SIKKA,DETIKREPORTASE.COM
– Rumah Pendidikan bagi siswa – siswi kelas XII SMK Santo Thomas Maumere, akhirnya berakhir menyelesaikan pendidikan sejak dari kelas X, XI dan kelas XII.
Kamis, 30 April 2025 di Lembaga Pendidikan SMK Santo Thomas Maumere, merayakan dalam suatu Ibadat Syukur pelepasan siswa – siswi kelas XII yang dipimpin oleh Fr. Daniel Oktaviano Sukur, disapa Fr. Daniel dan Fr. Sainerius Gunas, disapa Fr. Rynus. Keduanya dari biara Scalabrinian, saat ini sementara menjalani pendidikan tingkat IV di Ledalero.
Ibadat Syukur dan Tema Perpisahan
Tema syukur perpisahan bagi siswa – siswi kelas XII Tahun Ajaran 2024 – 2025, “Hiduplah Seolah Engkau Mati Esok Dan Belajarlah Seolah Engkau Hidup Selamanya”.
Setelah Ibadat Sabda yang dipimpin oleh kedua Frater, acara selanjutnya adalah kata sambutan dan ramah tamah.
Pesan Orang Tua, Siswa dan Kepala Sekolah
Mewakili orang tua dan wali murid kelas XII, Bapak Stefanus Keban sebagai Ketua Komite SMK Santo Thomas Maumere menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lembaga Pendidikan SMK Santo Thomas, yang sudah memberikan pendidikan anak – anak kami selama 3 tahun. Ia juga berpesan kepada siswa agar mengambil pelajaran berharga dari masa sekolah untuk menentukan masa depan yang lebih baik.
Mewakili siswa kelas XII, Putri Pareira, jurusan Farmasi, menyampaikan kesan-kesan selama belajar tiga tahun di SMK Santo Thomas Maumere. Ia menyampaikan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Agustino Lameng, SH, dan seluruh bapak-ibu guru atas bimbingan yang diberikan, serta memohon maaf atas segala kekurangan dari teman-teman selama menempuh pendidikan.
Ketua OSIS, Chyka dari kelas XI Hotel, memberikan ucapan terima kasih kepada kakak-kakak kelas XII dan mendoakan agar mereka sukses di jenjang berikutnya.
Kepala SMK Santo Thomas Maumere, Agustino Lameng, SH, menyampaikan bahwa perjalanan siswa belum selesai. Ia mengajak siswa untuk meninggalkan kebiasaan buruk dan menjaga nama baik almamater.
Acara perpisahan juga dimeriahkan dengan gelar karya P5 dari siswa kelas X dan XI bertema “Bangun Jiwa dan Raga” (BAJIRA) yang dipajang di stand pameran.
Atraksi budaya dimulai oleh kelas XI Perawat dengan tarian khas Sikka, disusul fragmen bertema “Bangun Jiwa Raga” oleh siswa kelas XI Perawat dan XI Analis, dibimbing oleh Ibu Antonia Yofin, S.Kep (Ibu Yovin). Fragmen ini menyampaikan pesan penting tentang bahaya bullying dan pentingnya fokus dalam pengembangan diri.
Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertujuan mengembangkan enam dimensi karakter pelajar, yakni:
1. Beriman dan berakhlak mulia
2. Berkebhinekaan global
3. Gotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Pesan utama fragmen:
Stop bullying
Lawan bullying dengan cara damai
Fokus capai masa depan
Bangun lingkungan yang saling menghormati
Kepala Sekolah menyampaikan apresiasi terhadap seluruh penampilan yang memperkuat karakter siswa.
Acara ditutup dengan santap siang bersama dan momen salam perpisahan siswa kelas XII dengan kepala sekolah, guru-guru, serta adik-adik kelas mereka. Acara berlangsung hingga pukul 16.00 WITA dalam suasana sukacita.
✍️Stevanus Detikreportase.com | Sikka, Nusa Tenggara Timur


