Pelaku Terekam CCTV dan Viral di Dunia Maya
KETAPANG | DETIKREPORTASE.COM – Kasus pencurian sepeda motor yang sempat menghebohkan warga Ketapang akhirnya berhasil diungkap jajaran Kepolisian Resor Ketapang, Polda Kalimantan Barat. Dua pelaku, masing-masing berinisial AD (37) dan anak kandungnya GK (18), berhasil diamankan polisi di sebuah rumah di Jalan R. Suprapto, Kelurahan Sampit, Kecamatan Delta Pawan, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 13.30 WIB. Aksi pencurian tersebut sempat menjadi viral setelah terekam kamera pengawas (CCTV) di area parkir Rumah Sakit Fatimah Ketapang. Dalam rekaman berdurasi kurang dari satu menit itu, tampak seorang pria mendorong sepeda motor milik korban dengan gerak-gerik mencurigakan. Video itu kemudian menyebar cepat di media sosial, memancing reaksi publik dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform.
Korban bernama Gio (19), warga Kecamatan Matan Hilir Utara, melaporkan kehilangan sepeda motor Honda Scoopy miliknya ke Polsek Delta Pawan Polres Ketapang tidak lama setelah kejadian. Aksi cepat korban melapor menjadi langkah awal bagi tim kepolisian untuk mengungkap siapa pelaku di balik kasus yang telah mencoreng rasa aman di lingkungan fasilitas kesehatan tersebut.
Polisi Bergerak Cepat, Ayah dan Anak Jadi Tersangka
Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Gabungan Buser Polres Ketapang bersama Unit Reskrim Polsek Delta Pawan langsung turun ke lapangan melakukan penyelidikan. Dari hasil pengumpulan informasi dan analisis rekaman CCTV, petugas akhirnya mengidentifikasi sosok pelaku yang kemudian diketahui merupakan seorang ayah dan anak kandung. “Sesaat setelah menerima laporan, kami langsung melakukan langkah-langkah penyelidikan di lapangan. Dari hasil analisa rekaman CCTV dan informasi masyarakat, pelaku berhasil diidentifikasi dan kami amankan bersama barang bukti,” ujar Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Harris, S.H., S.I.K., M.I.K. melalui Kasat Reskrim AKP Ryan Eka Cahya, S.I.K., M.Si., pada Jumat (31/10/2025).
Ryan menambahkan, dari lokasi penangkapan, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti penting. “Kami mengamankan satu unit sepeda motor Honda Scoopy milik korban, helm warna hitam, jaket, serta celana jeans biru yang digunakan pelaku AD saat beraksi. Selain itu, kami juga menyita rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi pelaku saat mendorong sepeda motor korban,” jelasnya.
Saat ini, kedua pelaku telah diamankan di Mapolres Ketapang dan tengah menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga mendalami kemungkinan keterlibatan keduanya dalam kasus serupa di wilayah lain.
Pengakuan Mengejutkan dan Dugaan Jaringan Curanmor
Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap bahwa AD dan anaknya GK sudah beberapa kali melakukan aksi serupa di beberapa lokasi berbeda. Motif ekonomi menjadi alasan utama, namun polisi menduga ada jaringan yang lebih besar di balik aksi tersebut. “Penyidik masih terus mengembangkan kasus ini untuk memastikan apakah kedua pelaku merupakan bagian dari jaringan curanmor lintas kecamatan. Kami tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain,” terang AKP Ryan Eka Cahya.
Sementara itu, AD mengaku terpaksa melakukan aksi tersebut karena desakan ekonomi. Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa motif apapun tidak dapat dijadikan pembenaran atas tindak kriminal yang merugikan masyarakat.
“Ini jadi pelajaran penting bagi kita semua. Apapun alasan yang melatarbelakangi, mencuri bukanlah solusi. Kepolisian akan terus menindak tegas setiap bentuk kejahatan yang mengganggu rasa aman masyarakat,” tegas Kasat Reskrim.
Apresiasi Publik atas Kinerja Polres Ketapang
Keberhasilan pengungkapan kasus ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat Ketapang. Sejumlah warga yang mengetahui viralnya video tersebut di media sosial menyampaikan rasa lega setelah pelaku berhasil ditangkap. “Hebat sekali polisi kita cepat tanggap. Kami semua di grup WhatsApp sempat heboh waktu lihat video itu. Sekarang pelakunya sudah ketangkap, jadi agak tenang,” ujar Junaidi, seorang warga Delta Pawan, saat ditemui usai mengetahui kabar penangkapan pelaku.
Kinerja cepat Polres Ketapang juga menjadi bukti bahwa sinergi antara masyarakat dan aparat hukum masih menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan lingkungan. Informasi yang disampaikan warga serta bukti rekaman CCTV menjadi faktor penting dalam keberhasilan pengungkapan kasus ini.
Pihak Rumah Sakit Fatimah Ketapang pun berterima kasih atas respon cepat aparat kepolisian. Melalui keterangan tertulis, manajemen rumah sakit berkomitmen akan menambah titik CCTV serta meningkatkan keamanan di area parkir agar kejadian serupa tidak terulang.
Pesan Kapolres: Jaga Kepedulian dan Waspada di Lingkungan Publik
Dalam kesempatan terpisah, Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Harris mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah saat memarkirkan kendaraan di area publik, termasuk di tempat umum seperti rumah sakit dan pusat perbelanjaan. “Jangan pernah meninggalkan kunci di motor, pastikan kendaraan dikunci ganda, dan parkir di lokasi yang terpantau CCTV. Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi juga karena ada kesempatan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi peran aktif masyarakat yang turut membantu penyelidikan dengan memberikan informasi dan menyebarkan video tersebut sehingga mempercepat proses identifikasi pelaku.
“Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama masyarakat dan dukungan semua pihak. Ini menjadi bukti bahwa kepedulian bersama bisa memperkuat keamanan di lingkungan kita,” tambahnya.
Kini, kedua pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. Proses hukum keduanya akan terus dikawal hingga tuntas.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa teknologi dan partisipasi publik memiliki peran penting dalam membantu aparat kepolisian menegakkan hukum. Dengan kombinasi kerja cepat petugas, bukti CCTV, serta kepedulian masyarakat, rasa aman di Kabupaten Ketapang perlahan kembali terjaga.
✍️ Slamet | detikreportase.com | Ketapang – Kalimantan Barat
DETIKREPORTASE.COM : Polisi Responsif, Masyarakat Aman, Indonesia Tertib


