Respons Cepat Pemerintah Desa atas Keluhan Warga
KETAPANG | DETIKREPORTASE.COM – Keluhan warga Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintah desa. Jalan provinsi yang menghubungkan Ketapang–Kendawangan, tepatnya di ruas yang melintasi wilayah desa tersebut, kerap dikeluhkan masyarakat karena dipenuhi lubang dan genangan air. Akibat kondisi itu, para pengendara sering kali mengalami kesulitan saat melintas, bahkan tak jarang memicu kecelakaan. Menyadari hal tersebut, Kepala Desa Mekar Utama, Uti Hasbona, bergerak cepat setelah menerima berbagai laporan dari warganya. Ia menilai, persoalan jalan bukan sekadar urusan pemerintah daerah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Jalan ini adalah nadi utama warga kami. Kalau rusak, bukan hanya ekonomi yang terganggu, tapi juga keselamatan pengguna jalan,” ujar Hasbona kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).
Sebagai bentuk tanggap dan kepedulian nyata, Pemerintah Desa Mekar Utama langsung menggelar kegiatan gotong royong bersama masyarakat. Kegiatan dilakukan selama dua hari, 28–29 Oktober 2025, dengan melibatkan unsur TNI-AL, Koramil, tokoh masyarakat, serta perusahaan yang beroperasi di wilayah Kendawangan.
Sinergi Pemerintah Desa, Masyarakat, dan Perusahaan
Dalam aksi sosial tersebut, Pemerintah Desa Mekar Utama berkolaborasi dengan **PT Well Harvest Winning (WHW)**, sebuah perusahaan yang selama ini aktif menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) di bidang infrastruktur dan lingkungan. Melalui dukungan CSR, PT WHW meminjamkan alat berat jenis grader untuk membantu proses pembersihan, perataan, dan penimbunan lubang di sepanjang jalan dari Dusun Sungai Tengar hingga Batu Begendang. Kehadiran alat berat ini menjadi kunci penting dalam mempercepat perbaikan jalan yang sebelumnya sulit dilalui kendaraan berat.
“Terima kasih kepada pihak CSR PT WHW yang sudah meminjamkan alat berat. Tanpa bantuan mereka, pekerjaan gotong royong ini tentu akan memakan waktu lama. Sekarang jalan sudah mulai rata dan lebih aman dilalui,” ujar Hasbona saat meninjau lokasi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Danpos AL Kendawangan, jajaran Koramil Kendawangan, serta para Kepala Dusun Sungai Tengar dan Sungai Gantang, yang ikut turun langsung bersama warga. Menurutnya, kolaborasi lintas elemen ini adalah contoh nyata bahwa pembangunan desa bisa berhasil ketika semua pihak bergerak bersama tanpa ego sektoral.
Gotong Royong sebagai Cerminan Semangat Kebersamaan
Kegiatan gotong royong ini tidak hanya sebatas membersihkan jalan, tetapi juga memperbaiki sejumlah titik rawan yang kerap menjadi sumber kecelakaan. Warga bersama aparat dan perusahaan bahu-membahu **menimbun lubang, memperkuat tebing jalan, serta memperbaiki jembatan kecil** yang sudah mulai rapuh. Suasana kebersamaan begitu terasa. Para ibu-ibu turut menyiapkan makanan dan minuman untuk para pekerja, sementara anak-anak dengan penuh semangat membantu membersihkan semak di tepi jalan. “Kami senang sekali, karena pemerintah desa dan perusahaan mau turun langsung melihat kondisi kami. Jalan ini bukan hanya untuk kami, tapi juga untuk semua yang melintas dari Kendawangan ke Ketapang,” ungkap salah satu warga, Ramlah (45).
Ramlah menuturkan bahwa sejak lama warga berharap ada perhatian terhadap kondisi jalan tersebut. “Kalau musim hujan, jalannya berlumpur, sering truk tergelincir. Sekarang sudah jauh lebih baik,” katanya dengan nada lega.
Selain memperlancar arus lalu lintas, kegiatan ini juga mempererat hubungan sosial antarwarga. Gotong royong menjadi sarana membangun kembali nilai-nilai kebersamaan yang mulai memudar di tengah arus modernisasi. Kepala Desa Hasbona menyebut, semangat gotong royong merupakan warisan budaya bangsa yang harus terus dijaga.
“Kalau menunggu pemerintah saja, perbaikan bisa lama. Tapi kalau kita bersama, hasilnya langsung terasa. Ini bukti bahwa kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha bisa membawa perubahan positif,” tutur Hasbona.
Harapan untuk Pembangunan Desa yang Berkelanjutan
Pemerintah Desa Mekar Utama berharap kegiatan gotong royong semacam ini bisa menjadi **program rutin** yang berkelanjutan. Tidak hanya fokus pada perbaikan jalan, tetapi juga meliputi aspek lingkungan, drainase, dan kebersihan desa. Hasbona menegaskan bahwa peran perusahaan melalui CSR sangat penting untuk membantu mempercepat pembangunan di daerah pedesaan. “Kami tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan perusahaan seperti PT WHW menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah dan swasta benar-benar bisa diwujudkan untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Pihak perusahaan sendiri, melalui perwakilan CSR-nya, menyampaikan komitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat sekitar. “Kami berusaha hadir bukan hanya sebagai pelaku industri, tetapi juga mitra pembangunan. Kegiatan gotong royong ini menjadi salah satu bentuk kepedulian kami terhadap keselamatan pengguna jalan,” kata perwakilan PT WHW.
Bagi masyarakat Mekar Utama, kegiatan ini tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga membangun rasa percaya antara warga dan pemerintah desa. Mereka berharap agar perhatian seperti ini tidak berhenti di satu momentum saja, melainkan menjadi budaya baru dalam setiap pengambilan kebijakan di tingkat lokal.
Dengan wajah jalan yang kini lebih layak dan aman, masyarakat pun bisa kembali beraktivitas dengan nyaman — dari petani yang mengangkut hasil bumi, pelajar yang menuju sekolah, hingga pedagang yang berjualan ke pasar. Semua merasakan manfaat nyata dari kebersamaan itu.
“Ini baru namanya pembangunan yang menyentuh rakyat,” ujar seorang warga senior sambil tersenyum melihat alat berat bekerja di tengah jalan yang dulu berlubang parah.
✍️ Slamet | detikreportase.com | Ketapang – Kalimantan Barat
DETIKREPORTASE.COM : Sinergi Desa, Perusahaan, dan Rakyat untuk Indonesia Maju
