BeritaNusa Tenggara Timur

Dinkes Sikka Apresiasi Yayasan PAPHA dan RS Lela dalam Penanganan Optimal ODGJ

32
×

Dinkes Sikka Apresiasi Yayasan PAPHA dan RS Lela dalam Penanganan Optimal ODGJ

Sebarkan artikel ini
Kunjungan dinas kesehatan sikka dan memberikan apresiasi ke yayasan papah dan RS Lela karena penangan yang optimal terhadap ogdj

Sikka, Detikreportase.com|

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, memberikan apresiasi tinggi kepada Yayasan PAPHA dan Rumah Sakit Lela atas upaya optimal dalam menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Pelatihan Kesehatan Jiwa yang digelar oleh Yayasan Payung Perjuangan Humanis (PAPHA), saat membahas topik “Kesehatan Jiwa dan Situasi Kesehatan Jiwa di Kabupaten Sikka.”

“Kami akan terus melakukan penanganan ODGJ secara optimal dan mengapresiasi peran Lembaga Swadaya Masyarakat serta RS Lela yang telah memberikan pelayanan kepada ODGJ,” ujar Herlemus.

Pelatihan ini diikuti oleh 25 wartawan dari Aliansi Wartawan Sikka (AWAS) dan berlangsung selama dua hari di Hall Hotel Pelita, Maumere, pada Kamis dan Jumat (13-14/03/2025).

Situasi Kesehatan Jiwa di Sikka

Herlemus mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, terdapat 1.220 ODGJ di Kabupaten Sikka. Dari jumlah tersebut:

574 ODGJ kategori berat telah mendapat layanan kesehatan,

471 ODGJ belum menerima layanan sesuai standar,

Hanya 54,9% ODGJ kategori berat yang mendapat layanan kesehatan standar,

48 ODGJ masih dalam kondisi dipasung, termasuk 7 di antaranya dipasung dengan kayu,

41 ODGJ berada di rumah aman.

Tantangan dalam Penanganan ODGJ

Herlemus menyoroti sejumlah tantangan dalam penanganan kesehatan jiwa di Sikka:

1. Belum adanya Pengawas Minum Obat (PMO) untuk memastikan ODGJ tidak putus obat.

2. Stigma masyarakat dan keluarga terhadap ODGJ masih tinggi.

3. Tidak tersedianya fasilitas kesehatan jiwa, seperti rumah sakit jiwa atau pusat rehabilitasi.

4. Dukungan APBD masih terbatas, serta belum ada koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menangani isu kesehatan jiwa.

5. Minimnya dukungan pemerintah desa, termasuk penyediaan rumah aman bagi ODGJ dari keluarga tidak mampu.

6. Banyak ODGJ yang ditelantarkan keluarga, tidak memiliki KTP, kartu jaminan kesehatan, serta keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan.

Isu Strategis Kesehatan Jiwa 2025

Dinkes Sikka mengusulkan beberapa isu strategis kesehatan jiwa yang harus menjadi perhatian di tahun 2025:

1. Perlindungan HAM bagi ODGJ, melalui layanan kesehatan jiwa yang integratif dan berkesinambungan.

2. Jaminan ketersediaan sumber daya, termasuk tenaga medis dan obat-obatan.

3. Integrasi layanan kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan primer serta penguatan sistem rujukan.

4. Peningkatan upaya preventif bagi masyarakat umum dan kelompok rentan.

5. Penguatan keterlibatan masyarakat dan koordinasi lintas sektor dalam penanganan kesehatan jiwa.

Peran Media dalam Isu Kesehatan Jiwa

Project Officer Yayasan PAPHA, Titon Nikolai Nau, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan jurnalistik wartawan dalam memberitakan isu disabilitas, khususnya disabilitas psikososial.

“Diharapkan setelah pelatihan ini, peserta mampu mempromosikan isu kesehatan jiwa melalui media masing-masing, sehingga menjadi perhatian bersama,” ujar Titon.

Tentang Yayasan PAPHA dan Program BERSAHAJA

Yayasan Payung Perjuangan Humanis (PAPHA) Indonesia merupakan organisasi kemanusiaan yang bekerja sama dengan masyarakat dalam agenda pembangunan, termasuk penanganan kesehatan jiwa.

Yayasan ini tergabung dalam konsorsium bersama Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM) Kupang dan Yayasan Ayo Indonesia Manggarai, didukung oleh CBM Global Disability Inclusion Indonesia dan Australian Aid.

Sebagai bagian dari program BERSAHAJA (Bersama untuk Flores yang Sehat Jiwa), Yayasan PAPHA aktif menggelar pelatihan kesehatan jiwa bagi media massa di Sikka.

Dengan pelatihan ini, diharapkan media dapat berperan aktif dalam mengangkat isu kesehatan jiwa serta membantu menghapus stigma terhadap ODGJ di masyarakat.

(Yuven Fernandez, Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250