PELALAWAN |DETIKREPORTASE.COM–
Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Kabupaten Pelalawan, Riau, terus menunjukkan komitmen terhadap lingkungan sehat lewat program inovatif Kelompok Masyarakat GAUL. Program pengelolaan sampah berbasis partisipasi warga ini berhasil mengatasi problem klasik wilayah—sampah menumpuk, saluran tersumbat, dan lingkungan kumuh.
Program GAUL (Gerakan Angkut untuk Lingkungan) digagas melalui musyawarah warga yang menyepakati iuran Rp10.000 per rumah. Uang itu dikelola untuk biaya operasional pengangkutan sampah secara rutin. Lurah Pangkalan Kerinci Timur, Ridho Afalda, S.STP, M.Si, menegaskan program ini sesuai regulasi dan sama sekali bukan bentuk pungli seperti yang sempat diberitakan.
15 Lapangan Kerja Baru, 78 RT Dukung, Sampah Kini Terkelola
Dalam keterangannya kepada media dan Ketua DPD Aliansi Jurnalis Penyelamat Lingkungan Hidup (AJPLH), Ridho menjelaskan bahwa program ini bukan hanya soal sampah, tapi soal kemandirian warga dan peluang kerja.
“Program GAUL ini sudah membuka lapangan kerja bagi 15 warga yang selama ini menganggur, termasuk janda yang menanggung banyak anak. Kami ingin Kelurahan ini keluar dari lingkaran keluhan soal sampah. Inilah bentuk nyata perubahan berbasis masyarakat,” tegas Ridho, Jumat (30/5/2025).
Dukungan terhadap program ini pun mengalir deras. Ketua DPD AJPLH Kabupaten Pelalawan, Amri, menilai langkah ini sebagai terobosan penting dalam menangani persoalan lingkungan di tingkat akar rumput.
AJPLH: Ini Bukan Pungli, Ini Musyawarah Warga untuk Lingkungan Bersih
Menurut Amri, tuduhan pungli sangat menyesatkan dan justru dapat melemahkan semangat gotong royong warga. Ia menegaskan bahwa Pokmas GAUL adalah bentuk kelembagaan sah yang diatur dalam Permendagri No. 18 Tahun 2018. Proses pembentukannya cukup melalui musyawarah dan ditetapkan lewat SK Lurah.
“Ini bukan retribusi liar. Ini kesepakatan masyarakat, bentuk solidaritas lingkungan. Bahkan sekarang 78 RT di kelurahan ini mendukung penuh, karena mereka merasakan langsung manfaatnya,” ujar Amri.
Ia juga menyebut bahwa program ini layak direplikasi di kelurahan lain. Sebab dampaknya nyata: lingkungan bersih, partisipasi warga tinggi, dan solusi terhadap banjir akibat saluran tersumbat kini mulai teratasi.
Warga: Hanya GAUL yang Mau Masuk Gang Sempit Kami
Sejumlah Ketua RT dan RW juga menyuarakan dukungan terhadap GAUL. Suci, Ketua RT 03 RW 01 Pulau Payung, menyatakan bahwa hanya petugas Pokmas GAUL yang mau dan mampu mengangkut sampah di gang-gang sempit.
“Selama tiga bulan ini kami melihat sendiri hasilnya. Lingkungan tidak bau lagi. Dulu kami yang tinggal di gang kecil seperti ini sering luput dari perhatian. Sekarang tidak lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Ridho menegaskan komitmennya untuk terus mendorong transparansi dan kolaborasi. Ia juga menyayangkan adanya pemberitaan miring yang menuduh tanpa dasar, dan berharap media bisa menjadi pendorong edukasi publik, bukan justru memecah solidaritas warga.
✍️ Tim Detikreportase | Pelalawan, Riau


