CILACAP |DETIKREPORTASE.COM–
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap kembali menggelar kegiatan Turun ke Bawah (Turba) tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di GOR Dayaloka, Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, pada Sabtu, 14 Juni 2025. Turba kali ini tak hanya menekankan penguatan organisasi, tetapi juga memperkenalkan dua program strategis: aplikasi Digdaya dan sosialisasi Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU).
Dibuka langsung oleh Rois Syuriyah PCNU Cilacap, K.H. Syu’ada Adzkiya, kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen NU dalam membangun struktur organisasi hingga ke level kecamatan. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya NU sebagai tenda besar perjuangan umat dan menekankan lima kewajiban dasar bagi setiap pengurus dan warga NU, termasuk keistiqomahan, perjuangan, dan kesabaran dalam mengabdi di jalur NU.
Workshop Digdaya dan Penguatan BUMNU
Turba kali ini dibarengi dengan workshop pengenalan Aplikasi Digdaya. Aplikasi ini merupakan platform digitalisasi desa yang terintegrasi dan memuat berbagai fitur, mulai dari pengelolaan data penduduk, aset desa, produk hukum, hingga potensi UMKM. Workshop ini ditujukan kepada pengurus MWCNU serta aparatur desa di Dayeuhluhur yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat.
Sementara itu, sosialisasi BUMNU menjadi bagian penting dalam upaya peningkatan ekonomi umat. Program ini diharapkan menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi warga NU melalui usaha kolektif yang berbasis komunitas dan nilai-nilai jam’iyah.
Penguatan Struktur, Serap Aspirasi Ranting
Ketua Panitia, Kyai Abdul Jalil, menjelaskan bahwa agenda utama dari kegiatan Turba adalah memperkuat silaturahmi sekaligus menyerap aspirasi pengurus NU di tingkat ranting. “Melalui forum ini, MWCNU bisa mendengar langsung kebutuhan dan masukan dari bawah. Sekaligus menjadi ajang evaluasi untuk peningkatan kinerja,” ujar Kyai Jalil.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus lembaga MWCNU yang baru oleh PCNU Cilacap. Seremoni ini menjadi simbol penyegaran organisasi sekaligus penguatan struktur dalam menghadapi berbagai tantangan sosial keumatan.
Peran Strategis Digitalisasi dan Kesejahteraan
Ketua UPZIS PCNU Cilacap, H. Wasbah, turut menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan pemahaman program-program NU di semua tingkatan. Ia menilai, digitalisasi lewat aplikasi Digdaya dan penguatan BUMNU menjadi kunci penting dalam menjawab tantangan zaman, termasuk dalam aspek pendidikan, ekonomi, dan keagamaan.
Menurutnya, NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia tak boleh tertinggal dalam transformasi digital. Oleh karena itu, keterlibatan pengurus desa dan elemen masyarakat dalam mengelola teknologi seperti Digdaya adalah bagian dari upaya membumikan nilai-nilai NU dalam kehidupan nyata.
K.H. Syu’ada Adzkiya menegaskan bahwa lima prinsip dasar warga NU, seperti berpegang teguh pada NU, mengetahui dan meyakini ajaran NU, serta mengamalkannya, adalah landasan yang tak boleh ditinggalkan dalam setiap program. Termasuk dalam pengembangan teknologi dan ekonomi berbasis komunitas.
Alhamdulillah, seluruh rangkaian acara berlangsung lancar dan ditutup dengan doa bersama, sebagai wujud syukur atas suksesnya kegiatan yang penuh semangat kebersamaan dan pengabdian.
✍️ Asep Saepudin | Detikreportase.com | Cilacap – Jawa Tengah


