BeritaJawa Tengah

Penari Cilik Meriahkan Malam Tasyakuran HUT ke-80 RI di Karang Talun Cilacap

364
×

Penari Cilik Meriahkan Malam Tasyakuran HUT ke-80 RI di Karang Talun Cilacap

Sebarkan artikel ini

Warga berkumpul dalam suasana khidmat

CILACAP | DETIKREPORTASE.COM – Malam tasyakuran memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di RT 1 RW 7, Kelurahan Karang Talun, Kecamatan Cilacap Utara, berlangsung meriah sekaligus penuh makna pada Sabtu malam (16/8/2025). Lapangan kecil yang biasanya dipakai warga untuk berolahraga, malam itu berubah menjadi pusat keramaian dan kebersamaan. Ratusan warga dari anak-anak, remaja, hingga orang tua, tumpah ruah menghadiri acara yang dikemas dengan nuansa tradisi serta doa bersama. Kehadiran mereka bukan sekadar untuk menyaksikan hiburan, melainkan juga untuk mendoakan para arwah pejuang bangsa yang telah gugur di medan perang demi tegaknya kemerdekaan Indonesia.

Suasana khidmat terasa ketika doa dipanjatkan. Lantunan doa dipimpin oleh tokoh agama setempat dan diikuti dengan khusyuk oleh seluruh warga. Momen ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan yang kini dinikmati tidaklah datang begitu saja, melainkan hasil dari perjuangan panjang yang penuh pengorbanan.

Penampilan penari cilik jadi sorotan

Salah satu penampilan yang paling ditunggu dalam acara tasyakuran tersebut adalah tarian tradisional yang dibawakan oleh anak-anak. Di antara mereka, Rahel – putri pasangan Rohmatun Khasanah dan Maekel Suwandri – tampil memukau dalam balutan kostum hitam sederhana namun anggun. Rahel dan rekan-rekan sebayanya menunjukkan kebolehannya di atas panggung kecil yang dihias dengan bendera merah putih dan lampu warna-warni. Dengan gerakan luwes, mereka menari mengikuti irama musik daerah yang menggema dari pengeras suara. Sorak sorai penonton, terutama orang tua yang bangga menyaksikan anak-anak mereka tampil percaya diri, membuat suasana semakin hidup.

Bagi anak-anak ini, menari di hadapan ratusan penonton bukanlah hal mudah. Namun, dengan semangat kemerdekaan, mereka berani menunjukkan kemampuan terbaiknya. “Saya senang sekali bisa menari di acara kemerdekaan. Ini pengalaman pertama tampil di depan banyak orang,” ucap Rahel dengan senyum polosnya setelah turun dari panggung.

Tasyakuran dan tumpeng sebagai wujud syukur

Acara malam itu tidak hanya diisi dengan hiburan seni, tetapi juga dengan prosesi tasyakuran berupa pemotongan tumpeng. Tumpeng berwarna kuning lengkap dengan lauk-pauk khas Jawa disajikan di meja utama, menjadi simbol rasa syukur warga atas nikmat kemerdekaan yang sudah 80 tahun lamanya. Pemotongan tumpeng dilakukan oleh salah satu tokoh masyarakat senior dan kemudian dibagikan kepada anak-anak serta perwakilan warga. “Alhamdulillah, kita semua masih diberi kesempatan berkumpul dalam keadaan sehat. Semoga semangat gotong royong tetap hidup di kampung kita ini,” ujar tokoh tersebut disambut tepuk tangan warga.

Selain tumpeng, warga juga membawa makanan sederhana dari rumah masing-masing, mulai dari jajanan tradisional hingga minuman hangat. Semua makanan diletakkan di meja panjang untuk dinikmati bersama, mencerminkan semangat kebersamaan tanpa ada perbedaan.

Malam penuh makna dan kebersamaan

Malam tasyakuran di Karang Talun bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga. Banyak yang berkomentar bahwa acara seperti ini perlu terus dijaga agar anak-anak tidak kehilangan makna dari peringatan kemerdekaan. “Kalau anak-anak kita hanya kenal perayaan dengan kembang api atau konser musik, makna perjuangan bisa hilang. Melalui doa bersama, tari-tarian daerah, dan tumpeng, mereka bisa mengingat bahwa kemerdekaan itu penuh pengorbanan,” tutur salah seorang warga yang hadir.

Hingga larut malam, suasana di lapangan RT 1 RW 7 tetap ramai. Warga saling bercengkerama, anak-anak berlarian dengan bendera kecil di tangan, dan para orang tua duduk menikmati pertunjukan sederhana yang sarat makna.

Acara pun ditutup dengan menyanyikan lagu kebangsaan bersama-sama. Suara warga yang bergema di bawah langit Cilacap malam itu menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan masih menyala di hati masyarakat, meski 80 tahun sudah berlalu sejak Proklamasi 1945.

Perayaan malam itu meninggalkan kesan mendalam. Api semangat dari obor perjuangan para pahlawan seakan diwariskan kepada generasi penerus. Dari tarian cilik hingga doa bersama, semua rangkaian acara menegaskan bahwa kemerdekaan bukan sekadar sejarah, melainkan amanah untuk dijaga bersama.

✍️ Tim | detikreportase.com | Cilacap – Jawa Tengah
DETIKREPORTASE.COM : Semarak Kemerdekaan, Persatuan Jadi Kekuatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250