BeritaNusa Tenggara Timur

RSUD WZ Johannes Kupang Hadirkan Layanan “Loker” & “Labling” untuk Warga NTT

356
×

RSUD WZ Johannes Kupang Hadirkan Layanan “Loker” & “Labling” untuk Warga NTT

Sebarkan artikel ini

Inovasi Layanan Kesehatan di Tengah Masyarakat

KUPANG | DETIKREPORTASE.COM – Suasana halaman RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang terasa berbeda pada Jumat (15/8/2025) pagi. Puluhan tamu undangan, tenaga kesehatan, hingga masyarakat umum tumpah ruah menyaksikan peluncuran dua produk layanan kesehatan terbaru. Di bawah terik matahari yang mulai meninggi, sorak tepuk tangan mengiringi peresmian **Layanan Obat ke Rumah (Loker)** dan **Laboratorium Keliling (Labling)**. Dua inovasi ini bukan sekadar acara seremonial. Kehadirannya menjawab kebutuhan mendasar warga NTT yang kerap menghadapi jarak jauh, medan sulit, dan antrean panjang hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan. “Hospital Without Wall,” begitu konsep yang dibawa RSUD Johannes, artinya rumah sakit kini tidak lagi terbatas oleh dinding gedung, melainkan hadir langsung di rumah pasien.

Dengan Loker, pasien tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menebus obat. Obat akan diantar langsung ke rumah, berkat kerja sama strategis rumah sakit dengan PT Pos Indonesia. Sementara Labling memungkinkan pemeriksaan laboratorium dilakukan lebih dekat dengan tempat tinggal pasien, bahkan di wilayah yang sulit diakses.

“Ini bukan hanya soal inovasi, tetapi juga soal keadilan layanan. Masyarakat di pelosok harus merasakan manfaat yang sama seperti warga kota,” ujar salah satu tenaga medis yang ikut hadir, sambil menunggu giliran uji coba layanan Labling.

Dukungan Gubernur NTT

Peresmian tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur NTT, Melki Laka Lena, bersama jajaran penting seperti Komisi V DPRD NTT, Kepala Ombudsman NTT, dan Direktur RSUD Johannes, dr. Stefanus Dhe Soka, Sp.B, M.KM. Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan kebanggaan dan apresiasi tinggi. “RSUD Johannes adalah rumah sakit kebanggaan masyarakat NTT. Dengan hadirnya Loker dan Labling, masyarakat semakin mudah mengakses layanan. Ke depan, kita juga berkomitmen menghadirkan fasilitas radiologi canggih seperti Digital Subtraction Angiography (DSA),” tegas Melki disambut tepuk tangan.

Lebih jauh, ia menekankan komitmen pemerintah provinsi untuk terus memperkuat infrastruktur kesehatan. “Kita ingin RSUD Johannes bukan sekadar rumah sakit rujukan, tapi pusat layanan unggulan yang menjadi kebanggaan daerah,” tambahnya.

Bagi masyarakat, ucapan Gubernur ini menjadi harapan baru. Seorang ibu pasien yang ditemui wartawan DetikReportase.com mengaku lega dengan adanya layanan baru. “Selama ini kalau ambil obat harus tunggu lama sekali. Kalau bisa diantar ke rumah, pasti lebih meringankan,” katanya lirih sambil menggendong anaknya yang masih kecil.

Pesan Humanis dr. Ben Mboi

Acara peluncuran juga diwarnai momen reflektif ketika Gubernur Melki kembali mengutip pesan almarhum dr. Ben Mboi, Gubernur NTT periode 1978–1988. Pesan itu sederhana namun sarat makna: “Layani setiap pasien seperti melayani keluargamu sendiri.”

Kalimat tersebut disambut hening sesaat, lalu diikuti anggukan penuh makna dari tenaga kesehatan yang hadir. Pesan moral ini menjadi pengingat, bahwa sebesar apapun teknologi dan layanan baru, esensi pelayanan kesehatan tetap pada sentuhan kasih sayang dan kepedulian.

“Pesan ini harus terus hidup di setiap hati tenaga medis kita. Tidak cukup hanya dengan inovasi, tetapi juga sikap tulus saat berhadapan dengan pasien,” kata Gubernur.

Seorang perawat senior yang hadir bahkan meneteskan air mata. “Pesan dr. Ben Mboi itu sudah seperti kompas kami. Kadang dalam lelah, mengingat kata-kata itu membuat kami tetap semangat melayani,” ujarnya penuh haru.

Apresiasi Ombudsman

Tak ketinggalan, Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton, memberikan pandangan kritis sekaligus apresiasi. Menurutnya, inovasi Loker dan Labling akan berdampak besar pada kualitas pelayanan. “Inovasi ini jelas mengurangi komplain pasien yang sering masuk ke Ombudsman. Selama ini, keluhan terbesar adalah soal ketersediaan obat dan lama rawat inap. Dengan adanya Loker, akses obat lebih mudah. Namun saya ingatkan, jangan sampai pasien masih dibebani mencari obat di luar dengan biaya sendiri,” ujar Darius dengan nada tegas.

Ia menekankan agar RSUD Johannes segera menjalin kerja sama dengan apotek lain untuk menjamin ketersediaan obat gratis jika stok rumah sakit kosong. “Pasien sudah cukup terbebani dengan sakitnya. Jangan ditambah dengan urusan obat,” tambahnya.

Darius menutup sambutannya dengan harapan besar. “Pelayanan kesehatan adalah pelayanan dasar yang wajib diurus dengan serius. Apa yang dilakukan RSUD Johannes hari ini harus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi rumah sakit lain di NTT.”

Sorak tepuk tangan kembali terdengar, kali ini lebih panjang. Wajah-wajah yang hadir tampak optimis, seolah layanan kesehatan yang lebih ramah dan manusiawi benar-benar sedang lahir di bumi Flobamora.

✍️ Yuven Fernandez | detikreportase.com | Nusa Tenggara Timur
DETIKREPORTASE.COM : Suara Rakyat Kecil, Teguran untuk Penguasa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250