BeritaKalimantan Barat

Sat Polairud Polres Ketapang Bersama Basarnas Berhasil Evakuasi Nelayan yang Kapalnya Bocor di Perairan Kuala Pendek

345
×

Sat Polairud Polres Ketapang Bersama Basarnas Berhasil Evakuasi Nelayan yang Kapalnya Bocor di Perairan Kuala Pendek

Sebarkan artikel ini

Sinergitas di Tengah Ombak Tinggi

KETAPANG | DETIKREPORTASE.COM – Aksi cepat tanggap ditunjukkan oleh jajaran Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Ketapang, Polda Kalimantan Barat. Di bawah komando AKP Maryono, S.E., tim gabungan bersama personel Basarnas (SAR) Ketapang berhasil mengevakuasi seorang nelayan yang kapalnya mengalami kebocoran di Perairan Kuala Pendek, Kabupaten Ketapang, pada Kamis (23/10/2025).

Insiden bermula ketika Bapak Rahmad, salah satu warga sekaligus keluarga korban, melapor ke pihak kepolisian bahwa kapal milik Iswandi, seorang nelayan setempat, mengalami kebocoran saat sedang melaut. Menyadari situasi darurat tersebut, tim Sat Polairud Polres Ketapang segera berkoordinasi dengan Basarnas Ketapang untuk melakukan pencarian dan pertolongan.

Dengan menggunakan RIB (Rigid Inflatable Boat) milik Pos SAR Ketapang, tim bergerak cepat menuju titik koordinat lokasi kejadian sejauh 5,57 Nautical Mile dari dermaga. Di tengah kondisi cuaca yang dilaporkan bergelombang cukup tinggi, para petugas menunjukkan ketangguhan dan profesionalisme mereka dalam menembus ombak demi menyelamatkan korban.

Evakuasi Dramatis di Tengah Laut

Ketika tiba di lokasi, tim menemukan kapal milik korban dalam keadaan miring dan sebagian lambungnya sudah terisi air laut. Nelayan bernama Iswandi tampak kelelahan setelah berjuang menjaga keseimbangan kapal sambil berusaha menahan air masuk ke dek.

Dengan sigap, petugas Sat Polairud dan Basarnas melakukan manuver penyelamatan. Proses evakuasi berlangsung penuh kehati-hatian mengingat kondisi gelombang yang terus berubah. Setelah beberapa menit yang menegangkan, korban akhirnya berhasil dinaikkan ke atas perahu tim penyelamat dalam keadaan selamat dan sadar.

Raut lega terpancar dari wajah para petugas. Mereka langsung memberikan air minum dan selimut kepada Iswandi yang sempat menggigil karena lama terpapar angin laut. Tak lama setelah itu, kapal korban diamankan sementara di lokasi untuk kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Langkah Cepat dan Kerja Sama Solid

Setelah memastikan keselamatan korban, tim gabungan membawa Iswandi menuju Dermaga Pos SAR Basarnas Ketapang untuk menjalani pemeriksaan kesehatan awal. Kondisinya dinyatakan stabil dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga yang sudah menunggu di dermaga dengan perasaan haru dan bahagia.

Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Harris, S.H., S.I.K., M.I.K., CPHR, melalui Kasat Polairud AKP Maryono, S.E., memberikan apresiasi tinggi terhadap kerja sama cepat antara dua institusi tersebut.

> “Kegiatan evakuasi ini merupakan wujud kerja sama dan respons cepat antara Sat Polairud dan Basarnas terhadap laporan masyarakat. Kami akan terus memperkuat sinergi seperti ini demi memberikan pelayanan terbaik dan memastikan keselamatan masyarakat, khususnya para nelayan di wilayah perairan Ketapang,” ujar AKP Maryono.

Ia menegaskan bahwa tugas utama Polairud bukan hanya menegakkan hukum di wilayah perairan, tetapi juga memberikan perlindungan dan pertolongan bagi seluruh masyarakat yang beraktivitas di laut. “Kami ada untuk melindungi, bukan hanya menindak. Karena laut adalah sumber kehidupan bagi banyak warga pesisir Ketapang,” tambahnya.

Pesan Keselamatan untuk Para Nelayan

Peristiwa di Kuala Pendek ini menjadi pengingat penting bagi para nelayan agar selalu memperhatikan kondisi kapal dan cuaca sebelum berangkat melaut. Menurut AKP Maryono, banyak kecelakaan laut dapat dihindari jika setiap nelayan memastikan peralatan keselamatan seperti pelampung, radio komunikasi, dan pompa air darurat tersedia dan berfungsi baik.

> “Kami mengimbau seluruh nelayan untuk tidak mengabaikan faktor keselamatan. Pastikan kondisi kapal prima, lengkapi alat keselamatan, dan perhatikan prakiraan cuaca sebelum berlayar. Keselamatan adalah prioritas utama,” tuturnya.

Selain itu, pihak Sat Polairud juga aktif melakukan patroli rutin dan sosialisasi keselamatan laut di sejumlah desa pesisir, seperti Sukabangun, Mekar Utama, dan Teluk Melano. Program ini bertujuan agar masyarakat pesisir memiliki pemahaman lebih baik tentang risiko melaut di musim pancaroba yang sering kali sulit diprediksi.

Dedikasi Tanpa Batas di Lautan

Kisah penyelamatan Iswandi menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara Polairud dan Basarnas bukan hanya slogan, melainkan kerja nyata di lapangan. Ketika sebagian orang masih tidur nyenyak di darat, para personel ini justru berhadapan dengan risiko tinggi di laut demi menyelamatkan nyawa.

Di balik setiap operasi penyelamatan, ada dedikasi dan keberanian para petugas yang rela mengorbankan kenyamanan dan keselamatannya sendiri. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga perairan Indonesia tetap aman — bukan hanya dari ancaman kejahatan laut, tetapi juga dari bencana dan kecelakaan yang menimpa para pelaut kecil.

Malam itu, setelah operasi dinyatakan selesai, kapal RIB yang membawa korban kembali merapat di Dermaga Ketapang. Beberapa anggota tampak menepuk bahu rekan-rekannya, lega dan bangga karena berhasil menjalankan tugas kemanusiaan. Di sudut dermaga, keluarga korban menyalami satu per satu petugas dengan mata berkaca-kaca — ucapan terima kasih yang sederhana, tapi tulus dari hati.

Sinergitas seperti ini menjadi cermin bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial masih kuat di antara aparat keamanan dan masyarakat pesisir Ketapang. Dan selama semangat itu dijaga, laut tidak akan menjadi tempat yang menakutkan, melainkan ruang kehidupan yang penuh harapan.

✍️ Slamet | detikreportase.com | Ketapang – Kalimantan Barat
DETIKREPORTASE.COM : Sinergi Kemanusiaan, Laut Aman, Masyarakat Tenang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250