BeritaSumatra Selatan

Rehab Masjid Agung Darussalam Rp7 Miliar Belum Rampung, Warga Pertanyakan Lambannya Pekerjaan

518
×

Rehab Masjid Agung Darussalam Rp7 Miliar Belum Rampung, Warga Pertanyakan Lambannya Pekerjaan

Sebarkan artikel ini

Proyek Besar, Progres Lamban

MUSI RAWAS | DETIKREPORTASE.COM – Proyek rehabilitasi **Masjid Agung Darussalam** di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, kini menjadi sorotan publik. Pembangunan yang menelan anggaran fantastis sebesar **Rp7 miliar** tersebut hingga pertengahan November 2025 belum juga rampung sepenuhnya. Bagian paling mencolok yang masih terbengkalai adalah **pemasangan kubah utama**, yang justru menjadi simbol kemegahan masjid kebanggaan warga. Padahal, proyek ini semula digadang-gadang sebagai ikon keagamaan dan pusat aktivitas umat Islam di Musi Rawas. Namun, kenyataannya, keterlambatan penyelesaian justru menghambat berbagai kegiatan ibadah dan agenda keagamaan di wilayah itu.

Salah satu dampak paling nyata adalah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kecamatan yang rencananya akan digelar di Masjid Agung Darussalam, tetapi akhirnya harus dipindahkan ke Auditorium Pemerintah Kabupaten Musi Rawas karena kondisi bangunan yang belum memungkinkan untuk digunakan.

Warga Pertanyakan Pengawasan dan Progres Proyek

Keterlambatan proyek ini memunculkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat. Salah seorang warga Musi Rawas, yang enggan disebutkan namanya dan berinisial **HR**, mengaku heran dengan lambannya pekerjaan yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian. > “Saya bingung kenapa pemasangan kubah itu sampai sekarang belum selesai, padahal anggarannya besar. Akhirnya MTQ kemarin dilakukan di Auditorium,” ujarnya kepada awak media, Selasa (11/11/2025).

Ia juga menyindir besarnya anggaran yang mencapai miliaran rupiah, tetapi hasilnya masih jauh dari harapan masyarakat.

> “Anggarannya fantastis, sampai Rp7 miliar. Kalau nanti sudah selesai, mungkin kubahnya berkilau seperti berlian dan emas,” sambungnya dengan nada heran.

Keresahan warga ini mencerminkan rasa kecewa atas kurangnya transparansi dan kejelasan mengenai progres proyek tersebut. Banyak yang mempertanyakan sejauh mana pengawasan dari dinas terkait dilakukan, mengingat dana yang digunakan bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan merupakan uang rakyat.

Harapan agar Masjid Segera Difungsikan Kembali

Masjid Agung Darussalam selama ini bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, keagamaan, dan pendidikan Islam bagi masyarakat Musi Rawas. Karena itu, keterlambatan penyelesaian proyek rehab ini menimbulkan dampak luas terhadap kehidupan keagamaan masyarakat setempat. Beberapa warga berharap agar pemerintah daerah segera meninjau ulang progres proyek dan menegur pihak pelaksana jika ditemukan kendala yang tidak wajar. Mereka ingin rumah ibadah kebanggaan masyarakat tersebut segera bisa digunakan kembali.

> “Masjid ini pusat kegiatan keagamaan kami. Kalau terlalu lama tidak difungsikan, banyak kegiatan umat yang terhenti. Pemerintah harus cepat ambil tindakan,” ujar salah satu tokoh masyarakat di Kelurahan Air Kuti.

Selain faktor teknis, warga juga menyoroti aspek perencanaan dan pengawasan proyek yang dinilai tidak matang. Mereka menilai seharusnya proyek dengan nilai besar seperti ini sudah memiliki target waktu yang jelas dan terukur.

Pemerintah daerah pun diminta untuk lebih transparan dalam memberikan informasi perkembangan proyek, termasuk kendala yang dihadapi di lapangan. Dengan keterbukaan, masyarakat dapat memahami situasi yang sebenarnya dan tidak terjebak dalam spekulasi negatif.

Pejabat Terkait Belum Memberikan Tanggapan

Hingga berita ini diturunkan, **Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya (PU CK) Kabupaten Musi Rawas, Oktaviano**, belum memberikan keterangan resmi terkait keterlambatan penyelesaian proyek rehabilitasi Masjid Agung Darussalam. Tim redaksi DetikReportase.com telah berupaya menghubungi Oktaviano melalui pesan WhatsApp untuk meminta klarifikasi dan penjelasan teknis mengenai hambatan dalam pelaksanaan proyek tersebut, namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada jawaban yang diterima.

Publik berharap agar pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap persoalan ini. Sebab, masjid sebagai simbol spiritual dan kebanggaan umat Islam Musi Rawas seharusnya menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur keagamaan.

Selain itu, transparansi penggunaan dana publik menjadi hal penting agar tidak menimbulkan kecurigaan atau dugaan penyimpangan di kemudian hari. Dengan nilai proyek mencapai Rp7 miliar, masyarakat berhak mengetahui sejauh mana dana tersebut telah digunakan dan kapan pembangunan akan benar-benar selesai.

Jika proyek ini tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan anggaran daerah, sekaligus mencoreng citra pemerintah setempat yang tengah berupaya memperkuat akuntabilitas publik.

Warga berharap agar Masjid Agung Darussalam segera berdiri megah seperti yang dijanjikan — bukan hanya menjadi proyek mercusuar yang lambat dan penuh teka-teki.

✍️ Heri | detikreportase.com | Musi Rawas – Sumatera Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Transparansi Publik, Pembangunan Berkeadilan, Umat Sejahtera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250