligus simbol nyata harmoni antarumat beragama, yang hadir menyatukan doa dan harapan agar Polri terus menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat secara humanis.

Dihadiri Tokoh-Tokoh Lintas Agama dan Forkopimda

Acara tersebut dihadiri oleh Kapolda Jawa Tengah **Irjen Pol Ribut Hari Wibowo**, beserta jajaran Pejabat Utama Polda, unsur **Forkopimda Provinsi Jawa Tengah**, Ketua MUI Jawa Tengah, serta tokoh-tokoh dari **Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)** tingkat provinsi dan kota.Sekitar 250 peserta hadir dalam kegiatan ini, yang terdiri dari tamu undangan VIP, anggota Mapolda, hingga panitia internal. Dalam sambutannya, Kapolda menyampaikan bahwa peringatan Hari Bhayangkara tahun ini di Polda Jateng dilaksanakan secara sederhana, tanpa seremoni besar, namun fokus pada kegiatan sosial yang berdampak nyata.
“Kami lebih memilih kegiatan yang bermanfaat, seperti bakti sosial, doa bersama, dan refleksi. Ini sesuai dengan tema kita: Polri untuk Masyarakat,” ujar Irjen Ribut Hari Wibowo.

Ia juga meminta doa restu kepada para tokoh agama dan masyarakat agar Polri dapat semakin profesional, dipercaya, dan dicintai oleh rakyat.

Doa dari Enam Agama Besar: Simbol Persatuan Bangsa

Dalam sesi utama acara, enam tokoh agama mewakili agama besar di Indonesia tampil secara bergantian menyampaikan doa untuk bangsa dan Polri. Mereka adalah:
1. Prof. Dr. K.H. Imam Yahya, M.Ag (Islam – Ketua FKUB Prov. Jateng)

2. Ws. Andi Gunawan, ST (Kong Hu Chu)

3. Tanto Soegito Harsono (Buddha)

4. Drs. I Dewa Made Artasya, M.Pd.H (Hindu)

5. Pdt. Yosua Wardaya, S.Th (Kristen Protestan)

6. Sr. Yulia Silalahi, SDP (Katolik)

Pembacaan doa oleh keenam tokoh agama ini menjadi puncak spiritual dari acara, memancarkan pesan kuat bahwa di tengah keberagaman, bangsa Indonesia dapat tetap bersatu menjaga kedamaian dan keutuhan bangsa.

Tausiah KH Supandi: Melayani dengan Hati

Usai sesi doa lintas agama, acara dilanjutkan dengan tausiah dari **KH Supandi**, ulama kharismatik asal Kota Semarang yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang jenaka dan membumi. Dalam pesannya, KH Supandi mengajak seluruh jajaran Polri, khususnya di Jateng, untuk menjadikan Hari Bhayangkara ke-79 sebagai momentum introspeksi.> “Polisi itu kalau ingin dicintai rakyat, ya harus melayani dengan hati. Bukan hanya pakai seragam, tapi pakai hati dan akhlak,” ujar KH Supandi.

Ia juga mengingatkan bahwa tugas Polri tidak sekadar menjaga ketertiban, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat sebagai institusi yang hadir memberi rasa aman.

Polri Humanis, Bhinneka Tunggal Ika Dijaga Bersama

Kabid Humas Polda Jateng **Kombes Pol Artanto** menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremoni, tetapi bentuk komitmen Polri dalam merawat kerukunan.> “Doa lintas agama ini adalah cermin wajah humanis Polri. Semangat Bhayangkara adalah semangat melayani tanpa memandang latar belakang,” ungkap Kombes Artanto.

Ia menambahkan, sinergi antara Polri, tokoh agama, dan masyarakat merupakan kunci utama menciptakan lingkungan yang aman, rukun, dan harmonis.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik tolak, bahwa Indonesia kuat karena bersatu dalam keberagaman. Polri hadir untuk masyarakat, dan masyarakat adalah mitra utama Polri,” pungkasnya.

✍️ Asep Saepudin | Detikreportase.com
Semarang – Jawa Tengah

DETIKREPORTASE.COM — Bhayangkara untuk Rakyat, Harmoni untuk Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250