TAKALAR | DETIKREPORTASE.COM
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar mendapat sorotan tajam dari publik menyusul kisruh pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025. Ribuan warga mengeluhkan lambatnya akses dan gangguan teknis pada sistem pendaftaran online, yang dinilai tidak siap mengakomodasi lonjakan pendaftar.Gangguan yang terjadi sejak awal masa pendaftaran membuat proses input data tidak berjalan lancar. Imbasnya, Disdik Makassar terpaksa memperpanjang masa pendaftaran jalur domisili khusus untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), sebagai bentuk antisipasi keterlambatan.
LSM PERAK: Kadis dan Ketua Panitia Harus Bertanggung Jawab
Menanggapi kekacauan ini, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PERAK Indonesia buka suara. Mereka menilai Dinas Pendidikan dan jajaran panitia SPMB gagal melakukan mitigasi teknis secara maksimal, dan harus bertanggung jawab atas amburadulnya sistem tersebut.Andi Sofyan, SH, Koordinator Divisi Pengaduan Masyarakat dan Kebijakan Publik LSM PERAK Indonesia menyebutkan bahwa Dinas Pendidikan seolah tidak belajar dari tahun-tahun sebelumnya. Ia menilai panitia lalai dan terlalu mengandalkan teknis sistem tanpa memperkuat infrastruktur serta kesiapan sumber daya manusia.
Kami menganggap Kadis, Ketua Panitia beserta jajarannya sangat tidak siap. Alhasil Disdik Makassar memperpanjang masa pendaftaran jalur domisili khusus jenjang SD dan SMP
Lebih lanjut, Sofyan menilai alasan jumlah pendaftar yang membludak tidak bisa dijadikan dalih utama.
Jangan banyak alasan Bu Kadis sama Panitia SPMB, apalagi sampai mengkambing hitamkan jumlah pendaftar. Akui saja kalian tidak siap dan sebaiknya mundur
Minta Wali Kota Turun Tangan
LSM PERAK juga mendesak Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin untuk segera mengevaluasi jajaran Disdik secara menyeluruh. Menurut mereka, kisruh SPMB ini adalah bentuk nyata dari lemahnya kepemimpinan teknis dan manajerial.Kami minta Pak Wali Kota atensi ini permasalahan dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab di Disdik Makassar
Andi Sofyan juga menyentil kebijakan penambahan waktu pendaftaran yang menurutnya bukan solusi utama, melainkan tindakan tambal sulam.
Aplikasi dan SDM IT-nya yang diperbaiki Bu Kadis, bukan waktunya. Jadi kalau bermasalah terus jadi ditambah terus juga waktunya, capek deh
Menurut Sofyan, publik saat ini menuntut transparansi dan keseriusan pemerintah dalam urusan pendidikan, bukan sekadar formalitas teknis dan alasan klasik.
SPMB 2025 Harus Dievaluasi Menyeluruh
Berdasarkan aturan jalur pendaftaran sesuai dengan Permendikbud Ristek Nomor 3 Tahun 2025, pendaftaran untuk SD dan SMP dibagi menjadi beberapa jalur. Untuk SD: jalur domisili, afirmasi, dan mutasi. Sedangkan untuk SMP: domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi.Adapun jalur domisili dijadwalkan berlangsung hingga 3 Juli 2025, dengan total kuota sebanyak 14.814 orang.
Dikhawatirkan, jika tidak segera dibenahi, kekacauan teknis ini akan terus berulang dan merugikan siswa serta orang tua. Evaluasi menyeluruh baik dari sisi teknologi, SDM, maupun kepemimpinan di Disdik Makassar menjadi hal yang tak bisa ditunda.
✍️ Daeng | DETIKREPORTASE.COM
TAKALAR – SULAWESI SELATAN


