BeritaKalimantan Barat

PSI Ketapang Terbelah? Kader Ancam Mundur Massal, SK DPP Jadi Sorotan

380
×

PSI Ketapang Terbelah? Kader Ancam Mundur Massal, SK DPP Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini

Isu Dualisme Guncang PSI Ketapang

KETAPANG | DETIKREPORTASE.COM – Aroma konflik mulai tercium dari tubuh DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Ketapang. Beredar isu dualisme kepemimpinan yang diduga menyebabkan kegaduhan internal, bahkan memicu ancaman mundurnya sebagian kader.Dalam situasi politik daerah yang kian dinamis, kabar keretakan ini memantik perhatian publik. Warga Ketapang menilai PSI sebagai partai kaum muda dan antikorupsi yang seharusnya tampil solid. Namun, gejolak internal justru menjadi sorotan baru.

Kubu Resmi Bantah Ada Perpecahan

Di tengah kabar tersebut, Budi Mateus — sosok yang disebut menerima mandat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI — menegaskan tidak ada dualisme kepemimpinan.“SK DPP PSI tertanggal 15 Oktober 2025,” ujarnya. Menurut Budi, pihaknya kini fokus membenahi struktur internal, mulai dari tingkat kecamatan hingga desa, sekaligus memperkuat administrasi partai. Ia bahkan optimistis PSI Ketapang mampu tumbuh menjadi kekuatan baru yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat.

Senada dengan itu, Ketua DPD PSI Ketapang purna tugas, Susilo Aheng, juga membantah adanya perpecahan.
“Tidak ada pecah dan dualisme,” tegasnya.

Aheng menyebut isu perpecahan sengaja ditiupkan pihak tertentu yang ingin memanfaatkan momentum naiknya popularitas PSI. Ia mengakui SK fisik dari DPP belum diserahkan dan rencana pembagian SK akan dilakukan serentak se-Kalimantan Barat.

Kader Gerah, Ancaman Mundur Menguat

Namun di balik pernyataan resmi itu, riak ketidakpuasan justru semakin terlihat. Sejumlah kader merasa aspirasi mereka tak dihiraukan. Mereka menilai keputusan struktur baru tidak mencerminkan semangat solidaritas dan partisipasi yang digadang-gadang PSI.Informasi dari internal menyebut, beberapa kader lama yang berjasa dalam Pemilu 2024 tidak masuk dalam komposisi baru. Bahkan, isu bahwa Budi Mateus bukan kader PSI semakin memanaskan situasi.

“Perjuangan kami tidak dihargai,” keluh salah satu kader senior yang enggan disebut namanya.

Kekecewaan itu berkembang menjadi ancaman nyata. Sejumlah kader disebut siap mengambil langkah drastis jika kebijakan yang dianggap tidak sesuai AD/ART tetap dipaksakan.

“Kami akan mundur secara bersama. Nanti kita lakukan pemotongan KTA dan pembakaran atribut. Aspirasi arus bawah tidak didengar. Jadi untuk apa lagi kami bertahan?” tegas seorang kader yang selama ini menjadi penggerak partai di tingkat akar rumput.

Kepercayaan Publik Jadi Taruhan

Isu dualisme bukan hal baru di dunia politik. Namun bagi PSI yang mengusung semangat anak muda, antikorupsi, transparansi, dan kesetaraan, dinamika ini menjadi ujian serius. Publik Ketapang kini menunggu: mampukah PSI menjaga idealisme atau justru terperosok dalam konflik internal yang menggerus legitimasi?Ketika elit partai bersuara solid, basis kader justru meradang. Sementara itu, rumor adanya dua figur yang sama-sama mengklaim mandat DPP ikut memperkeruh suasana. Salah satunya disebut mendapat dukungan Ketua DPW, sementara lainnya diklaim didukung mayoritas kader akar rumput.

Situasi ini pun menjadi pertanyaan besar di tengah persiapan agenda politik berikutnya:
Apakah PSI Ketapang mampu meredam badai, ataukah dinamika ini justru menjadi babak baru perpecahan?

Bagi para kader yang merasa tersisih, perjuangan politik bukan semata soal jabatan — tapi bagaimana suara mereka dihargai dan prinsip partai dijalankan.

Sementara bagi publik, transparansi dan konsistensi PSI menjadi kunci untuk mengukur apakah partai ini benar-benar membawa pembaruan politik, atau sekadar mengulang drama lama partai-partai mapan sebelumnya.

✍️ Slamet | detikreportase.com | Ketapang – Kalimantan Barat
DETIKREPORTASE.COM : Politik Bersih, Suara Rakyat Dijunjung, Aspirasi Akar Rumput Dihormati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250