BeritaNusa Tenggara Timur

Ny. Hesty Mukhson: Hari Kartini Bukan Sekadar Peringatan Sejarah, Tetapi Panggilan untuk Lanjutkan Perjuangan Kartini

345
×

Ny. Hesty Mukhson: Hari Kartini Bukan Sekadar Peringatan Sejarah, Tetapi Panggilan untuk Lanjutkan Perjuangan Kartini

Sebarkan artikel ini

SIKKA,DETIKREPORTASE.COM–

Tanggal 21 April 2025 akan kembali diperingati sebagai Hari Kartini, yang menjadi simbol perjuangan emansipasi perempuan Indonesia. Raden Ajeng Kartini dikenang sebagai pelopor kesetaraan gender, khususnya dalam bidang pendidikan dan hak-hak perempuan.

Jejak Kartini: Perjuangan Melampaui Zaman

Lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, Kartini hidup pada masa ketika perempuan sangat terbatas aksesnya terhadap pendidikan. Melalui surat-suratnya yang kini dikenal lewat buku Habis Gelap Terbitlah Terang, Kartini menyuarakan pemikiran-pemikiran visioner tentang kebebasan, pendidikan, dan hak untuk menentukan masa depan sendiri.

Semangat Kartini inilah yang terus dihidupi oleh para Bhayangkari, termasuk Bhayangkari Polres Sikka yang dipimpin oleh Ny. Hesty Mukhson. Bhayangkari bukan sekadar pendamping anggota Polri, tetapi juga menjadi penopang semangat, kekuatan moral, dan inspirasi dalam pengabdian.

Bhayangkari Sikka: Menghidupkan Semangat Kartini di Tengah Masyarakat

Di bawah kepemimpinan Ny. Hesty Mukhson, Bhayangkari Polres Sikka aktif melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan, seperti:

Bantuan sosial bagi guru dan murid di pedalaman

Bakti sosial ke panti asuhan dan pesantren

Pembagian takjil di bulan Ramadan

Dukungan bagi lansia, jompo, dan keluarga Polri yang membutuhkan

Pengelolaan dan pendampingan di TK Bhayangkari

Tak hanya itu, Bhayangkari Polres Sikka juga turut mendukung program nasional ketahanan pangan dengan mengelola pekarangan pangan bergizi hingga ke tingkat polsek, serta memberikan motivasi kepada para suami anggota Polri yang turut serta dalam program tersebut.

Menurut Ny. Hesty Mukhson, perjuangan Kartini belum selesai. Hari Kartini adalah momen untuk mengingat, tetapi juga untuk bertindak nyata demi perubahan.

“Hari Kartini bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi panggilan untuk meneruskan perjuangan. Kita ingin menciptakan masyarakat yang inklusif dan adil, di mana perempuan punya ruang, peran, dan kesempatan yang sama,” tutupnya.

Yuven Fernandez | detikreportase.com, NTT

“DETIKREPORTASE.COM – Bersama Kartini, Perempuan Berdaya, Negeri Berjaya”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250