BeritaSulawesi Selatan

Hour of Code Sasar Seluruh Lapisan Masyarakat Selayar: Dari Guru, Siswa, hingga Mahasiswa

353
×

Hour of Code Sasar Seluruh Lapisan Masyarakat Selayar: Dari Guru, Siswa, hingga Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
Hour of Code Sasar Seluruh Lapisan Masyarakat Selayar: Dari Guru, Siswa, hingga Mahasiswa

Selayar Jadi Pelopor Literasi AI di Indonesia Timur

SELAYAR | DETIKREPORTASE.COM – Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, mencatat sejarah sebagai daerah pertama di Indonesia Timur yang menjadi tuan rumah pelaksanaan program literasi kecerdasan buatan (AI) bertajuk AI Ready ASEAN – Hour of Code. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara ASEAN Foundation dan Google.org, serta dilaksanakan oleh Kaizen Collaborative Impact, berlangsung sejak 10 Mei hingga 4 Juli 2025.

Program ini hadir menyasar seluruh lapisan masyarakat—mulai dari guru sekolah dasar, siswa SMP hingga SMA/SMK, mahasiswa vokasi, komunitas pemuda, hingga ibu-ibu Tim Penggerak PKK. Tujuan utamanya adalah mendorong pemahaman dasar tentang teknologi AI secara bijak, inklusif, dan bertanggung jawab, khususnya di wilayah kepulauan dan 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan).

Transformasi Digital Bagi Semua Kalangan

Ketua TP PKK Selayar, Ny. Hj. Tri Yanti Rahmawati Natsir, mengapresiasi program ini karena mampu menjangkau perempuan-perempuan pelaku UMKM. “Teknologi digital, khususnya AI, tidak boleh hanya milik kota besar atau korporasi. Semua lapisan masyarakat berhak memahami dan menguasainya,” tegasnya.

Pelatihan di sekolah dasar fokus pada pembekalan guru agar mampu mengenalkan konsep kecerdasan buatan dengan cara menyenangkan namun tetap beretika. Anak-anak diajak memahami bagaimana teknologi bekerja dan apa dampaknya bagi kehidupan sosial.

Direktur PT Cipta Manusia Indonesia, Ismita Saputri, menyampaikan bahwa literasi AI harus dimulai dari kesadaran etika digital. “Kami tidak hanya ingin anak-anak cakap teknologi, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang sadar akan tanggung jawab sosial di balik pemanfaatan AI,” ujarnya.

Satu Jam yang Mengubah Masa Depan

Kegiatan juga menyasar siswa tingkat SMP dan SMA/SMK dengan metode pengajaran interaktif bertema “Satu Jam Mengubah Masa Depan”. Di SMA Negeri 3 Selayar dan SMPN 1 Batangmata, antusiasme siswa terlihat jelas saat mereka mempelajari bagaimana AI digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam navigasi GPS, rekomendasi film, hingga aplikasi kesehatan.

Master Trainer AI Ready ASEAN, Zulchaidir Ashary, yang memimpin sesi pelatihan menyatakan bahwa anak muda perlu didorong bukan hanya menjadi pengguna, tapi juga pencipta teknologi. “AI itu alat untuk berpikir. Kita ingin anak-anak melihat teknologi bukan sebagai hiburan semata, tapi sebagai jalan menuju solusi,” ungkapnya.

Kaizen Collaborative Impact juga bekerja sama dengan komunitas lokal Rumah Baca Saku untuk menjangkau generasi muda yang tidak berada di jalur pendidikan formal. Di ruang-ruang belajar komunitas, pelatihan AI tetap digelar dengan pendekatan partisipatif.

Pemanfaatan AI untuk Potensi Lokal

Program literasi ini turut menyasar kalangan mahasiswa dari Sekolah Vokasi Universitas Hasanuddin dan Institut Teknologi Sains dan Bisnis Manajemen (ITSBM) Selayar. Dalam sesi pelatihan, mahasiswa diajak menghubungkan konsep AI dengan potensi lokal seperti pengolahan hasil laut, pertanian berbasis sensor, serta pemasaran digital produk UMKM.

Kegiatan ini memberikan wawasan baru bahwa teknologi bukan ancaman, tetapi justru peluang bagi pengembangan ekonomi daerah.

Bupati Kepulauan Selayar, H. Muhammad Natsir Ali, menyambut hangat inisiatif ini dan menekankan bahwa daerah kepulauan tidak boleh tertinggal dari transformasi digital. “Saya mendukung penuh gerakan literasi AI. Teknologi harus disandingkan dengan pendidikan sejak dini agar masyarakat kita siap bersaing,” tegasnya.

Ia juga berharap kegiatan serupa terus berlanjut dan diperluas hingga ke desa-desa terpencil. Pemerintah daerah, menurutnya, akan membuka ruang kerja sama dengan lembaga pendidikan dan komunitas teknologi.

Dari Selayar untuk ASEAN: Inspirasi dari Wilayah Perbatasan

Melalui Hour of Code di Selayar, Kaizen Collaborative Impact ingin menunjukkan bahwa pendidikan digital inklusif bukan sekadar mimpi, tetapi kenyataan yang bisa dicapai lewat sinergi. Program ini membuktikan bahwa wilayah perbatasan sekalipun bisa menjadi pelopor transformasi digital yang berkeadilan.

Model literasi yang diterapkan di Selayar akan diusulkan sebagai rujukan untuk wilayah 3T lain di Indonesia, bahkan di kawasan ASEAN.

✍️ Andi Rosha | detikreportase.com | Selayar – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Teknologi untuk Semua, Dari Desa Hingga Dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250