Menyatu dalam Ibadah, Menanamkan Nilai Sejak Dini
SOPPENG | DETIKREPORTASE.COM – Suasana khusyuk menyelimuti Masjid Nurut Taqwa di Kampung Tanete, Desa Abbanuange, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, pada Selasa malam, 15 Juli 2025.
Waktu menunjukkan pukul 18.48 WITA ketika denting azan Maghrib menggema, menjadi penanda dimulainya kembali **kegiatan rutin “Maghrib Mengaji”** yang digagas bersama masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah desa.Program ini bukan sekadar rutinitas ibadah, tetapi telah menjelma menjadi gerakan pembinaan keagamaan yang berkelanjutan bagi anak-anak dan remaja di kampung tersebut. Dimulai dengan shalat Maghrib berjamaah, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh para santri cilik, yang dengan tartil dan ketekunan melafalkan firman Allah.
Masjid sederhana di kampung ini kini menjadi oase spiritual yang menumbuhkan cinta Al-Qur’an sejak dini, menghadirkan suasana religius yang kuat di tengah gempuran era digital yang rawan terhadap degradasi moral generasi muda.
Polri Dukung Pendidikan Qur’ani, Hadirkan Sentuhan Humanis
Kegiatan ini mendapat perhatian dan dukungan dari aparat keamanan. **Kapolres Soppeng, AKBP Aditya Pradana, S.I.K., M.I.K.**, melalui **Kapolsek Lilirilau, AKP Asep Sibli**, menyampaikan apresiasi atas semangat warga dalam membina generasi muda melalui pendekatan keagamaan yang humanis dan membumi.> “Kegiatan Maghrib Mengaji sangat positif dalam membentuk karakter anak-anak kita. Ini bagian dari investasi moral yang kelak akan menjadi benteng akhlak generasi penerus. Polri sangat mendukung inisiatif semacam ini,” ujar AKP Asep di sela kegiatan.
Lebih dari sekadar pengamanan, kehadiran personel Polsek Lilirilau dalam kegiatan ini adalah wujud nyata pendekatan humanis Polri, yang tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga menjalin kedekatan emosional dan spiritual dengan masyarakat.
Kapolsek menambahkan, bahwa kemitraan antara aparat dengan tokoh agama dan warga harus diperkuat demi menciptakan suasana kamtibmas yang damai, harmonis, dan religius.
Respons Hangat dari Warga: Menjadi Tradisi dan Harapan
Masyarakat Desa Abbanuange, khususnya di Kampung Tanete, menyambut baik kegiatan Maghrib Mengaji ini. Tidak hanya para orang tua, anak-anak pun tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan, dari shalat hingga membaca Al-Qur’an secara bergilir.> “Kami sangat senang anak-anak kami bisa mengisi waktu Maghrib dengan mengaji, bukan dengan main HP. Semoga kegiatan ini tetap rutin dan jadi tradisi yang mengakar,” kata Hasnidar, seorang ibu rumah tangga yang anaknya ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Pemerintah desa juga aktif terlibat. Kepala Desa Abbanuange, H. Ahmad Yusran, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga kegiatan ini sebagai bagian dari program pembangunan karakter berbasis keimanan di tingkat desa.
> “Kami ingin mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual. Maghrib Mengaji akan terus kami hidupkan,” tegasnya.
Merawat Ukhuwah, Membangun Generasi Berakhlak
Kegiatan Maghrib Mengaji tidak hanya membangun kebiasaan ibadah, tetapi juga **menumbuhkan semangat ukhuwah Islamiyah** antarwarga. Usai kegiatan, jamaah berbincang akrab, saling bertukar cerita dan pengalaman, menciptakan atmosfer silaturahmi yang hangat.Para remaja dan anak-anak yang terlibat dalam kegiatan ini juga diberi motivasi oleh tokoh agama dan pengajar lokal agar terus mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Tadarus, hafalan surat pendek, hingga kisah para nabi menjadi materi penyerta yang membekas di benak peserta.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Imam Masjid Nurut Taqwa, yang berharap agar Desa Abbanuange selalu diberkahi dan dijauhkan dari perpecahan. Ia juga berharap Maghrib Mengaji ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Soppeng.
> “Mari kita rawat kegiatan ini seperti kita merawat anak-anak kita sendiri. Inilah bekal terbaik untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan,” pesannya.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan lintas sektor — dari masyarakat, pemerintah, hingga kepolisian — Maghrib Mengaji di Desa Abbanuange telah menjadi bukti nyata bahwa pendidikan moral dan spiritual bisa dimulai dari kampung, dari masjid, dari hati.
✍️ Andi Rosha | detikreportase.com | Soppeng – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Dari Masjid, Kita Bangun Generasi Qur’ani dan Indonesia yang Bermartabat


