SIKKA | DETIKREPORTASE.COM – Kisah menyentuh terjadi di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Seorang anak bernama Bomba yang mengalami hambatan bicara akhirnya menunjukkan ketertarikan untuk bersekolah, setelah kunjungan langsung dari Kepala SLB Bhakti Luhur Maumere, Suster Corrie ALMA, Minggu (15/6/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda rutin “home visit” yang dilakukan suster usai perayaan Ekaristi, sekaligus menindaklanjuti kebutuhan bahan kriya kayu untuk Lomba LKS dari salah satu orang tua siswa, Alfania.
Sentuhan Hati: Dari Takut Keluar Kamar, Kini Siap Sekolah
Anak berusia 6 tahun 4 bulan yang akrab disapa Bomba ini awalnya sempat takut saat dikunjungi. Ia sempat bersembunyi di dalam kamar. Namun, dengan pendekatan penuh kasih dari Suster Corrie, akhirnya ia keluar dan tersenyum.
“Saya bilang nanti kalau sekolah, Bomba akan punya banyak teman seperti dia. Bisa bermain bersama. Puji Tuhan, Bomba keluar dari kamar dan bilang mau sekolah,” ujar Suster Corrie haru, Senin (16/6/2025).
Anak Istimewa yang Bisa Mengikuti Perintah
Meski mengalami hambatan bicara, Bomba diketahui mampu mengikuti perintah sederhana seperti ke toilet dan makan sendiri. Ia juga sudah bisa memanggil orang tuanya dengan sebutan “Mo’a” untuk ayah, dan “Ema” untuk ibu.
“Ini tanda bahwa Bomba punya potensi besar, hanya perlu bimbingan dan diterima apa adanya,” jelas Suster Corrie yang juga didampingi Ibu Astrid – kerabat kerja dari Desa Kokowahor, lulusan SMK Bhakti Luhur Malang.
Support untuk Keluarga Anak Berkebutuhan Khusus
Suster Corrie menyampaikan pesan penting kepada keluarga Bomba bahwa menerima anak berkebutuhan khusus adalah langkah awal untuk menuntun mereka berkembang sesuai karakteristiknya.
“Kami selalu siap menyambut anak-anak istimewa ini di SLB Bhakti Luhur. Mereka adalah bagian dari misi cinta kasih kami,” tegas Suster Corrie.
Kunjungan Lain: Arta dan Pasangan Disabilitas yang Baru Menikah
Selain Bomba, Suster Corrie dan Ibu Astrid juga mengunjungi Arta, siswa kelas VIII yang tengah sakit. Arta merupakan anak dengan disabilitas fisik dan hambatan intelektual ringan. Setelah dialog hangat, Arta menyatakan siap kembali ke sekolah.
Kunjungan berikutnya adalah ke rumah pasangan muda yang baru menikah dan sama-sama memiliki hambatan rungu wicara. Pernikahan mereka diberkati secara Katolik pada 13 Juni 2025 lalu, di Kapela Suster Alma Wairklau.
“Luar biasa, kunjungan kami hari Minggu itu begitu penuh makna. Setiap momen memberi kami kekuatan dan harapan baru,” ucap Suster Corrie penuh syukur.
Ajak Orang Tua Lain untuk Tidak Ragu Sekolahkan Anak Istimewa
Menutup kunjungan hari itu, Suster Corrie mengajak masyarakat luas, terutama orang tua yang memiliki anak dengan hambatan fisik, intelektual, penglihatan, rungu wicara, autisme, atau kondisi lainnya, untuk tidak ragu menyekolahkan anak mereka.
“Kami membuka pintu bagi siapa pun yang ingin masa depan lebih baik bagi anaknya. SLB Bhakti Luhur Maumere siap mendampingi dengan sepenuh hati,” tutupnya.
✍️ Yuven Fernandez | DetikReportase.com | Sikka – Nusa Tenggara Timur
DETIKREPORTASE.COM – Mengabarkan Cinta, Menyala Bersama Anak Istimewa


