Laga Unik HUT RI di Lapangan Pasisirie
BULUKUMBA | DETIKREPORTASE.COM – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, berlangsung dengan nuansa unik dan penuh tawa. Pemerintah Daerah (Pemda) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba sepakat menggelar laga persahabatan sepak bola mini yang berbeda dari biasanya. Digelar di Lapangan Pasisirie, Kelurahan Terang-terang, Kecamatan Ujung Bulu, Sabtu (16/8/2025), pertandingan ini menyedot perhatian masyarakat. Pasalnya, para pemain – baik dari Pemkab maupun DPRD – diwajibkan mengenakan sarung alias “Paggolo Lipa” khas Bulukumba.
Atraksi sepakbola dengan sarung tersebut bukan hanya mengundang gelak tawa penonton, tetapi juga menjadi simbol kekompakan antara jajaran pemerintah daerah dan legislatif. Mereka tampil bukan sebagai lawan politik, melainkan sebagai sahabat yang sama-sama mencintai Bulukumba.
Bupati dan Wakil Bupati Turun Lapangan
Tim Pemkab Bulukumba dikomandoi langsung oleh **Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf (Andi Utta)** dan **Wakil Bupati Andi Edy Manaf**. Bahkan Kajari Bulukumba, **Banu Laksamana**, ikut memperkuat skuad Pemkab. Di kubu DPRD, barisan wakil rakyat dipimpin oleh Fahidin HDK dan Syahruni Haris. Tidak ketinggalan, Dandim 1411/Blk, Letkol Inf Sarman, ikut memperkuat tim legislatif. Menariknya, beberapa pejabat lain seperti Kapolres Bulukumba AKBP Restu Wijayanto dan Kalapas Kelas IIA Bulukumba Akbar Amnur juga turun ke lapangan, menambah semarak laga persahabatan ini.
Meski bersifat hiburan, pertandingan berjalan sengit. Bupati Andi Utta sendiri tampak bermain penuh semangat, beberapa kali menggiring bola sambil mendapat kawalan ketat dari anggota dewan. Wakil Bupati Andi Edy Manaf pun mengalami hal serupa, ditekan habis-habisan di lini tengah oleh lawan.
Gol, Sorak, dan Tawa Penonton
Laga berlangsung seru sejak menit awal. Meski hanya ajang persahabatan, kedua tim saling jual beli serangan. Setidaknya lima peluang berhasil dikonversi menjadi gol. Skor akhir 3-2 menandai kemenangan tipis Pemkab Bulukumba yang dipimpin Andi Utta. Di sisi lapangan, dukungan penuh datang dari jajaran pejabat Pemkab, terutama srikandi Bulukumba. Kadis Sosial Hj. Darmawati, Kadis DLHK Andi Uke Indah Permatasari, hingga Sekretaris DPPKBPPPA Andi Nur Aisyah Pandita, tampak antusias memberikan semangat. Sorak-sorai mereka berpadu dengan gelak tawa warga yang terhibur melihat aksi para pejabat bermain bola dengan sarung.
“Bupati mainnya sungguh-sungguh, sampai susah sekali direbut bolanya. Tapi paling lucu kalau sarungnya nyangkut pas lari,” celetuk salah seorang penonton, yang disambut tawa warga lainnya.
Simbol Kekompakan dan Kepedulian Olahraga
Kabid Humas Pemkab Bulukumba, **Andi Ayatullah Ahmad**, mengungkapkan bahwa pertandingan “Paggolo Lipa” ini sesungguhnya tidak direncanakan sejak awal. Ide menggunakan sarung muncul secara spontan sebagai bentuk kreativitas dan simbol persatuan. > “Ide main bola pakai sarung tiba-tiba muncul, tak terencana di awal. Sosialisasinya belum begitu masif. Tapi alhamdulillah penonton cukup ramai,” jelasnya.
Ia menambahkan, di bawah kepemimpinan Bupati Andi Utta dan Wakil Bupati Andi Edy Manaf, Pemkab Bulukumba memang menaruh perhatian serius terhadap dunia olahraga, khususnya sepakbola. Hal ini terbukti dengan capaian Bulukumba yang masuk lima besar pada ajang Porprov Sulsel lalu.
Selain itu, selama tiga tahun terakhir Pemkab konsisten menggelar Bupati Cup Bulukumba setiap momentum peringatan HUT RI. Ajang ini menjadi wadah pembinaan sekaligus penyaluran minat generasi muda di bidang olahraga.
“Pak Bupati sangat peduli terhadap olahraga. Beliau percaya sepakbola bukan hanya hiburan, tapi juga alat pemersatu masyarakat. Pertandingan malam ini adalah bukti nyata semangat kebersamaan itu,” tambah Andi Ayatullah.
Bulukumba Guyub di Momen Kemerdekaan
Lebih dari sekadar pertandingan, laga “Paggolo Lipa” memberi pesan moral penting: kemerdekaan bukan hanya dirayakan dengan upacara dan lomba, tetapi juga dengan kebersamaan, tawa, dan persaudaraan lintas jabatan. Momen ini memperlihatkan bahwa pemimpin daerah bisa turun langsung bercanda dengan rakyatnya di lapangan hijau, mengenakan sarung, tanpa sekat birokrasi. Bupati, wakil bupati, dewan, aparat penegak hukum, hingga masyarakat menyatu dalam suasana meriah.
Bagi masyarakat Bulukumba, tontonan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membangkitkan rasa bangga sekaligus meneguhkan ikatan sosial. Mereka menyaksikan langsung para pemimpin daerah yang mampu menempatkan diri sebagai bagian dari rakyat.
Acara ditutup dengan foto bersama kedua tim, diiringi sorak tepuk tangan penonton yang puas. Meski hanya sebuah laga persahabatan, atmosfer kekompakan dan kegembiraan jelas terasa.
✍️ Kaharahuddin | detikreportase.com | Bulukumba – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Merdeka dengan Gembira, Bersatu dalam Kebersamaan


