BeritaNusa Tenggara Timur

Usai Magang Pertanian di Israel, Dua Pemuda Talibura Temui Wabup Sikka: Pulang Bawa Ilmu, Siap Bangun Kampung

349
×

Usai Magang Pertanian di Israel, Dua Pemuda Talibura Temui Wabup Sikka: Pulang Bawa Ilmu, Siap Bangun Kampung

Sebarkan artikel ini

Magang di Negeri Tandus, Pulang Bawa Harapan untuk Tanah Sendiri

SIKKA | DETIKREPORTASE.COM – Dua pemuda asal Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, pulang dengan tekad besar setelah menjalani program magang pertanian lahan kering di Israel selama delapan bulan. Alan dan Kevin, dua nama yang kini membawa secercah harapan bagi masa depan pertanian Sikka, langsung menemui Wakil Bupati Sikka, Ir. Simon Subandi Supriadi, sesaat setelah tiba di tanah kelahiran.Pertemuan berlangsung pada Kamis pagi, 7 Agustus 2025, di ruang kerja Wakil Bupati Sikka, Jalan El Tari Nomor 02, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok. Hadir pula dalam kesempatan tersebut tokoh masyarakat Talibura, Rafael Raga, mantan Ketua DPRD Sikka yang kini aktif di Partai NasDem.

Suasana hangat dan penuh keakraban terasa sepanjang dialog berlangsung. Alan dan Kevin berbagi cerita, bukan sekadar pengalaman teknis, tetapi juga semangat baru yang mereka bawa pulang untuk desa dan kabupaten tercinta.

Irigasi Tetes hingga Sensor Digital: Ilmu dari Padang Tandus Israel

Selama di Israel, Alan dan Kevin terlibat dalam praktik langsung mengelola pertanian di wilayah kering yang minim curah hujan. Mereka belajar menerapkan teknologi **irigasi tetes (drip irrigation)**, memanfaatkan **sensor digital** untuk memantau kelembaban tanah, serta mengatur manajemen hasil pertanian berbasis data.> “Kami belajar banyak hal. Di Israel, lahan tandus bisa disulap menjadi lahan produktif karena pendekatan teknologinya sangat presisi. Harapan kami, metode seperti ini juga bisa diterapkan di Talibura,” ujar Alan, penuh semangat.

Kevin menambahkan bahwa tantangan pertanian di Sikka tak jauh berbeda dari Israel—minim air, tanah keras, dan suhu panas ekstrem. Namun, justru di titik itulah, inovasi dibutuhkan. “Kami tidak ingin sekadar jadi lulusan magang. Kami ingin menjadi agen perubahan di desa sendiri,” ujarnya.

Wabup Sikka Apresiasi: Pemuda Seperti Inilah Harapan Daerah

Wakil Bupati Sikka, Ir. Simon Subandi, menyambut hangat kedatangan mereka. Sebagai politisi senior yang paham betul potensi dan tantangan pertanian daerah, ia menyampaikan rasa bangga yang dalam atas semangat Alan dan Kevin.> “Ini bukan sekadar pulang kampung. Ini adalah kepulangan dengan misi. Mereka membawa ilmu, pengalaman, dan semangat baru yang sangat kita butuhkan,” ujar Simon Subandi.

Ia menekankan pentingnya mendukung penuh generasi muda yang memiliki inisiatif, terutama di sektor-sektor strategis seperti pertanian. Ia bahkan mendorong agar Alan dan Kevin segera dilibatkan dalam berbagai pelatihan dan program pemberdayaan petani di tingkat desa dan kecamatan.

“Saya ingin mereka jadi pemantik gerakan pertanian cerdas di Talibura dan Sikka. Ini momentum kita membangun dari desa,” tambahnya.

Rafael Raga: Saatnya Pemuda Diberi Akses dan Ruang Nyata

Rafael Raga, tokoh masyarakat yang konsisten mengawal potensi pertanian di wilayah timur Flores, turut memberikan pandangan penting. Ia menyebut Alan dan Kevin sebagai “aset daerah” yang harus segera diberdayakan secara konkret.> “Kita sering bicara potensi, tapi jarang benar-benar mengelola dengan cerdas. Pemuda seperti mereka ini sudah punya bekal. Sekarang tugas pemerintah dan kita semua memberi mereka ruang, akses, dan keberpihakan,” tegas Rafael.

Ia juga mendorong adanya program lanjutan berbasis komunitas, seperti sekolah lapang petani muda, atau demonstration plot (lahan percontohan) yang dikelola langsung oleh Alan dan Kevin, dengan pendampingan dari dinas terkait.

Kepulangan yang Menyala, Mimpi yang Menjalar

Pertemuan tersebut tak hanya menjadi ajang silaturahmi, melainkan juga titik tolak dari gerakan kecil menuju perubahan besar. Wakil Bupati Sikka bahkan meminta Dinas Pertanian Kabupaten Sikka untuk menindaklanjuti ide-ide yang muncul dari pertemuan ini, termasuk rencana **replikasi sistem irigasi tetes di wilayah kering Talibura**.Alan dan Kevin sendiri menyatakan kesiapannya untuk turun langsung ke desa-desa, menggelar pelatihan, dan mengajak lebih banyak pemuda untuk mencintai pertanian modern. “Kami ingin membuktikan bahwa bertani itu keren, dan bisa membawa masa depan,” ucap Kevin mantap.

Sikka Butuh Generasi Baru di Lahan Pertanian

Kondisi geografis Kabupaten Sikka yang cenderung kering membuat banyak petani mengalami tantangan besar, terutama pada musim kemarau panjang. Namun, kepulangan Alan dan Kevin memberi sinyal bahwa solusi tidak harus datang dari luar, melainkan bisa lahir dari tangan-tangan muda yang mau belajar dan kembali membangun tanah sendiri.Wakil Bupati menggarisbawahi pentingnya menciptakan ekosistem pendukung bagi regenerasi petani, mulai dari kebijakan insentif, pelatihan berkelanjutan, hingga akses teknologi yang terjangkau.

> “Kalau kita bisa melahirkan 10 atau 20 Alan-Kevin lagi, saya yakin sektor pertanian Sikka akan punya wajah baru,” tutup Simon Subandi optimis.

Menanam Ilmu, Menuai Harapan

Dari Israel ke Sikka, perjalanan Alan dan Kevin bukan sekadar tentang jarak, tapi tentang lompatan cara pandang. Mereka membuktikan bahwa pertanian bukanlah sektor kuno, tapi justru masa depan. Dan masa depan itu sedang tumbuh—di ladang-ladang Talibura yang menanti tangan-tangan muda penuh asa.
✍️ Yuven Fernandez | detikreportase.com | Maumere – Flores – NTT
DETIKREPORTASE.COM – Di Tangan Pemuda, Lahan Tandus Menjadi Ladang Masa Depan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250