BeritaSulawesi Selatan

190 Kepala Keluarga di Sawakungbeba Terima Bantuan Beras 10 Kg: Pemerintah Hadir di Tengah Kenaikan Harga Pangan

345
×

190 Kepala Keluarga di Sawakungbeba Terima Bantuan Beras 10 Kg: Pemerintah Hadir di Tengah Kenaikan Harga Pangan

Sebarkan artikel ini
Kepala Keluarga di Sawakungbeba Terima Bantuan Beras 10 Kg: Pemerintah Hadir di Tengah Kenaikan Harga Pangan

Bantuan Pangan di Tengah Tekanan Ekonomi

TAKALAR | DETIKREPORTASE.COM – Sebanyak 190 kepala keluarga di Desa Sawakungbeba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menerima bantuan beras dari pemerintah sebagai bagian dari program **Cadangan Beras Pemerintah (CBP)** tahun 2025. Penyaluran ini merupakan wujud kepedulian nyata di tengah ancaman kenaikan harga bahan pokok yang terus menghantui masyarakat pedesaan. Acara penyaluran bantuan digelar pada Kamis, 24 Juli 2025, di Aula Kantor Desa Sawakungbeba. Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan 10 kilogram beras berkualitas baik, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga selama beberapa pekan ke depan.

Bagi warga kurang mampu, bantuan ini menjadi berkah yang sangat berarti. Di tengah harga kebutuhan pokok yang terus merangkak naik dan tantangan ekonomi yang makin kompleks, kehadiran pemerintah dengan bantuan langsung seperti ini adalah penyambung harapan.

Kolaborasi Pemerintah Desa dan Aparat Keamanan

Penyaluran bantuan berlangsung tertib dan penuh kehangatan. Penjabat Kepala Desa Sawakungbeba, **Inal Firman Arysad, SE**, turun langsung memantau jalannya distribusi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama, mulai dari panitia desa hingga aparat keamanan. > “Kami berkomitmen memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran, dan mampu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan. Ini bukan sekadar program, tapi bukti kehadiran pemerintah di tengah masyarakat,” ungkap Inal.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Sawakungbeba, yang berperan aktif menjaga ketertiban selama proses penyaluran. Sinergi positif ini mencerminkan kedekatan aparat keamanan dengan masyarakat dan peran mereka sebagai pelindung rakyat, bukan semata penegak hukum.

Kehadiran Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta tokoh-tokoh masyarakat menambah legitimasi atas transparansi dan keberpihakan distribusi. Semua pihak memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal atau diabaikan dalam proses pemberian bantuan ini.

Ucapan Syukur dari Warga Penerima Manfaat

Wajah-wajah penuh haru dan syukur terlihat jelas di antara para penerima manfaat. Bagi sebagian keluarga, bantuan 10 kilogram beras ini bukan sekadar makanan, tetapi simbol perhatian yang membuat mereka merasa dihargai dan diakui. Salah satu penerima, ibu rumah tangga bernama Ramlah, mengungkapkan rasa terima kasihnya sambil menggendong anak kecil.

> “Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu. Suami hanya buruh harian, kadang ada kerja, kadang tidak. Beras ini cukup untuk makan beberapa hari tanpa harus beli,” ujar Ramlah dengan mata berkaca-kaca.

Warga lainnya, Bapak Juma, yang memiliki anggota keluarga yang sedang sakit, juga menyampaikan hal serupa.

> “Kalau tidak ada bantuan begini, kami bingung harus cari uang dari mana lagi untuk makan. Terima kasih untuk pemerintah desa dan semua yang bantu,” katanya.

Ucapan-ucapan penuh syukur ini menegaskan bahwa program seperti CBP bukan sekadar formalitas, tetapi memiliki dampak konkret dalam kehidupan masyarakat bawah.

Membangun Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan

Program CBP bukanlah bantuan rutin semata, melainkan bagian dari strategi nasional untuk menjaga **ketahanan pangan**, mengurangi kemiskinan, dan menekan potensi gejolak sosial akibat tekanan ekonomi. Pemerintah Desa Sawakungbeba sendiri menaruh harapan besar pada dampak jangka panjang dari program ini. Selain memperkuat ketahanan pangan rumah tangga, bantuan beras ini juga diharapkan menumbuhkan semangat solidaritas sosial dan mendorong warga untuk saling peduli di tengah situasi sulit.

> “Kami terus berupaya agar ke depan, program-program pemberdayaan ekonomi warga bisa ditingkatkan. Bantuan seperti ini bersifat sementara, tapi yang utama adalah mendorong warga mandiri secara ekonomi,” ujar Inal Firman Arysad.

Menurutnya, Pemerintah Desa Sawakungbeba saat ini tengah menyusun beberapa inisiatif baru, seperti pelatihan keterampilan usaha mikro, pembentukan koperasi desa, hingga peningkatan akses layanan kesehatan dan pendidikan untuk keluarga prasejahtera.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Pemerintah Desa tidak hanya bergantung pada bantuan dari pusat, tetapi juga berinisiatif menciptakan solusi lokal yang berkelanjutan.

✍️ Gassing Tombong | detikreportase.com | Takalar – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Pemerintah Hadir, Rakyat Kuat, Indonesia Sejahtera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250