Harapan untuk Keluarga Pasien di Makassar
MAKASSAR | DETIKREPORTASE.COM – Rumah Singgah Pasien Shelter Harapan yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan VII BTN Asal Mula Blok E2/5 Tamalanrea, Makassar, kini semakin hari semakin dipenuhi keluarga pasien dari berbagai daerah. Kehadiran rumah singgah ini sejak awal ditujukan untuk membantu masyarakat yang sedang mendampingi anggota keluarganya berobat di sejumlah rumah sakit di Makassar.
Penanggung jawab Rumah Singgah, Syarif, menyampaikan bahwa ide mendirikan rumah singgah ini lahir sejak 2020 sebagai bentuk kepedulian sosial. Menurutnya, banyak keluarga pasien dari daerah yang kesulitan mencari tempat tinggal sementara ketika anggota keluarganya harus dirawat di rumah sakit besar di Makassar.
“Kami berkomitmen membangun sebuah rumah singgah yang bisa membantu masyarakat jika ada keluarganya yang sakit dan berobat di salah satu rumah sakit di Makassar. Jadi bukan hanya sekadar menyiapkan tempat tidur, tapi juga memberi rasa aman dan tenang bagi keluarga pasien,” jelasnya, Kamis (19/9/2025).
Mulai Beroperasi Sejak 2021
Shelter Harapan resmi mulai beroperasi pada tahun 2021. Sejak saat itu, rumah singgah ini telah menjadi sandaran bagi ratusan keluarga pasien yang datang dari berbagai daerah, mulai dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, hingga Nusa Tenggara Timur.
“Di Rumah Singgah Pasien Shelter Harapan, kami menyiapkan tempat tinggal gratis bagi pasien dan keluarganya yang benar-benar membutuhkan,” ujar Syarif.
Para keluarga pasien yang datang biasanya mendampingi kerabat mereka menjalani rawat inap maupun rawat jalan di RS Wahidin Sudirohusodo, RS Unhas, maupun rumah sakit besar lainnya di Makassar. Untuk menjangkau lebih banyak orang, pihaknya kemudian menambah satu rumah singgah lagi di kawasan BTP, tepatnya di Jalan Kejayaan Timur Raya Blok I No. 84, Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
Fasilitas Gratis untuk Pasien dan Keluarga
Tidak hanya tempat tinggal, Shelter Harapan juga menyediakan fasilitas ambulance gratis untuk antar-jemput pasien. Layanan ini menjadi salah satu keunggulan utama karena mampu meringankan beban keluarga pasien yang sering kali terkendala biaya transportasi.
“Semua fasilitas yang kami berikan tidak dipungut biaya, karena tujuan kami murni membantu sesama,” terang Syarif.
Informasi dan layanan Shelter Harapan dapat diakses melalui kontak 085298453916, 085373211111, atau 085335333259. Selain itu, Shelter Harapan juga aktif di media sosial melalui Instagram @shelterharapan dan Facebook Shelter Harapan. Kehadiran kanal media sosial ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi, sekaligus sarana publikasi agar pesan kepedulian bisa tersebar lebih luas.
Kepedulian Sosial yang Semakin Dikenal
Keberadaan Shelter Harapan lambat laun dikenal oleh banyak pihak. Tidak sedikit keluarga pasien yang merasakan langsung manfaatnya kemudian menceritakan pengalaman mereka kepada orang lain. Dari mulut ke mulut, Shelter Harapan menjadi semacam jaring pengaman sosial bagi masyarakat dari luar Makassar yang harus menemani keluarga berobat.
Syarif berharap semakin banyak masyarakat yang turut menyebarkan informasi ini agar lebih banyak pasien dan keluarga yang bisa terbantu. “Kami mohon dukungan masyarakat agar pemberitahuan ini tidak putus, supaya bisa sampai ke orang-orang yang membutuhkan,” harapnya.
Seleksi Karena Membludaknya Permintaan
Meski demikian, karena tingginya permintaan, Shelter Harapan memberlakukan seleksi ketat dalam penerimaan pasien. Syarif menegaskan, prioritas utama diberikan kepada keluarga pasien kurang mampu, terutama mereka yang menggunakan BPJS Kelas 3 dan bukan penderita penyakit menular.
“Kami utamakan pasien dari keluarga kurang mampu, pengguna BPJS Kelas 3, dengan jenis penyakit bukan menular, terutama yang datang dari luar Kota Makassar. Ada pasien yang sampai enam bulan kami fasilitasi, bahkan dari Nusa Tenggara Timur,” ungkapnya.
Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar rumah singgah benar-benar tepat sasaran. Dengan jumlah kamar dan fasilitas yang terbatas, Shelter Harapan harus memastikan bahwa mereka yang tinggal adalah mereka yang benar-benar membutuhkan.
Solidaritas dan Harapan
Keberadaan Rumah Singgah Shelter Harapan bukan hanya sekadar tempat tinggal sementara, melainkan juga ruang kebersamaan. Banyak keluarga pasien yang mengaku merasa lebih tenang karena tidak sendirian menghadapi cobaan. Mereka bertemu dengan keluarga pasien lain, saling berbagi cerita, saling menguatkan, bahkan saling membantu dalam keseharian.
Bagi sebagian orang, tinggal di rumah singgah ini menghadirkan arti baru dalam perjalanan hidup mereka. Di tengah sakit dan kesulitan, mereka menemukan solidaritas, kepedulian, dan rasa kekeluargaan yang tulus.
“Rumah singgah ini bukan hanya tempat beristirahat, tapi juga tempat bernaung penuh harapan,” kata salah satu keluarga pasien yang ditemui tim Shelter Harapan.
Penutup: Tempat Bernaung di Tengah Ujian
Fenomena membludaknya keluarga pasien yang ingin tinggal di Shelter Harapan menjadi cermin bahwa kebutuhan rumah singgah gratis sangat besar di Makassar. Dengan dua lokasi yang sudah beroperasi, Shelter Harapan berusaha terus memberikan pelayanan terbaik, meski tantangan selalu ada.
Bagi masyarakat Sikka, keberadaan Shelter Harapan adalah bukti nyata bahwa kepedulian tidak mengenal batas profesi ataupun status. Inisiatif sederhana dari sekelompok orang bisa berubah menjadi cahaya harapan bagi banyak keluarga yang sedang berjuang.
Shelter Harapan bukan hanya rumah singgah, melainkan rumah pengharapan. Di sinilah banyak keluarga pasien menemukan bahwa meski jalan sakit penuh air mata, selalu ada tangan-tangan yang mau membantu meringankan beban.
✍️ Andi Rosha | detikreportase.com | Makassar – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Peduli, Mengabdi, Memberi Inspirasi


