SOPPENG | DETIKREPORTASE.COM
SD Negeri 7 Salotungo, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, menggelar acara pengumuman resmi penetapan murid baru Tahun Ajaran 2025/2026, Kamis (3/7/2025). Bertempat di halaman sekolah, kegiatan ini berlangsung penuh kehangatan dan semangat kebersamaan. Dihadiri oleh para orang tua dan wali murid, guru, panitia seleksi, serta tokoh pendidikan, suasana tampak penuh haru, sekaligus menjadi ajang refleksi akan pentingnya peran pendidikan dasar.
Dalam sambutannya, Kepala SDN 7 Salotungo, Abdul Asis, S.Pd.I, menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kepercayaan orang tua yang telah memilih SDN 7 Salotungo sebagai tempat pendidikan awal bagi anak-anak mereka.
> “Kepercayaan ini bukan sekadar amanah, tetapi menjadi energi dan motivasi bagi kami semua untuk terus memberikan pendidikan terbaik. Pendidikan yang berlandaskan nilai keilmuan, etika, karakter, serta teladan dalam perilaku sehari-hari,” tegas Abdul Asis.
Ia menambahkan bahwa kepercayaan tersebut adalah bukti nyata kolaborasi antara sekolah dan masyarakat yang masih terjaga erat hingga saat ini. Menurutnya, kehadiran orang tua dalam acara pengumuman murid baru bukan hanya bentuk dukungan, tetapi juga simbol keseriusan bersama dalam membangun generasi yang unggul dan berkarakter.
Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah Jadi Pilar Pendidikan
Dalam orasinya, Abdul Asis menyampaikan bahwa pendidikan anak tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada sekolah. Peran keluarga, khususnya orang tua, memiliki kontribusi besar terhadap pembentukan karakter dan perkembangan akademik siswa.
> “Sekolah dan orang tua itu ibarat dua tiang penyangga dalam dunia pendidikan. Tanpa salah satunya, proses pembelajaran akan pincang. Kita harus saling terbuka, saling percaya, dan saling menopang,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa permasalahan yang kerap timbul dalam proses pendidikan harus disikapi dengan kepala dingin dan penuh kedewasaan. Menurutnya, komunikasi terbuka dan dialog yang sehat antara pihak sekolah dan orang tua sangat penting agar setiap persoalan bisa diselesaikan dengan baik.
> “Permasalahan pasti ada, itu keniscayaan dalam dunia pendidikan. Tapi kita harus ingat bahwa anak-anak kita adalah prioritas utama. Maka mari kita pilih jalur musyawarah, bukan emosional. Kita ciptakan ketenangan, bukan kegaduhan,” tambahnya.
Kutipan Filosofi Bugis Jadi Pendorong Semangat
Di hadapan ratusan orang tua murid baru, Abdul Asis mengutip falsafah Bugis sebagai bagian dari nilai lokal yang menjadi fondasi kerja dan semangat pendidikan di SDN 7 Salotungo.
> “Tennia bicara ufrengkalingaiki, nekia fangkaukeng ifitaiki,” ucapnya lantang.
Kutipan tersebut memiliki makna mendalam: “Bukan narasi dan argumentasi yang kami perdengarkan, tetapi aksi nyatalah yang kami tampilkan.”
Pernyataan ini sekaligus menjadi bentuk komitmen pihak sekolah dalam menjalankan pendidikan berbasis kerja nyata, bukan sekadar wacana. Menurutnya, hasil dari pendidikan bukanlah seberapa banyak retorika yang disampaikan, tetapi seberapa besar dampak positif yang dihasilkan terhadap anak didik.
Orang Tua Antusias dan Harapkan Komunikasi Terbuka
Antusiasme para orang tua terlihat sejak pagi. Sebagian bahkan datang lebih awal untuk memastikan kehadiran anak-anak mereka tercatat. Salah satu wali murid, Hj. Ramlah, menyampaikan rasa syukurnya karena anaknya diterima di SDN 7 Salotungo.
> “Saya bangga bisa menitipkan anak saya di sekolah ini. Kepala sekolah dan para guru terlihat ramah dan terbuka. Kami sebagai orang tua siap ikut berkontribusi,” ungkapnya.
Tak sedikit juga yang berharap agar sekolah rutin mengadakan pertemuan atau forum bersama orang tua murid untuk membahas perkembangan anak secara berkala. Harapan itu sejalan dengan visi yang diusung Abdul Asis, yaitu menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi anak-anak.
SDN 7 Salotungo Siap Songsong Tahun Ajaran Baru
Dengan telah diumumkannya peserta didik baru, SD Negeri 7 Salotungo kini mulai mempersiapkan berbagai sarana pendukung untuk menyambut tahun ajaran 2025/2026. Mulai dari pembenahan ruang kelas, kurikulum adaptif, hingga pelatihan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kepala sekolah menegaskan bahwa SDN 7 Salotungo akan terus mengedepankan pendekatan humanis dalam proses belajar mengajar. Pendidikan bukan hanya soal nilai di atas kertas, tetapi juga pembentukan akhlak, kedisiplinan, dan kepedulian sosial.
> “Kami akan fokus pada tiga pilar: pembelajaran berbasis karakter, kurikulum kontekstual, dan partisipasi aktif orang tua,” tegas Abdul Asis.
Pihak sekolah juga mengupayakan pemanfaatan teknologi informasi secara bijak untuk mendukung proses belajar, serta akan melibatkan tokoh masyarakat dan alumni sebagai bagian dari pembinaan dan penguatan identitas sekolah.
Optimisme Menyongsong Masa Depan
SDN 7 Salotungo kini tak sekadar menjadi institusi pendidikan dasar, tetapi juga menjadi simbol perubahan dan semangat baru di Kecamatan Lalabata. Dengan dukungan orang tua, tenaga pendidik yang berdedikasi, serta kepemimpinan yang kuat dan visioner, SD ini siap melahirkan generasi muda yang unggul dan berdaya saing.
> “Kami sadar bahwa tantangan pendidikan ke depan semakin kompleks. Tapi dengan kebersamaan dan komitmen, insya Allah kita bisa menjawab semua tantangan itu,” tutup Abdul Asis.
Dengan semangat kolaborasi dan berbasis aksi nyata, SDN 7 Salotungo menegaskan diri sebagai pelopor pendidikan dasar yang berkualitas di Kabupaten Soppeng.
✍️ Andi Rosha | Detikreportase.com | Soppeng – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM – Mengabarkan Kebaikan, Menyalakan Kesadaran Sosial.


