BeritaJawa Tengah

Pemkab Purworejo Dorong Koperasi Merah Putih Tumbuh dan Naik Kelas Lewat Kontak Bisnis Desa

358
×

Pemkab Purworejo Dorong Koperasi Merah Putih Tumbuh dan Naik Kelas Lewat Kontak Bisnis Desa

Sebarkan artikel ini
Pemkab Purworejo, Koperasi Merah Putih Tumbuh dan Naik Kelas Lewat Kontak Bisnis Desa

Kolaborasi Koperasi dan Dunia Usaha Diresmikan di Pendopo Agung

PURWOREJO | DETIKREPORTASE.COM – Pemerintah Kabupaten Purworejo menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung penguatan ekonomi desa melalui Kontak Bisnis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang digelar di Pendopo Agung Kabupaten Purworejo, Kamis (31/07/2025). Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari peluncuran nasional kelembagaan Koperasi Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025 di Klaten, Jawa Tengah.

Acara ini mempertemukan koperasi-koperasi Merah Putih dari berbagai desa dan kelurahan di Purworejo dengan pelaku usaha besar, perbankan, lembaga keuangan, dan mitra strategis lainnya. Hadir langsung Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, S.H., yang membuka acara secara resmi dan menyampaikan arahannya kepada seluruh peserta.

Dalam sambutannya, Bupati menyebut kegiatan ini bukan hanya ajang seremonial, melainkan langkah konkret dalam mempercepat pemerataan ekonomi rakyat di wilayah pedesaan.

> “Koperasi Merah Putih adalah instrumen penting untuk membangkitkan ekonomi desa. Melalui kontak bisnis ini, kita harapkan ada kemitraan riil antara koperasi dan dunia usaha, agar koperasi bisa naik kelas dan benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi rakyat,” tegas Yuli Hastuti.

Kesiapan Koperasi Merah Putih di Purworejo Menuju Ekosistem Bisnis Profesional

Data yang disampaikan oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Purworejo menyebutkan, dari total 494 desa dan kelurahan di wilayah ini, sebanyak 454 telah resmi memiliki SK Administrasi Hukum Umum (AHU) sebagai Koperasi Merah Putih. Dari jumlah tersebut, 425 desa/kelurahan membentuk koperasi secara mandiri, sementara 69 desa tergabung dalam 29 koperasi bersama.

Angka tersebut mencerminkan kesiapan kelembagaan koperasi untuk masuk ke dalam sistem ekonomi modern berbasis kolaborasi dan kemitraan usaha. Bupati menyampaikan apresiasi atas peran aktif desa dan kelurahan dalam merespon program nasional ini.

> “Ini bukan angka statistik semata, tetapi cerminan kesiapan dan semangat gotong royong dari desa-desa kita untuk mengelola potensi ekonomi secara mandiri,” ujar Yuli Hastuti.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten akan terus memberikan fasilitasi, pelatihan, dan pendampingan kelembagaan secara berkelanjutan, agar koperasi tidak hanya terbentuk secara administratif, tetapi juga mampu beroperasi dengan efisien dan berkelanjutan.

Mitra Usaha Hadir dan Siap Bersinergi

Acara kontak bisnis ini diikuti oleh berbagai pihak yang siap menjadi mitra koperasi, mulai dari pelaku industri pangan, distributor, perusahaan retail, perbankan daerah, hingga penyedia jasa teknologi keuangan. Kehadiran mitra-mitra ini menjadi sinyal positif bahwa koperasi desa kini mulai dilirik sebagai mitra strategis dalam distribusi produk, penyerapan tenaga kerja, dan penguatan rantai pasok nasional.

Salah satu mitra usaha, Bambang Herlambang, perwakilan perusahaan distribusi kebutuhan pokok di Jawa Tengah, menyatakan kesiapannya untuk membina jaringan kemitraan jangka panjang dengan koperasi Merah Putih.

> “Kami melihat potensi besar dari koperasi desa, terutama yang sudah mulai terhubung dengan teknologi dan sistem akuntansi yang transparan. Kami siap bermitra dalam sistem off-taker atau distribusi bahan baku dan produk jadi,” kata Bambang saat diwawancarai di sela-sela acara.

Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi koperasi untuk memamerkan produk unggulan desa masing-masing, mulai dari hasil pertanian, kerajinan tangan, hingga produk olahan UMKM. Banyak pihak mencatat bahwa koperasi Merah Putih bisa menjadi lokomotif ekonomi lokal jika difasilitasi secara tepat dan profesional.

Langkah Nyata Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Ekonomi Merata

Bupati Yuli Hastuti menyampaikan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya bisa bergantung pada proyek-proyek besar dari pusat. Justru pembangunan dari bawah, melalui koperasi dan UMKM desa, memiliki daya tahan tinggi dan dampak sosial yang luas.

> “Pemerataan ekonomi tidak cukup hanya dengan dana bantuan. Yang lebih penting adalah bagaimana kita membangun sistem dan ekosistem yang memungkinkan desa bergerak sendiri, berproduksi sendiri, dan menjual hasilnya dengan harga wajar,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Purworejo juga telah menyiapkan program pendampingan bisnis koperasi digital, penguatan manajemen keuangan, hingga integrasi produk lokal dengan pasar daring. Semua ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden untuk memastikan Koperasi Merah Putih tidak hanya terbentuk, tetapi hidup dan berkembang.

Acara diakhiri dengan penandatanganan komitmen kerja sama antara beberapa koperasi dan mitra usaha, yang disaksikan langsung oleh Bupati dan pejabat terkait. Suasana penuh optimisme mengiringi akhir acara, di mana para pelaku koperasi membawa pulang harapan baru dan jaringan baru untuk memajukan usaha mereka.

✍️ Edvin Riswanto | detikreportase.com | Purworejo – Jawa Tengah
DETIKREPORTASE.COM : Koperasi Bangkit, Desa Mandiri, Indonesia Kuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250