Kupang, Detikreportase.com
– Kepala Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT), Darius Beda Daton, angkat bicara mengenai keluhan masyarakat terkait biaya administrasi tiket online ASDP Kupang.
Dalam rilis yang diterima media ini pada Jumat (28/2/2025), Darius mengungkapkan bahwa belakangan ini Ombudsman NTT kembali menerima laporan dari penumpang kapal ferry ASDP Cabang Kupang mengenai berbagai pungutan biaya tambahan yang dikenakan dalam pembelian tiket, baik melalui admin bank, koperasi, maupun calo.
Menurut para penumpang, biaya tambahan ini menyebabkan mereka harus membayar lebih dari harga tiket yang seharusnya. Salah satu keluhan utama yang muncul adalah biaya administrasi koperasi yang mencapai Rp 5.000 per tiket.
“Penumpang mengeluhkan bahwa pungutan biaya administrasi ini seperti pengambilan uang secara terstruktur yang menguntungkan pihak bank dan koperasi,” ujar Darius.
Sebagai contoh, untuk tiket kapal ferry ASDP tujuan Rote, yang memiliki tarif resmi Rp 66.000 (Rp 64.000 + Rp 2.000 asuransi), penumpang justru harus membayar Rp 75.000. Dengan demikian, terdapat selisih Rp 9.000 per penumpang. Jika dalam satu keberangkatan terdapat 400 penumpang, maka total pungutan tambahan ini bisa mencapai Rp 3,6 juta per perjalanan (400 x Rp 9.000).
Keluhan serupa juga dialami oleh penumpang yang memesan tiket kelas ekonomi namun dialihkan ke kelas bisnis, di mana mereka dikenakan biaya administrasi tambahan.
Ombudsman Koordinasi dengan ASDP Kupang, Ini Penjelasannya
Menanggapi keluhan tersebut, Ombudsman NTT telah berkoordinasi dengan Manager Usaha ASDP Ferry Cabang Kupang, Ramlan SI, untuk mencari opsi pelayanan tiket yang lebih transparan dan tidak merugikan penumpang.
Pada Jumat (28/2/2025), pihak ASDP Kupang memberikan klarifikasi terkait biaya-biaya resmi dalam sistem layanan tiket online ASDP yang perlu diketahui oleh calon penumpang, di antaranya:
1. Biaya Admin Bank untuk Pembayaran Tiket Online
BRI, BNI, BTPN, BTN, Mandiri, BSI: Rp 2.220
BII, Danamon, Permata: Rp 1.665
BCA: Rp 2.060
2. Biaya Admin Koperasi
Jika pembayaran dilakukan melalui koperasi, maka dikenakan biaya admin sebesar Rp 5.000 per transaksi.
Sebagai contoh, jika seorang penumpang membeli tiket ke Rote, maka perhitungannya adalah:
Harga tiket resmi: Rp 66.000
Biaya admin bank: Rp 2.220
Biaya admin koperasi: Rp 5.000
Total yang harus dibayar: Rp 73.220
Pembayaran di loket: Rp 75.000
Selisih sebenarnya: Rp 1.780
Adapun bagi penumpang yang berpindah dari kelas ekonomi ke bisnis, biaya tambahan dihitung sebagai berikut:
Tiket ekonomi dewasa (tanpa biaya admin bank dan koperasi): Rp 66.000
Tiket bisnis dewasa (tanpa biaya admin bank dan koperasi): Rp 87.000
Tiket bisnis dewasa (termasuk admin bank & koperasi): Rp 94.220
Penambahan harga yang tercantum di loket: Rp 87.000 – Rp 66.000 = Rp 21.000
Penambahan realisasi yang dibayarkan: Rp 94.220 – Rp 66.000 = Rp 28.220
ASDP Kupang Himbau Penumpang Bayar Tiket Secara Mandiri
Menanggapi perbedaan biaya tersebut, ASDP Ferry Cabang Kupang mengimbau agar pengguna jasa melakukan pembayaran tiket secara mandiri melalui m-banking atau layanan digital yang tersedia.
Dengan pembayaran mandiri, penumpang dapat menghindari biaya administrasi koperasi, yang menjadi salah satu sumber utama keluhan.
Selain itu, ASDP juga mengimbau masyarakat agar tidak membeli tiket melalui calo, karena mereka sering kali menambahkan biaya tambahan yang tidak resmi.
“Jika ada pungutan biaya yang tidak sesuai di koperasi atau di luar tarif resmi ASDP, kami meminta penumpang untuk segera melapor ke petugas di lapangan yang menggunakan seragam ASDP agar bisa segera ditindaklanjuti,” tegas Ramlan SI, Manager Usaha ASDP Kupang.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat semakin paham mengenai rincian biaya tiket online ASDP dan dapat mengambil langkah bijak dalam melakukan pembayaran tiket, sehingga terhindar dari biaya yang tidak perlu.(Fernando, Red.)
