BeritaSulawesi Utara

Dituduh “Mafia Solar”, Ibu Dede Klarifikasi: “BBM Itu untuk Usaha Sendiri, Bukan Dijual”

351
×

Dituduh “Mafia Solar”, Ibu Dede Klarifikasi: “BBM Itu untuk Usaha Sendiri, Bukan Dijual”

Sebarkan artikel ini

SIKKA |DETIKREPORTASE.COM–

Seorang warga yang belakangan disebut-sebut dalam pemberitaan beberapa media sebagai “mafia solar” akhirnya angkat bicara. Adalah Ibu Dede, yang merasa namanya dicemarkan dan keberatan atas tuduhan tersebut.

Dalam klarifikasinya kepada DetikReportase.com, Ibu Dede menyatakan bahwa tudingan yang menyebut dirinya sebagai pelaku penimbunan dan perdagangan BBM bersubsidi jenis solar adalah tidak benar dan menyesatkan.

“Bukan untuk Dijual, Hanya untuk Kendaraan Usaha”

“Memang benar saya punya BBM, itu juga milik Pak Edy Panekenan. Tapi itu bukan untuk dijual, melainkan untuk dipakai sendiri, untuk kendaraan dan kebutuhan usaha kami,” tegas Ibu Dede dalam keterangannya, Minggu (25/5/2025).

Ia mengaku heran karena pemberitaan yang menyebut dirinya tidak memiliki izin usaha dan terlibat praktik penimbunan solar muncul tanpa konfirmasi langsung dari dirinya. “Saya tidak pernah menyebut atau mengaku sebagai penjual BBM. Apalagi menjual secara ilegal,” katanya.

Keberatan Disebut “Mafia”: “Saya Hanya Cari Nafkah”

Ibu Dede dengan tegas menolak label “mafia solar” yang disematkan kepadanya. Ia merasa tuduhan tersebut sangat merugikan nama baiknya sebagai pelaku usaha kecil yang hanya berjuang mencari nafkah.

“Saya bukan mafia. Saya hanya seorang perempuan biasa yang berusaha menghidupi keluarga lewat kerja keras. Saya tidak menjual BBM, saya pakai untuk kebutuhan usaha sendiri,” ujar Ibu Dede dengan nada kecewa.

Kritik pada Media: “Verifikasi Itu Penting!”

Dalam kesempatan itu, Ibu Dede juga menyinggung soal tanggung jawab media dalam menyampaikan informasi yang akurat. Ia menyayangkan adanya pemberitaan yang menurutnya tidak berimbang dan tidak melalui proses verifikasi.

“Saya tidak masalah jika media datang bertanya atau mencari informasi. Tapi kalau hanya untuk memojokkan saya dengan berita tidak benar, tentu saya sangat keberatan,” tambahnya.

Ia berharap ke depan, media dapat bekerja secara profesional, objektif, dan mematuhi kode etik jurnalistik. “Jangan main tulis, apalagi sampai merusak nama baik orang,” tutupnya.

✍️ Michael | DetikReportase.com | Sikka, Nusa Tenggara Timur

DETIKREPORTASE.COM – Mengabarkan Fakta, Menjaga Martabat Warga Kecil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250