JENEPONTO | DETIKREPORTASE.COM
Komitmen Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dalam meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat kembali membuahkan hasil positif. Melalui program bantuan bahan bacaan bermutu, ribuan eksemplar buku telah disalurkan ke berbagai penjuru Nusantara. Salah satunya diterima oleh Taman Baca Masyarakat (TBM) Pesona Ilmu yang berada di Dusun Bulo-Bulo, Desa Bulusuka, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Penyaluran ini menjadi angin segar bagi masyarakat di desa yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap bahan bacaan berkualitas. Inisiatif tersebut diapresiasi luas oleh warga setempat, terlebih oleh pengelola TBM, Astono Susanto, yang menyebutnya sebagai momen penting dalam penguatan budaya literasi di desa terpencil.
Buku untuk Semua, dari Anak-anak hingga Petani
Buku-buku yang dikirimkan oleh Perpusnas mencakup berbagai genre dan bidang. Mulai dari literatur anak, buku fiksi, non-fiksi, hingga referensi keilmuan yang berkaitan erat dengan kebutuhan lokal masyarakat pedesaan. Menurut Astono, koleksi buku yang mereka terima tidak hanya bermanfaat untuk anak sekolah dan guru, tetapi juga untuk masyarakat umum—termasuk para petani, pemuda desa, dan ibu rumah tangga.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Perpusnas RI yang secara konsisten menghadirkan bahan bacaan berkualitas ke daerah kami. Buku-buku ini menjadi sumber pengetahuan baru, inspirasi, dan motivasi bagi banyak warga kami, terutama anak-anak dan remaja yang kini punya lebih banyak pilihan bacaan,” ujar Astono.
Dukungan Penuh dari Perpustakaan Daerah
Astono juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Perpustakaan Daerah Kabupaten Jeneponto yang telah menjadi jembatan penting antara TBM dan Perpusnas. Melalui koordinasi dan pendampingan yang intensif, perpustakaan daerah membantu memastikan bahwa bantuan dari pemerintah pusat sampai langsung ke tangan masyarakat yang membutuhkan.
“Perpustakaan Daerah Jeneponto selama ini sangat aktif memfasilitasi dan mendampingi kami, mulai dari pelaporan hingga distribusi. Tanpa peran mereka, mungkin kami sulit mendapat akses program bantuan seperti ini,” tambah Astono.
TBM Pesona Ilmu, Oase Ilmu di Tengah Perbukitan
TBM Pesona Ilmu yang dikelola Astono sejak beberapa tahun terakhir telah menjadi tempat belajar informal bagi anak-anak dan remaja desa. Di tempat ini, mereka tidak hanya membaca buku, tetapi juga mengikuti kegiatan literasi kreatif seperti menggambar, menulis cerita pendek, hingga diskusi kelompok.
Dengan tambahan koleksi buku dari Perpusnas RI, TBM ini kini semakin lengkap. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca, tetapi juga menjadi pusat pengembangan diri dan pembelajaran sepanjang hayat, sesuai dengan visi besar Gerakan Literasi Nasional.
Literasi Adalah Akses, Bukan Kemewahan
Program bantuan ini menunjukkan bahwa literasi bukan lagi milik kota-kota besar atau mereka yang mampu membeli buku. Perpusnas RI berhasil menjangkau desa-desa yang selama ini luput dari perhatian. Termasuk Desa Bulusuka, yang terletak jauh dari pusat kota dan hanya dapat diakses dengan kendaraan roda dua melewati jalanan berbatu.
Warga Dusun Bulo-Bulo kini mulai terbiasa membawa pulang buku untuk dibaca di rumah, dan anak-anak semakin sering terlihat menghabiskan waktu luangnya di TBM dibandingkan hanya bermain gawai. Ini menjadi perubahan kecil yang diharapkan tumbuh menjadi kebiasaan besar dalam masyarakat literat.
Menanam Benih Masa Depan Melalui Buku
Astono berharap bahwa perhatian seperti ini terus berkelanjutan. Menurutnya, literasi bukan hanya tentang membaca buku, tetapi juga soal membuka cakrawala dan memberi harapan baru kepada generasi muda desa.
“Dengan buku, kami bisa menanam benih masa depan yang lebih baik. Dan kami percaya, anak-anak di pelosok pun layak punya kesempatan yang sama seperti mereka yang ada di kota besar,” pungkasnya.
✍️ Rusli | detikreportase.com | Jeneponto – Sulawesi Selatan


