BeritaJakarta

Presiden Prabowo Kawal Langsung Cetak Sawah dan Stok Pangan Nasional: “Kita Pastikan Rakyat Tak Kekurangan Beras”

345
×

Presiden Prabowo Kawal Langsung Cetak Sawah dan Stok Pangan Nasional: “Kita Pastikan Rakyat Tak Kekurangan Beras”

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Kawal Langsung Cetak Sawah dan Stok Pangan Nasional,“Kita Pastikan Rakyat Tak Kekurangan Beras”

Rapat Kabinet Terbatas Bahas Ketahanan Pangan di Istana Negara

JAKARTA | DETIKREPORTASE.COM – Presiden **Prabowo Subianto** kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga **ketahanan pangan nasional** dengan menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, Rabu 30 Juli 2025, di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan itu secara khusus membahas perkembangan program cetak sawah baru di berbagai wilayah strategis, serta evaluasi menyeluruh terhadap ketersediaan pangan nasional. Fokus utama Presiden adalah memastikan produksi pangan tetap terjaga, distribusi berjalan lancar, dan harga tetap terkendali di tengah dinamika ekonomi global yang tak menentu.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai pertemuan menyampaikan bahwa Presiden Prabowo sangat serius memantau perkembangan program cetak sawah, dan menanyakan langsung progres teknis di lapangan.

> “Pertama yang beliau bahas adalah soal cetak sawah. Saya sampaikan laporannya bahwa program ini berjalan baik. Sudah dimulai di Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan,” jelas Amran di hadapan awak media.

Cetak Sawah sebagai Pilar Kedaulatan Pangan

Program cetak sawah yang digagas pemerintah bukan sekadar proyek pertanian biasa. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, proyek ini menjadi pilar penting dalam mewujudkan **kedaulatan pangan nasional**.Menteri Amran menegaskan, proyek ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada impor beras dan memperluas lahan tanam di kawasan yang selama ini belum tersentuh intensifikasi pertanian. Pemerintah menargetkan proyek tersebut selesai sesuai jadwal, demi menjamin suplai pangan jangka panjang.

> “Insya Allah mudah-mudahan selesai tepat waktu. Ini bagian dari upaya strategis kita agar bangsa ini berdiri di kaki sendiri, khususnya dalam urusan pangan,” tegas Amran.

Selain aspek produksi, cetak sawah juga membuka peluang kerja baru bagi petani lokal dan masyarakat sekitar. Pemerintah berharap keberadaan lahan baru ini mampu mendongkrak produktivitas dan memperkuat ekonomi pedesaan.

Stok Aman, Operasi Pasar Jalan Terus

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengevaluasi situasi terkini terkait **stok pangan nasional**, terutama komoditas beras. Menteri Pertanian menjamin bahwa hingga akhir Juli 2025, kondisi pangan nasional berada dalam situasi yang aman.> “Perkembangan produksi kita aman. Stok kita juga dalam posisi aman,” ujar Amran dengan optimistis.

Disebutkan bahwa saat ini total stok beras nasional mencapai 4,2 juta ton, angka yang cukup untuk menjamin kebutuhan masyarakat dalam waktu dekat. Tak hanya mengandalkan produksi, pemerintah juga aktif melakukan operasi pasar secara besar-besaran untuk menjaga stabilitas harga.

Dalam rangka membantu masyarakat kurang mampu, pemerintah juga telah mendistribusikan beras bersubsidi (SPHP) dan bantuan sosial dalam jumlah yang sangat besar.

> “Kita sudah siapkan SPHP, yaitu beras subsidi sebanyak 1,3 juta ton, dan bansos sebanyak 360 ribu ton. Totalnya 1,5 juta ton untuk membantu masyarakat,” kata Menteri Amran.

Langkah ini dinilai sangat strategis, mengingat banyak wilayah mengalami kenaikan harga bahan pokok akibat gangguan distribusi maupun cuaca ekstrem.

Komitmen Nyata Presiden Prabowo: Kedaulatan Pangan Harga Mati

Kepemimpinan Presiden Prabowo dalam menangani isu pangan dinilai berbeda. Ia tidak hanya menerima laporan di balik meja, tetapi **aktif menanyakan langsung** perkembangan teknis, turun ke detail operasional, dan meminta kejujuran dari para pembantunya di kabinet.Langkah Presiden ini menegaskan bahwa negara benar-benar hadir untuk melindungi perut rakyat, bukan sekadar mengatur statistik. Ia memahami bahwa pangan adalah hak dasar, dan setiap kebijakan harus bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

Komitmen ini juga disampaikan Presiden dalam berbagai kesempatan, bahwa ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional.

> “Kalau kita tidak mandiri soal pangan, kita akan rentan terhadap gejolak global. Kita tidak bisa terus bergantung pada impor. Kita harus cetak sawah, produksi sendiri, dan pastikan rakyat tidak kekurangan beras,” kata Presiden dalam arahan sebelumnya kepada jajarannya.

Program cetak sawah dan stabilisasi harga pangan ini pun mendapat dukungan luas dari masyarakat dan berbagai organisasi petani. Di beberapa daerah seperti Barito Selatan (Kalteng) dan Merauke (Papua Selatan), para petani menyatakan antusiasme terhadap proyek ini karena membuka lapangan kerja, memperluas akses air, serta memperkuat ketahanan pangan lokal.

Dengan langkah tegas, strategi terukur, dan keberpihakan kepada petani serta rakyat kecil, pemerintahan Prabowo Subianto kembali menegaskan bahwa kedaulatan pangan bukan sekadar wacana, tetapi agenda nyata yang dijalankan secara serius dan masif.

✍️ Tim Redaksi | detikreportase.com | Jakarta – DKI Jakarta
DETIKREPORTASE.COM : Pangan Kuat, Bangsa Hebat, Presiden Kerja Nyata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250