Ruas Jalan Rusak Parah, Warga Teriak Butuh Solusi
KAYONG UTARA | DETIKREPORTASE.COM – Akses utama masyarakat Desa Masbangun, Kecamatan Teluk Bahang, Kabupaten Kayong Utara, kini nyaris lumpuh. Jalan yang seharusnya menjadi urat nadi perekonomian warga hancur total akibat dilalui truk-truk pengangkut tandan buah segar (TBS) sawit. Kerusakan ini membuat aktivitas warga terganggu. Sudirman, salah seorang tokoh muda setempat, menuturkan kondisi jalan rusak makin parah sejak truk roda enam milik perusahaan sawit keluar masuk setiap hari.
> “Jalan ini rusak parah sejak ada angkutan sawit pakai truk besar. Sebelum itu jalan masih baik-baik saja. Sekarang sudah seperti kubangan kerbau,” ungkap Sudirman, Selasa (19/8/2025).
Derita Warga: Mobilitas Lumpuh, Nyawa Taruhannya
Warga mengaku khawatir jika jalan tidak segera diperbaiki, akses ekonomi dan sosial mereka benar-benar lumpuh. Seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya menyuarakan kegelisahan warga. > “Tolonglah pemerintah, segeralah perbaiki jalan. Ini satu-satunya akses kami untuk ke kecamatan. Kalau ada yang sakit, ambulans pun tidak bisa lewat. Pernah ada warga yang mau melahirkan, tapi bayinya lahir di jalan karena tidak sampai ke Puskesmas,” tuturnya.
Kondisi jalan yang penuh lubang dan becek membuat kendaraan sulit melintas. Dalam satu pekan terakhir, tercatat empat kali truk pengangkut sawit terguling. Namun, para sopir tetap nekat melintas karena tuntutan pekerjaan. Situasi diperparah hujan deras yang semakin merusak badan jalan.
Tudingan ke Pengusaha Sawit: Untung Besar, Jalan Ditinggalkan
Tokoh masyarakat menilai para pengusaha sawit yang kerap melintas ikut bertanggung jawab atas kerusakan jalan. Ironisnya, mereka disebut tak punya inisiatif untuk ikut memperbaiki kerusakan. “Yang punya kebun besar harusnya peduli. H. Soleh misalnya, tiap hari berapa truknya lewat. Sekarang jalan sudah rusak, dia alihkan ke perusahaan lain, PT KAP. Padahal dia juga wakil rakyat, tapi mana tanggung jawabnya?” ujar seorang tokoh yang ditemui di lapangan.
Bukan hanya itu, nama-nama lain seperti H. Ahmad hingga sejumlah kepala desa disebut punya banyak kendaraan angkutan sawit. “Mereka cuma tahu lewat, tapi tidak mau merawat. Sekarang kami rakyat kecil yang jadi korban. Motor saja susah lewat, apalagi mobil,” imbuhnya.
Pemerintah Akui Anggaran Terbatas
Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengakui kerusakan jalan di wilayah Masbangun hingga Banyu Abang merupakan persoalan serius. Namun, ia menyebut keterbatasan anggaran menjadi kendala utama percepatan pembangunan. > “Insya Allah akan segera kita tindaklanjuti. Anggaran kita terbatas, tapi kita sudah minta bantuan ke provinsi dan pusat lewat wakil kita di sana. Kita berupaya maksimal agar jalan ini segera ditangani,” ujar Romi.
Meski begitu, masyarakat berharap pemerintah tidak sekadar memberikan janji, tetapi segera mengambil langkah konkret. Warga menilai kerusakan jalan bukan sekadar masalah infrastruktur, tetapi juga menyangkut keselamatan jiwa dan kelangsungan ekonomi rakyat.
✍️ Slamet | detikreportase.com | Kayong Utara – Kalimantan Barat
DETIKREPORTASE.COM : Suara Rakyat Kecil, Teguran untuk Penguasa


