BeritaPapua

Bawa Keceriaan ke Pedalaman Papua, Satgas Yonif 642/Kps Pos Dataran Beimes Bagi Bingkisan untuk Warga

342
×

Bawa Keceriaan ke Pedalaman Papua, Satgas Yonif 642/Kps Pos Dataran Beimes Bagi Bingkisan untuk Warga

Sebarkan artikel ini
Bawa Keceriaan ke Pedalaman Papua, Satgas Yonif 642/Kps Pos Dataran Beimes Bagi Bingkisan untuk Warga

Langkah Kecil yang Bermakna di Horna

DATARAN BEIMES | DETIKREPORTASE.COM – Ada yang berbeda dari rutinitas para prajurit **Satgas Yonif 642/Kps Pos Dataran Beimes** pada Kamis pagi, 17 Juli 2025. Bukan patroli keamanan atau kegiatan rutin militer lainnya, melainkan langkah tulus untuk menyapa dan berbagi kasih dengan masyarakat di Kampung Horna, Distrik Dataran Beimes, Papua.Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial, prajurit TNI berjalan kaki menembus medan sejauh 500 meter dari pos menuju pemukiman warga. Mereka membawa bingkisan sederhana namun penuh makna: makanan ringan, telur, mie instan, hingga alat tulis untuk anak-anak sekolah. Semua dikemas rapi dan dibawa langsung dari rumah ke rumah.

Bukan sekadar bantuan logistik, kegiatan ini adalah bentuk nyata dari perhatian dan kasih sayang kepada masyarakat Papua, khususnya yang berada di daerah terpencil dan jauh dari pusat layanan.

> “Kami tidak hanya datang sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat. Tugas kami bukan hanya menjaga batas, tapi juga membangun jembatan hati,” ujar Letda Inf Irfan, Danpos Dataran Beimes, yang memimpin langsung kegiatan tersebut.

Menjangkau Hati, Menyatukan Rasa

Kampung Horna dikenal sebagai salah satu wilayah pedalaman yang cukup sulit dijangkau, baik secara infrastruktur maupun perhatian publik. Di sinilah kehadiran TNI menjadi sangat berarti. Bagi sebagian warga, momen ini mungkin adalah pertama kalinya mereka menerima langsung kunjungan yang membawa sukacita dari pihak luar.Anak-anak menyambut dengan senyum ceria, sebagian bahkan langsung membuka bingkisan berisi alat tulis baru—sebuah kemewahan tersendiri bagi mereka. Ibu-ibu kampung memeluk erat para prajurit dan mengucapkan terima kasih dengan mata berkaca-kaca. Suasana haru menyelimuti setiap sudut kampung yang hari itu dipenuhi dengan semangat solidaritas.

> “Kami merasa sangat diperhatikan dan disayangi. Anak-anak senang sekali dapat alat tulis baru. Semoga Tuhan balas semua kebaikan ini,” ungkap Mama Yohana, salah satu warga yang menerima bingkisan dari Satgas.

Letda Irfan menegaskan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bentuk rasa syukur sekaligus komitmen untuk terus merawat ikatan antara prajurit TNI dan rakyat Papua.

> “Ini bukan yang terakhir. Kami ingin terus hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam konteks keamanan, tapi juga dalam membangun harapan,” tambahnya.

Lebih dari Bantuan, Ini Soal Kemanusiaan

Kegiatan berbagi bingkisan ini dilaksanakan dengan pendekatan yang hangat dan personal. Tidak ada panggung mewah, tidak ada seremoni panjang. Justru kesederhanaan itulah yang menjadi nilai istimewa dalam acara ini.Beberapa anggota Satgas tampak duduk bersama anak-anak, membantu membuka alat tulis, dan bahkan sempat menggambar bersama. Momen tersebut seolah menegaskan bahwa kehadiran prajurit di Dataran Beimes bukan sekadar menjalankan tugas negara, tetapi juga menghidupkan nilai kemanusiaan di tengah keterbatasan.

> “Kami percaya bahwa keamanan tidak akan pernah tercapai tanpa rasa cinta dari rakyat. Karena itu, kami mulai dari hal kecil—berbagi dengan tulus,” tutur salah satu anggota Satgas yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Bagi anak-anak di Kampung Horna, kunjungan itu menjadi cerita yang akan mereka kenang sepanjang hidup. Dalam keterbatasan, mereka merasakan arti diperhatikan, didatangi, dan diberi tanpa pamrih.

Menguatkan Persatuan di Bumi Cenderawasih

Sebagai wilayah yang masih menghadapi tantangan pembangunan dan keterisolasian, Papua sangat membutuhkan kehadiran negara dalam bentuk nyata. Satgas Yonif 642/Kps menjadi perpanjangan tangan negara yang tak hanya hadir dengan senjata, tapi juga dengan hati dan empati.Program berbagi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan dalam membangun Papua dari pinggiran. Dataran Beimes, yang selama ini berada di ujung perhatian, perlahan disapa oleh tangan-tangan yang peduli.

> “Kami ingin memberi contoh bahwa menjaga kedaulatan bisa dimulai dari menyapa dan memberi. Masyarakat adalah saudara kita. Mereka harus merasakan kehadiran negara bukan dalam bentuk tekanan, tapi pelukan,” ujar Letda Inf Irfan dengan penuh makna.

Kegiatan seperti ini memang tidak akan langsung menyelesaikan persoalan struktural di Papua, tetapi setidaknya menjadi pengingat bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Ketulusan, kepedulian, dan sentuhan kemanusiaan adalah fondasi utama dari sebuah bangsa yang ingin bersatu dan maju.

✍️ Tim | detikreportase.com | Dataran Beimes – Papua
DETIKREPORTASE.COM : Prajurit Tangguh, Rakyat Bahagia, Indonesia Kuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250