BeritaSulawesi Selatan

SDM Polda Sulsel Gerakkan 219 Hektare Lahan Tidur di Luwu: Menuju Swasembada Jagung Nasional

341
×

SDM Polda Sulsel Gerakkan 219 Hektare Lahan Tidur di Luwu: Menuju Swasembada Jagung Nasional

Sebarkan artikel ini
SDM Polda Sulsel Gerakkan 219 Hektare Lahan Tidur di Luwu: Menuju Swasembada Jagung Nasional

BELOPA – SULSEL | DETIKREPORTASE.COM — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Biro SDM Polda Sulawesi Selatan terus menggencarkan asistensi langsung ke jajaran Polres guna mengidentifikasi dan mengolah lahan tidur menjadi ladang produktif. Salah satu titik strategis yang kini mendapat perhatian serius adalah Kabupaten Luwu, di mana total 219 hektare lahan telah dipetakan sebagai bagian dari upaya swasembada jagung nasional.

Asistensi ini dipimpin langsung oleh Karo SDM Polda Sulsel, Kombes Pol Aris Haryanto, S.I.K., M.Hum., yang didampingi oleh Wadir Binmas AKBP Andi Kumara, Kabagbinkar AKBP Candra Kurnia Seriawan, Kasubbagmutjab Kompol Akhmad Rivandy, dan Paurnutjab Iptu Aswar Alimin Abdullah. Rombongan diterima hangat oleh jajaran Polres Luwu di Aula Tebbakke Tongngenge, Kamis (17/7/2025), dan disambut oleh Kapolres Luwu AKBP Adnan Pandibu, S.H., S.I.K.

Polri Menjadi Motor Ketahanan Pangan

Dalam sambutannya, Kapolres Luwu mengapresiasi kunjungan dan asistensi tersebut sebagai langkah konkret dalam mendukung visi besar Polri untuk tidak hanya menjadi penjaga keamanan, tetapi juga penggerak sektor strategis seperti pertanian.

“Kegiatan ini menjadi pemicu semangat bagi kami di jajaran Polres Luwu untuk terus bersinergi dalam mendorong produktivitas sektor pertanian, khususnya jagung, sebagai bagian dari kontribusi nyata Polri terhadap ketahanan pangan nasional,” ujar AKBP Adnan Pandibu.

Sementara itu, Karo SDM Kombes Aris Haryanto dalam paparannya menekankan bahwa program ketahanan pangan saat ini bukanlah sekadar respons jangka pendek, tetapi bagian dari roadmap strategis Polri hingga tahun 2026.

“Polri telah menggerakkan 2.960 personel sebagai Polisi Penggerak Ketahanan Pangan di seluruh jajaran Polda Sulsel. Kita mendorong bhabinkamtibmas tidak hanya sebagai penghubung kamtibmas, tetapi juga sebagai pendamping aktif petani dan pengelola langsung lahan tidur,” ungkapnya.

219 Hektare Potensial, 905 Hektare Hutan Sosial

Data yang dipaparkan menunjukkan bahwa dari 219 hektare lahan yang sudah diidentifikasi di wilayah Polres Luwu, sekitar 54,64 hektare sudah ditanami jagung dan 164,36 hektare masih merupakan lahan tidur yang siap digarap.

Selain itu, mengacu pada data dari Kementerian Kehutanan, wilayah Luwu memiliki 905 hektare kawasan hutan sosial yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian produktif. Polres Luwu pun diarahkan untuk membangun kemitraan strategis dengan pihak Perhutani dan Dinas Kehutanan, guna mengakses dan mengelola lahan tersebut secara legal dan berkelanjutan.

“Target kita di 2026 adalah membentuk 1 juta hektare lahan produktif di seluruh Indonesia. Ini bukan sekadar target angka, tapi komitmen untuk mengubah paradigma: dari konsumsi menjadi produksi,” tegas Kombes Aris.

Bhabinkamtibmas Wajib Kelola Satu Hektare

Dalam sesi pengarahan, Wadir Binmas Polda Sulsel AKBP Andi Kumara menyoroti sejumlah tantangan di lapangan, seperti masih minimnya akses terhadap bibit unggul, alsintan, serta kendala pasar. Salah satu isu krusial adalah penyerapan hasil panen oleh Bulog yang masih sering di bawah standar harga karena jagung belum memenuhi kadar kekeringan.

“Kami mendorong agar setiap bhabinkamtibmas mengelola minimal satu hektare lahan tidur. Bukan lahan yang sudah dikelola sebelumnya. Ini adalah langkah agar upaya kita benar-benar menyasar wilayah yang belum produktif,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas personel bhabinkamtibmas di bidang pertanian, termasuk teknik pengolahan tanah, pengendalian hama, hingga strategi pascapanen agar hasilnya bisa terserap pasar dengan harga lebih baik.

Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polres Luwu

Untuk mendukung program ini secara struktural, Polres Luwu telah membentuk Gugus Tugas Ketahanan Pangan, sebagaimana diamanatkan dalam Surat Perintah Kapolda Sulsel. Gugus tugas ini terdiri atas Wakapolres, Kabag SDM, Satreskrim, Satbinmas, serta para Kapolsek dan bhabinkamtibmas.

Gugus tugas ini bertanggung jawab penuh dalam melakukan validasi lahan, pendampingan petani, pembentukan kelompok tani binaan, hingga pengembangan sistem “Satu Desa, Satu Hektare Lahan Produktif.” Sinergi lintas unit dan lintas sektor ini diharapkan menjadi kekuatan utama untuk menjadikan program ketahanan pangan tidak sekadar berjalan, tetapi mengakar.

Dari Seremoni ke Solusi Nyata

Kapolres Luwu AKBP Adnan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan program ini hanya berakhir sebagai seremoni atau pencitraan belaka. “Kami akan memaksimalkan potensi personel kami, menjalin kerja sama erat dengan dinas terkait, dan memastikan program ini tidak berhenti sebagai seremoni, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya tegas.

Setelah acara asistensi di Aula Polres, rombongan Biro SDM Polda Sulsel melanjutkan kunjungan kerja ke wilayah Polres Luwu Utara untuk kegiatan serupa, dalam rangka memastikan akselerasi program di seluruh wilayah kerja Polda Sulsel berjalan selaras dan terukur.

Program ketahanan pangan berbasis institusi kepolisian seperti ini menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia hari ini, Polri tidak hanya berdiri sebagai institusi penegak hukum, tetapi juga menjadi bagian integral dari solusi ekonomi rakyat. Ketika jagung tumbuh dari tangan-tangan bhabinkamtibmas, maka ketahanan pangan bukan lagi sekadar wacana, tetapi kenyataan yang bisa dituai.

✍️ Andi Rosha | detikreportase.com | Belopa – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM: Ketahanan Pangan Adalah Ketahanan Negara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250