BeritaSulawesi Selatan

Gema Kemerdekaan di Tanammawang: Kolaborasi Mahasiswa Unhas & UGM Hidupkan Semangat Literasi dan Kebersamaan Warga

345
×

Gema Kemerdekaan di Tanammawang: Kolaborasi Mahasiswa Unhas & UGM Hidupkan Semangat Literasi dan Kebersamaan Warga

Sebarkan artikel ini

Suasana Meriah di Puncak Penutupan KKN

JENEPONTO | DETIKREPORTASE.COM – Desa Tanammawang, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menjadi saksi kemeriahan perayaan “Gema Kemerdekaan Tanammawang Tahun 2025” pada Rabu malam (6/8/2025). Momen ini sekaligus menjadi puncak penutupan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Literasi Gelombang 144 Universitas Hasanuddin yang berkolaborasi dengan KKN PPM Universitas Gadjah Mada. Kegiatan yang berlangsung sejak 1 Agustus 2025 itu dipenuhi rangkaian lomba, pertunjukan, dan acara literasi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Bagi warga, acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang untuk mempererat silaturahmi lintas dusun.

Antusiasme masyarakat terlihat sejak hari pertama. Anak-anak, remaja, hingga orang tua tumpah ruah mengikuti berbagai lomba yang diinisiasi mahasiswa. Perayaan ini dihelat dengan semangat gotong royong, menciptakan suasana hangat yang mencerminkan kekompakan warga Desa Tanammawang.

Ragam Lomba untuk Semua Kalangan

Gema Kemerdekaan Tanammawang 2025 menghadirkan beragam perlombaan yang dirancang untuk semua kelompok usia. Untuk kategori ibu-ibu, terdapat empat lomba utama: balap karung, paku botol, voli, dan estafet karet. Sementara bagi anak-anak, tersedia lomba mewarnai, adzan, dan baca puisi yang bertujuan menanamkan nilai kebersamaan dan semangat juang sejak dini. Kemeriahan lomba-lomba ini menjadi sorotan tersendiri. Tawa riang anak-anak saat berlomba, semangat para ibu dalam adu ketangkasan, hingga sorakan penonton dari tepi lapangan membentuk atmosfer yang jarang ditemui di hari-hari biasa. Bagi warga, momen ini adalah kesempatan langka untuk saling mengenal antar-dusun dan menghidupkan kembali tradisi perayaan kemerdekaan yang sarat nilai kebersamaan.

Suaib, salah satu perangkat Desa Tanammawang, mengungkapkan bahwa kegiatan ini membawa dampak positif bagi hubungan sosial warga.

> “Kegiatan 17-an ini sangat meriah. Warga semangat mengikuti setiap lomba karena bisa bertemu antar-dusun dan berkumpul satu desa. Anak-anak juga dilatih untuk ikut lomba sejak dini. Mahasiswa KKN pun bisa lebih kenal dengan warga,” ujarnya.

Menurutnya, kolaborasi mahasiswa Unhas dan UGM dalam acara ini membuktikan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan kegiatan yang bermakna dan membangun.

Malam Apresiasi Literasi: Puncak Program Kerja

Puncak acara ditandai dengan digelarnya Malam Apresiasi Literasi Tingkat Desa. Kegiatan ini menjadi momen penghargaan bagi para pemenang lomba puisi, adzan, dan mewarnai. Hadiah menarik disiapkan untuk para juara sebagai bentuk apresiasi terhadap bakat dan semangat mereka. Tak sekadar seremoni, malam apresiasi ini menjadi bagian dari program literasi yang digagas mahasiswa KKN-T Literasi Unhas. Tujuannya jelas: menumbuhkan minat baca, kreativitas, dan keterampilan komunikasi anak-anak desa sejak dini.

“Literasi itu bukan hanya soal membaca buku, tetapi juga soal mengasah keberanian berbicara, berkreasi, dan berpikir kritis. Melalui lomba-lomba ini, kami berharap anak-anak Desa Tanammawang memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi,” ujar salah satu mahasiswa KKN-T Literasi Unhas yang menjadi panitia kegiatan.

Acara malam itu berlangsung hangat. Lampu-lampu sederhana yang menghiasi lapangan desa, tawa warga, dan sorak dukungan untuk para juara menciptakan kenangan yang akan diingat lama oleh masyarakat Tanammawang.

Dari Kompetisi Menuju Persatuan

Pada akhir rangkaian lomba, Dusun Tanammawang keluar sebagai juara umum dengan perolehan 3 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu. Mereka berhasil mengungguli lima dusun lainnya. Posisi kedua ditempati Dusun Tangkulu, diikuti Dusun Kawari 2 sebagai juara ketiga. Namun, bagi warga, kemenangan bukanlah tujuan utama. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa peserta, inti dari Gema Kemerdekaan Tanammawang adalah membangun rasa persaudaraan. Lomba hanyalah sarana untuk menyatukan warga dalam suasana gembira.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, mahasiswa KKN-T Literasi Gelombang 144 Unhas dan KKN PPM UGM berharap ikatan yang terjalin antara mereka dan warga desa tetap terpelihara. Mereka meninggalkan Tanammawang dengan kesan mendalam bahwa kerja sama lintas kampus dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif, sekaligus mengobarkan kembali semangat persatuan di desa.

“Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menggabungkan perayaan kemerdekaan dengan penguatan literasi. Bukan hanya untuk seru-seruan, tapi juga membangun masa depan yang lebih cerdas dan kompak,” tutup salah satu panitia.

✍️ Rusli | detikreportase.com | Jeneponto – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Literasi Membangun Bangsa, Kebersamaan Menyatukan Desa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250