BeritaKalimantan Barat

Aksi Damai di DPRD Ketapang: Mahasiswa, Ojol, dan Aliansi Masyarakat Serukan 17 Tuntutan

358
×

Aksi Damai di DPRD Ketapang: Mahasiswa, Ojol, dan Aliansi Masyarakat Serukan 17 Tuntutan

Sebarkan artikel ini

Suasana damai di halaman DPRD Ketapang

KETAPANG | DETIKREPORTASE.COM – Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kabupaten Ketapang bersama aliansi masyarakat dan pengemudi ojek online (Ojol) memadati halaman Kantor DPRD Ketapang, Senin (1/9/2025). Mereka datang untuk menyuarakan berbagai tuntutan yang dinilai mewakili kepentingan publik. Aksi ini berlangsung damai dan penuh nuansa kebangsaan. Sebelum memulai orasi, para peserta berdiri bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Suasana khidmat itu disaksikan langsung oleh Ketua DPRD Ketapang Ahmad Sholeh beserta seluruh anggota dewan.

Turut hadir Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Harris, S.H., S.I.K., M.I.K., CPHR serta Dandim 1203/Ketapang Letkol Inf. Abu Hanifah yang memastikan keamanan berlangsung kondusif. Pengamanan diperkuat oleh personel Polri, TNI, dan Satpol PP.

Sepuluh tuntutan untuk DPRD Ketapang

Dalam orasinya, perwakilan mahasiswa membacakan 10 poin tuntutan yang ditujukan kepada DPRD Ketapang. Intinya, mereka menekankan agar wakil rakyat lebih humanis, berpihak pada kepentingan masyarakat, serta menjalankan fungsi pengawasan secara sungguh-sungguh. Adapun isi tuntutan tersebut antara lain:

1. Anggota DPR merespons kritikan masyarakat secara humanis.

2. Tidak berlebihan menikmati fasilitas negara saat rakyat masih menderita.

3. DPRD Ketapang diminta menyampaikan rekomendasi pengesahan RUU Perampasan Aset.

4. Menegaskan kembali fungsi DPRD dalam pengawasan dan legislasi.

5. Pemerintah daerah diminta memprioritaskan infrastruktur jalan, jembatan, pendidikan, dan kesehatan.

6. DPRD Ketapang diminta meningkatkan pengawasan pokok pikiran (pokir) serta evaluasi proyek penunjukan langsung.

7. Evaluasi program makan bergizi gratis (MBG) yang dinilai tidak berdampak pada peningkatan IPM, sementara anak tidak sekolah masih 17 ribu orang di Ketapang.

8. Pemerintah daerah mengoptimalkan balai latihan kerja (BLK) dan mengembalikan gedung kepemudaan untuk organisasi pemuda.

9. Pemerintah daerah menyampaikan rekomendasi kepada pusat terkait tata kelola pertambangan rakyat.

10. Prioritas tenaga kerja lokal di seluruh sektor perusahaan di Ketapang.

Tuntutan khusus untuk kepolisian

Selain kepada DPRD, massa aksi juga melayangkan sejumlah tuntutan kepada kepolisian, yang diterima langsung oleh Kapolres Ketapang. Tuntutan itu menyoroti tindakan aparat di lapangan, penegakan hukum, hingga isu keamanan sehari-hari. Beberapa poin yang disuarakan mahasiswa di antaranya:

1. Mengutuk keras tindakan represif aparat terhadap demonstran.

2. Mendesak transparansi proses hukum terhadap tujuh anggota Brimob yang diduga menyalahi SOP hingga menyebabkan meninggalnya Affan Kurniawan.

3. Mendesak Presiden mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya.

4. Komitmen Polres Ketapang meningkatkan penangkapan bandar narkoba di wilayah Ketapang.

5. Peningkatan upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

6. Penindakan terhadap balap liar dan penggunaan knalpot brong.

7. Penertiban dan pengawasan terhadap praktik penyelewengan BBM bersubsidi.

Seorang koordinator aksi menyampaikan, “Kami datang dengan damai, bukan untuk membuat keributan. Aspirasi ini murni suara rakyat yang perlu didengar wakil rakyat dan aparat penegak hukum. Harapan kami, tuntutan ini tidak hanya dicatat, tetapi ditindaklanjuti.”

Respon pimpinan DPRD dan aparat keamanan

Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD Ketapang Ahmad Sholeh berjanji akan menyalurkan semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa kepada pihak terkait, termasuk pemerintah pusat. “Kami menerima dengan penuh hormat. Aspirasi adik-adik mahasiswa dan masyarakat ini akan menjadi catatan penting untuk kami tindaklanjuti secara kelembagaan,” ujarnya di hadapan peserta aksi. Sementara itu, Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Harris menyampaikan apresiasi karena aksi berlangsung tertib. Ia juga menegaskan komitmen kepolisian untuk menjaga keamanan dan menindak setiap bentuk pelanggaran hukum, termasuk terkait narkoba, balap liar, hingga distribusi BBM bersubsidi.

“Kami siap membuka ruang dialog dengan mahasiswa dan masyarakat. Polri hadir untuk melayani, melindungi, dan mengayomi. Semua masukan akan kami catat dan tindaklanjuti sesuai prosedur,” tegas Kapolres.

Aksi berakhir kondusif

Setelah seluruh aspirasi disampaikan, massa aksi membubarkan diri secara tertib. Tidak ada kericuhan yang terjadi. Pengawalan aparat TNI-Polri serta Satpol PP memastikan kegiatan berjalan aman hingga selesai. Aksi damai ini menjadi catatan penting bahwa mahasiswa, ojol, dan aliansi masyarakat di Ketapang mampu menunjukkan sikap kritis sekaligus tertib dalam menyampaikan aspirasi. Kehadiran DPRD, Kapolres, dan Dandim di tengah massa juga memberi sinyal positif tentang komitmen mendengar suara rakyat.

✍️ Slamet | detikreportase.com | Ketapang – Kalimantan Barat

DETIKREPORTASE.COM : Suara Rakyat, Aspirasi Bersama, Demokrasi Hidup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250