Membentuk karakter bangsa sejak dini di tapal batas
TTU | DETIKREPORTASE.COM – Di perbatasan barat Indonesia–Timor Leste, semangat merah putih terus dikibarkan, bukan hanya lewat penjagaan wilayah, tetapi juga melalui pendidikan nilai-nilai kebangsaan. Pada Sabtu, 26 Juli 2025, dua personel Satgas Pamtas RI–RDTL Sektor Barat Pos Nilulat menyambangi Sekolah Dasar Kristen (SDK) Nilulat, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), untuk memberikan materi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dan latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) kepada para siswa.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wadanpos Sertu Kukuh Dwi P., yang disambut hangat oleh kepala sekolah, para guru, dan puluhan siswa-siswi SDK Nilulat yang tampak antusias mengikuti setiap sesi kegiatan.
> “Kami sangat senang dengan kehadiran bapak-bapak TNI. Anak-anak mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, terutama dalam menanamkan semangat mencintai tanah air,” ujar Kepala Sekolah SDK Nilulat dengan penuh semangat.
Wawasan kebangsaan di ujung negeri
Di tengah keterbatasan akses dan fasilitas, pendidikan karakter tetap menjadi fokus penting. Kehadiran Satgas TNI di sekolah-sekolah perbatasan seperti SDK Nilulat menjadi angin segar dalam memperkaya pengalaman belajar siswa.
Materi yang diberikan meliputi pengenalan simbol-simbol negara, makna Pancasila, pentingnya persatuan dalam keberagaman, hingga pemahaman tentang peran generasi muda dalam menjaga kedaulatan bangsa. Kegiatan tersebut juga diiringi dengan latihan baris-berbaris, yang bertujuan melatih kedisiplinan dan kekompakan siswa.
> “Anak-anak terlihat sangat antusias, apalagi saat latihan baris-berbaris. Mereka bangga bisa dilatih langsung oleh TNI,” ungkap salah satu guru yang ikut mendampingi.
Semangat nasionalisme di wajah polos anak-anak
Wajah-wajah polos para siswa SDK Nilulat tampak berseri-seri. Dengan penuh semangat, mereka menyanyikan lagu-lagu nasional, menjawab pertanyaan tentang sejarah perjuangan bangsa, dan mengikuti aba-aba baris-berbaris dengan sigap. Tidak sedikit yang bercita-cita ingin menjadi prajurit TNI setelah mengikuti kegiatan ini.
> “Saya ingin jadi tentara supaya bisa jaga Indonesia,” kata Yohanis, siswa kelas 5 SDK Nilulat, dengan mata berbinar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Satgas Pamtas dalam membangun karakter kebangsaan di wilayah perbatasan, sekaligus mempererat hubungan emosional antara TNI dan masyarakat.
Lebih dari sekadar tugas, ini tentang pengabdian
Pos Nilulat tidak hanya menjalankan tugas pengamanan perbatasan, tetapi juga berperan sebagai penggerak edukasi dan pembentuk karakter bangsa di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
> “Kami ingin kehadiran kami di sini memberi dampak positif, bukan hanya di bidang keamanan, tetapi juga sosial dan pendidikan. Wasbang adalah cara kami menanamkan cinta tanah air sejak dini,” ujar Sertu Kukuh Dwi P., usai kegiatan.
Satgas Pamtas RI–RDTL Sektor Barat di bawah Yonarhanud 15/DBY terus menggulirkan berbagai program kemasyarakatan, dari pelayanan kesehatan, bakti sosial, hingga pembinaan generasi muda. Semua itu menjadi wujud nyata kehadiran negara di ujung batas wilayah Indonesia.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama, pembagian alat tulis, dan ucapan terima kasih dari pihak sekolah. Raut bangga dan senyum puas menghiasi wajah para siswa yang telah mendapatkan pelajaran hidup berharga: bahwa mencintai bangsa bisa dimulai dari hal sederhana.
✍️ Tim | detikreportase.com | Timor Tengah Utara – Nusa Tenggara Timur
DETIKREPORTASE.COM : Dari Perbatasan, Cinta Bangsa Terus Ditanam


