Pemuda Di Tengah Perubahan Zaman
Makassar, Sulawesi Selatan | DETIKREPORTASE.COM – Dalam beberapa tahun terakhir, Sulawesi Selatan berada dalam pusaran perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang bergerak sangat cepat. Digitalisasi merombak pola interaksi masyarakat, dinamika politik lokal semakin kompleks, dan ketimpangan pembangunan antarwilayah masih menjadi persoalan nyata. Di tengah kondisi tersebut, daerah ini membutuhkan energi baru—energi pembaruan yang tidak hanya kuat secara jumlah, tetapi juga visioner secara gagasan. Energi itu bernama pemuda.Gagasan “Transformasi Pemuda, Transformasi Daerah” yang diusung dalam Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Sulawesi Selatan bukan sekadar jargon organisasi. Ia adalah agenda strategis yang menentukan wajah kepemudaan Sulsel ke depan. Transformasi pemuda bukan hanya soal regenerasi usia, melainkan perubahan cara berpikir, bergerak, dan mengambil peran dalam kehidupan daerah.
Pemuda Sebagai Subjek Perubahan
Selama ini, pemuda kerap ditempatkan sebagai pelengkap agenda seremonial atau tenaga pendukung kegiatan politik dan pemerintahan. Pola lama ini justru menghambat potensi besar generasi muda. Dalam konteks transformasi daerah, posisi pemuda harus bergeser secara fundamental: dari objek menjadi subjek perubahan.Pemuda Sulawesi Selatan harus tampil sebagai aktor utama yang berani menggagas, mengkritik, dan menawarkan solusi. Transformasi pemuda berarti mendorong lahirnya kepemimpinan progresif yang berintegritas, memperkuat kecakapan literasi dan digital, serta menanamkan keberanian advokasi sosial bagi kepentingan publik. Lebih dari itu, transformasi juga menuntut terbukanya ruang partisipasi luas bagi anak muda di seluruh kabupaten dan kota, bukan hanya di pusat-pusat kekuasaan.
Di titik inilah, KNPI dituntut untuk bertransformasi: tidak sekadar menjadi tempat berkumpul, melainkan organisasi yang mampu menggerakkan potensi pemuda secara nyata dan terukur.
Transformasi Daerah Dimulai Dari Partisipasi Pemuda
Transformasi daerah yang sejati tidak akan pernah terwujud tanpa keterlibatan aktif pemuda. Sulawesi Selatan membutuhkan energi anak muda dalam berbagai isu strategis, mulai dari percepatan pembangunan desa dan wilayah pinggiran, penguatan UMKM dan wirausaha muda, hingga isu besar seperti lingkungan hidup, mitigasi bencana, dan stabilitas sosial-politik.Peran pemuda juga krusial dalam mengawal agenda demokrasi dan pemberantasan korupsi. Pemuda bukan kekuatan pinggiran yang hanya dipanggil saat aksi simbolik, melainkan pemangku kepentingan utama dalam arah pembangunan daerah. Ketika pemuda terlibat aktif, transformasi daerah tidak lagi bersifat elitis dan teknokratis, tetapi menjelma menjadi gerakan sosial yang hidup, inklusif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Partisipasi pemuda harus didorong dari hulu ke hilir—dari ruang diskusi, kebijakan publik, hingga implementasi program di lapangan.
KNPI Sulsel Sebagai Ruang Konsolidasi Gagasan
Musda KNPI Sulawesi Selatan seharusnya tidak dipersempit hanya sebagai ajang perebutan jabatan. Lebih dari itu, Musda harus menjadi momentum konsolidasi gagasan besar pemuda Sulsel. KNPI harus kembali pada peran strategisnya sebagai rumah ide, laboratorium kepemimpinan, dan pusat inovasi sosial.Di era keterbukaan informasi dan kecepatan digital, KNPI dituntut untuk tampil relevan dan adaptif. Organisasi ini harus berani menjadi mitra kritis pemerintah daerah—mendukung kebijakan yang berpihak pada rakyat, serta mengoreksi dengan data dan gagasan ketika kebijakan melenceng dari kepentingan publik.
Transformasi KNPI menuntut tata kelola yang bersih, profesional, dan transparan. Organisasi kepemudaan tidak boleh terjebak dalam kepentingan politik sesaat yang justru mereduksi kepercayaan publik. Legitimasi KNPI harus lahir dari kerja nyata dan keberpihakan pada kepentingan pemuda, bukan semata-mata dari romantisme sejarah.
Menuju KNPI Yang Relevan Dan Berdaya Dorong
Relevansi menjadi kata kunci masa depan KNPI Sulawesi Selatan. Pemuda hari ini membutuhkan akses pada lapangan pekerjaan, ruang kreatif, teknologi, dan kesempatan memimpin. Karena itu, transformasi pemuda dan daerah harus diterjemahkan dalam program-program konkret.KNPI dituntut menghadirkan agenda pemberdayaan yang nyata, memperkuat jejaring dengan perguruan tinggi, dunia usaha, dan komunitas lokal, serta melakukan advokasi publik terhadap isu-isu kesejahteraan pemuda. Pembinaan kader juga harus dilakukan secara berkelanjutan agar Sulawesi Selatan tidak kehabisan stok pemimpin muda yang berkarakter dan berdaya saing.
Pada akhirnya, daerah akan berubah jika pemudanya berubah. Dan pemuda hanya akan bergerak bila organisasinya mampu memberi arah, ruang, dan kepercayaan.
Musda KNPI Sulawesi Selatan adalah momentum penting untuk menetapkan arah baru gerakan kepemudaan. Di tangan pemuda Sulawesi Selatan, transformasi bukan sekadar wacana, melainkan jalan perubahan menuju daerah yang lebih inklusif, kompetitif, dan berkeadilan—dipimpin oleh energi segar generasi muda.
✍️ Nur Aliem Qalby | detikreportase.com | Makassar – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Pemuda Bergerak, Daerah Berubah


