BeritaSulawesi Selatan

Bupati Soppeng Hadiri Peluncuran “Aksi Stop Stunting”, Gubernur Sulsel: Kolaborasi Jadi Kunci!

347
×

Bupati Soppeng Hadiri Peluncuran “Aksi Stop Stunting”, Gubernur Sulsel: Kolaborasi Jadi Kunci!

Sebarkan artikel ini
Bupati Soppeng Hadiri Peluncuran “Aksi Stop Stunting”, Kolaborasi Jadi Kunci!

Komitmen Daerah Wujudkan Sulsel Bebas Stunting

SOPPENG | DETIKREPORTASE.COM – Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Sulawesi Selatan, Bupati Soppeng **H. Suwardi Haseng, SE** menunjukkan komitmennya dengan menghadiri peluncuran program nasional **“Aksi Stop Stunting”** yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.Acara ini digelar di Aula Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (25/7/2025), dan dihadiri lebih dari 1.000 peserta lintas sektor, termasuk jajaran pemerintah daerah, akademisi, tokoh masyarakat, hingga kader kesehatan dari berbagai kabupaten/kota.

> “Kami mendukung penuh program nasional ini dan siap mengintegrasikan dengan kebijakan lokal di Kabupaten Soppeng,” ujar Bupati Suwardi dalam sela acara.

Turut hadir mendampingi Bupati, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Soppeng, jajaran Dinas Kesehatan, serta Ketua PKK desa dan kelurahan dari 21 lokus stunting yang tersebar di Kabupaten Soppeng.

Target Intervensi 15 Ribu Balita di 24 Kabupaten/Kota

Program “Aksi Stop Stunting” yang diluncurkan secara resmi oleh **Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman** menjadi inisiatif besar-besaran yang menargetkan intervensi gizi kepada **15.120 balita** dan **1.008 ibu hamil** di **504 desa** pada **24 kabupaten/kota**.Langkah konkret yang akan dilakukan meliputi:

Pemberian makanan tambahan balita

Susu ibu hamil dan multivitamin

Formula Penambah Massa Kesehatan (PMK)

Konseling dan edukasi terpadu

Kunjungan rumah oleh tenaga pendamping gizi, dokter, kader Posyandu, dan PKK

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Dr. dr. M. Ishaq Iskandar, M.Kes, menegaskan bahwa program ini disusun berbasis data dan dirancang dengan pendekatan kolaboratif lintas sektor.

> “Kami ingin menjadikan ini momentum perubahan. Stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga soal ketimpangan akses dan kesadaran. Ini harus diselesaikan bersama,” jelas Ishaq.

Empat Program Kesehatan Unggulan Diluncurkan

Selain Aksi Stop Stunting, Pemprov Sulsel juga meluncurkan tiga program kesehatan unggulan lainnya yang akan memperkuat sistem pelayanan dasar, terutama di wilayah kepulauan dan daerah dengan akses terbatas.1. Program Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB)
Layanan terpadu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif akan hadir di 12 Puskesmas wilayah kepulauan. Tujuannya untuk mengatasi hambatan geografis yang selama ini menghambat layanan kesehatan.

2. Mobile Intensive Care Unit (MICU)
Fasilitas ICU bergerak ini dilengkapi peralatan medis canggih setara ICU rumah sakit. Didesain untuk menjawab kondisi darurat di daerah terpencil yang minim fasilitas.

3. Program “Andalan Hati Melayani”
Layanan antar-jemput pasien ke rumah sakit ini akan dimulai di wilayah Maminasata (Makassar, Maros, Gowa, Takalar). Fokusnya pada masyarakat rentan yang kesulitan mengakses rumah sakit tepat waktu.

Gubernur Andi Sudirman menyampaikan bahwa pendekatan multi-program ini merupakan respons langsung terhadap kompleksitas masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat Sulsel.

> “Kita tidak bisa kerja sektoral. Ini butuh gotong royong, kolaborasi, dan keseriusan di semua level pemerintahan. Kalau kita tidak serius sekarang, kita akan kehilangan satu generasi,” tegasnya.

Soppeng Siap Integrasikan Program Secara Aktif

Kehadiran Bupati Soppeng dalam peluncuran program ini bukan sekadar simbolik. Ia secara langsung memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Soppeng telah siap mengintegrasikan program ini dalam strategi pembangunan daerah, khususnya di sektor kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan keluarga.> “Kami akan maksimalkan peran PKK, Posyandu, Puskesmas, hingga kader desa agar penanganan stunting dilakukan dari hulu ke hilir,” ujar Suwardi.

Ia juga meminta agar bantuan dan dukungan dari pemerintah provinsi terus mengalir, khususnya untuk desa-desa yang menjadi lokus stunting.

Sebagai informasi, angka prevalensi stunting di Sulawesi Selatan masih di atas rata-rata nasional. Program ini diharapkan bisa menjadi titik balik untuk membebaskan Sulsel dari masalah yang membayangi masa depan anak-anak.

✍️ Andi Rosha | detikreportase.com | Soppeng – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Bersama Lawan Stunting, Demi Generasi Emas Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250