Audensi yang Berujung Tanpa Kesepakatan
PURBALINGGA | DETIKREPORTASE.COM – Audensi yang digelar pada 3 September 2025 di ruang rapat kantor Bupati Purbalingga berakhir tanpa titik temu. Pertemuan yang diharapkan menjadi ajang penyelesaian masalah justru meninggalkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat dan aktivis yang tergabung dalam **Aliansi Purbalingga Bersatu**. Dalam forum itu, perwakilan pemerintah daerah dianggap hanya menyampaikan laporan normatif yang indah di atas kertas, tetapi jauh dari kenyataan lapangan. Realita yang dihadapi masyarakat justru sebaliknya—banyak ditemukan ketidakberesan, pungutan liar, hingga kebijakan yang membebani rakyat kecil.
Sejumlah tokoh yang hadir menilai pemerintah belum memiliki keseriusan dalam menindaklanjuti aspirasi rakyat. Ketidakjelasan sikap ini mendorong Aliansi Purbalingga Bersatu merencanakan langkah tegas berupa aksi besar yang akan digelar pada bulan September mendatang.
Suara Tegas dari Tokoh Aliansi
Abah Selamet Wahidin, salah satu tokoh sentral dalam pergerakan ini, menyampaikan sikap kerasnya terhadap pemerintah daerah. “Pergerakan kami bukan sekadar aksi turun ke jalan. Ini adalah perjuangan di segala lini. Kami menolak pergerakan yang disusupi kepentingan yang merugikan teman-teman pejuang di lapangan,” tegas Abah Selamet.
Ia menambahkan bahwa perjuangan Aliansi Purbalingga Bersatu memiliki agenda jelas yang tidak bisa ditawar. “Kami akan bergerak tanpa batas hingga pemerintah benar-benar mendengarkan dan menindaklanjuti tuntutan kami. Di antaranya: pembatalan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang memberatkan rakyat, pengusutan tuntas pungutan liar dalam proyek fisik dan nonfisik, evaluasi ketat serta transparan terhadap pelaksanaan percepatan pembangunan daerah yang selama ini sarat kepentingan, serta peninjauan ulang Perda CSR yang belum berjalan adil. Masih banyak hal yang harus diperbaiki demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pernyataan Abah Selamet menegaskan bahwa perlawanan yang dilakukan bukan hanya reaksi emosional sesaat, tetapi perjuangan berkesinambungan untuk mengoreksi kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.
Solidaritas Lintas Ormas dan LSM
Suara perlawanan yang digemakan Aliansi Purbalingga Bersatu bukanlah suara tunggal. Seluruh ketua organisasi masyarakat, LSM, dan tokoh masyarakat yang tergabung di dalamnya telah menyatakan kesepakatan untuk melakukan aksi secara kolektif. “Kami akan bergerak secara serentak dan terkoordinasi,” ungkap para pemimpin ormas dalam pernyataan bersama yang disampaikan seusai audensi.
Aliansi ini mengklaim telah mempersiapkan barisan yang solid dengan sistem komando terpusat. Setiap koordinator LSM, ormas, dan tim relawan akan bertanggung jawab penuh terhadap strategi dan pelaksanaan aksi di wilayah masing-masing. Meski demikian, semua langkah tetap berada di bawah satu komando utama yang memastikan keseragaman visi perjuangan.
Tidak tanggung-tanggung, ribuan massa disebut telah siap turun ke jalan. Orasi, aksi damai, hingga penyampaian aspirasi secara terbuka akan digelar untuk menekan pemerintah agar lebih peka terhadap keluhan rakyat.
Menuju Aksi Besar di Bulan September
Aliansi Purbalingga Bersatu menegaskan bahwa aksi besar akan dimulai pada bulan September 2025. Agenda ini dipandang sebagai momentum strategis untuk menunjukkan kekuatan rakyat yang muak dengan kebijakan tidak adil. Persiapan aksi tidak hanya melibatkan konsolidasi internal, tetapi juga jaringan lintas daerah. Koordinasi intensif dilakukan untuk memastikan bahwa aksi berjalan damai, terukur, dan tetap fokus pada tuntutan utama.
Mereka menilai bahwa perlawanan rakyat tidak bisa terus dipendam. Kenaikan PBB yang dianggap menjerat ekonomi warga, dugaan praktik pungutan liar, hingga lemahnya implementasi Perda CSR yang mestinya menjadi alat pemerataan kesejahteraan, kini menjadi bara yang siap menyulut api perlawanan.
Bagi aliansi ini, September bukan hanya penanda bulan perlawanan, tetapi juga ujian bagi pemerintah daerah: apakah mereka akan membuka telinga dan hati untuk mendengar suara rakyat, atau tetap bersembunyi di balik laporan indah yang menutupi masalah di lapangan.
Jika pemerintah tetap mengabaikan, Aliansi Purbalingga Bersatu bertekad melanjutkan gerakan tanpa batas waktu hingga keadilan benar-benar ditegakkan.
✍️ Tim Redaksi | detikreportase.com | Purbalingga – Jawa Tengah
DETIKREPORTASE.COM : Rakyat Bersatu, Pemerintah Harus Dengar


