Pelalawan,Sinarriau.com – Salah Satu Pemuda Pelalawan fickry Aryanto SH MH mengaku salut dengan aksi drama yang dilakonkan oleh Wakil Bupati Pelalawan Nasarudin SH MH yang menggertak Pemkab untuk membayarkan Tambahan Pegawai Penghasilan (TPP) bulan Juli dan Agustus 2024. Gertakan ia sampaikan jika Pemkab tidak membayar dalam satu pekan kedepan ia sendiri yang akan menyegel kantor BPKAD.
Drama komedi ala Nasarudin sebenarnya bisa ditebak oleh orang awam sekalipun, sebagai seorang Wakil Bupati, orang nomor dua di lingkungan Pemkab Pelalawan tentu memiliki akses informasi ke seluruh OPD tidak terkecuali BPKAD, bagaimana kondisi keuangan daerah tidak mungkin orang sekelas wakil bupati tidak tahu.
“Itu cerita lawak lawak pak Wabup saja, ia mengetahui paling lambat dalam seminggu pusat akan mentransferkan dana ke kas daerah, dan Pemkab pasti membayarkan keterlambatan pembayaran TPP itu, pengetahuan itu ia manfaatkan untuk jadi seorang pahlawan ditengah kegelisahan pegawai. Pahlawan kesiangan yang ingin tampak heroik malah yang tampak lawak lawak saja,” kata pemuda disapa Ari ini, Kamis (12/9)2024).
“Sejatinya mudah pak wabup mendapatkan informasi terkait keuangan Pemkab. dugaan saya ia sudah mengetahui duluan terkait waktu pusat akan mentransferkan dana ke kas daerah. Setelah dapat informasi baru ia mulai bersinetron bak pahlawan kesiangan,” lanjut mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Kecamatan Pangkalan Kerinci ini.
Mantan mahasiswa di salah satu Universitas Pekanbaru menghimbau pihak pihak yang berkontetasi di Pilkada Pelalawan 2024 ini untuk dapat memberikan pendidikan politik cerdas kepada masyarakat. Tidak mempertontonkan ego pribadi dan golongan, Ego politik dan kepentingan sesaat.
“Main cantik saja dalam politik ini, siapapun yang akan terpilih di tanggal 27 November nanti sudah tertulis di Lauhul Mahfudz. Berikhtiar saja dengan cara cara elegan,”harapnya.
Kepada pegawai di lingkungan Pemkab Pelalawan, Ari sampaikan bahwa pembayaran TPP yang lagi di proses oleh BPKAD dan segera akan masuk ke rekening masing masing pegawai bukan perjuangan Wabup Nasaruddin dengan aksi ancamannya, melainkan dikarenakan dana sudah ada untuk di bayarkan.
“Jangan tertipu dengan permainan politik pak Nasar, hak yang anda terima karena memang sudah ada uangnya untuk membayarnya, bukan karena ancaman ancaman. Wabup kok ngancam, dia ngerti ngga bahwa ia bagian dari pemerintah daerah saat ini,” imbuhnya.
Ari memberi saran kepada politisi Golkar itu, jika memang mau memperjuangkan kepentingan pegawai dan masyarakat Kabupaten Pelalawan yang berhadapan dengan Pemkab, sebaiknya Nasarudin dapat menggunakan kekuatan Fraksi Golkar di DPRD Pelalawan yang memang dijamin undang undang untuk melakukan fungsi pengawasannya.
“Elegannya kan dewan dengan fungsi kontrol nya. Tapi ingat, sekali lagi Nasarudin selain bagian dari Golkar juga bagian dari pemerintahan saat ini,” katanya.
Masih dikatakan Ari, Jika Nasaruddin ingin menunjukkan dirinya seorang tokoh Pelalawan sejati, harusnya ia bisa mengedukasi istrinya untuk siap ditempatkan diposisi mana saja untuk kepentingan Kabupaten Pelalawan, nyatanya istrinya mundur ketika dipindahkan jadi staff ahli bupati, menolak untuk mengabdikan diri untuk Pemerintah Kabupaten Pelalawan ia hanya tampak sebagai penikmat kekuasaan semata.
“Sikap seorang tokoh itu harusnya jadi panutan, saya lebih salut lagi, kalau pak Wabup mencegah ibuk prima mengundurkan diri dari jabatan staff ahli kemarin. Ia harus tunjukkan sikap siap ditempatkan dimana saja, di posisi apa saja. Namun ia biarkan mundur karena mau jadi kadis saja, itu namanya penikmat kekuasaan, milih milih jabatan, kalau tidak sesuai tidak mau bekerja,” lanjutnya
“Beri contoh yang baik baik saja, nanti sikap anda masyarakat yang menilai. Apakah anda layak di pilih atau tidak,” pungkasnya***