SIKKA | DETIKREPORTASE.COM –
Rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sikka Tahun 2026 secara resmi ditutup melalui pelaksanaan Musrenbang tingkat Kecamatan Palue, Kamis (20/02/2025). Kegiatan ini digelar di Aula Kantor Camat Palue dan dibuka oleh Camat Palue, Rudolfus Riba, ST.
Musrenbang di Kecamatan Palue menjadi penutup dari seluruh proses perencanaan tingkat kecamatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sikka. Musrenbang kali ini dihadiri oleh para kepala desa atau penjabat kepala desa dari delapan desa, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, tokoh adat, para pendidik, serta perwakilan pemuda setempat.
Turut hadir pula Anggota DPRD Dapil 1, Yoseph Karminto Ery, S.Fil, Sekretaris BPMD Kabupaten Sikka, Juvensius Rafael, dan Kabid PPEDP Bapperida, Hilarius Rangga yang turut memberikan arahan strategis dalam forum tersebut.
Fokus Pembangunan: Pendidikan dan Pemerataan Infrastruktur
Dalam sambutannya, Camat Palue, Rudolfus Riba, menyampaikan bahwa Kecamatan Palue telah memperoleh alokasi anggaran lebih dari Rp10 miliar untuk pembangunan tahun 2025. Untuk tahun 2026 mendatang, fokus utama diarahkan pada peningkatan mutu pendidikan, sebagaimana tercantum dalam hasil pra-Musrenbang.
“Pagu Indikatif Kecamatan (PIK) tahun 2026 sebesar Rp400 juta akan kita alokasikan sepenuhnya untuk bidang pendidikan, karena pendidikan adalah dasar dari perubahan dan kemajuan masyarakat,” tegas Rudolfus.
Ia juga mengajak seluruh kepala desa dan tokoh masyarakat untuk terus mengawal perencanaan ini agar betul-betul berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup warga Palue.
Legislator: Musrenbang Harus Sinergi, Bukan Seremoni
Anggota DPRD Dapil 1, Yoseph Karminto Ery yang akrab disapa Manto, memberikan penekanan terhadap pentingnya integrasi antara tiga pendekatan perencanaan: partisipatif, teknokratik, dan politis.
“Musrenbang jangan hanya jadi seremoni tahunan. Harus bisa jadi jembatan antara kebutuhan masyarakat, kapasitas daerah, dan arah kebijakan politik. Tema tahun ini sangat relevan: *‘Penguatan Kualitas SDM dan Peningkatan Infrastruktur Berbasis Lingkungan serta Tata Kelola Pemerintahan yang Berkualitas Menuju Sikka yang Kreatif, Unggul, dan Mandiri,’” jelas Manto.
Ia mendorong penguatan pendidikan tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga pelatihan tenaga pendidik, akses terhadap bahan ajar yang layak, dan penyediaan beasiswa untuk siswa di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Progres Puskesmas Tuanggeo dan Pemekaran Desa Lidi
Salah satu agenda strategis yang diangkat dalam forum Musrenbang ini adalah percepatan pembangunan Puskesmas Tuanggeo yang sudah dianggarkan untuk tahun 2025. Puskesmas tersebut dinilai menjadi pondasi awal menuju rencana jangka panjang pembangunan Rumah Sakit Pratama di Palue.
Manto juga mendorong percepatan proses pemekaran Desa Lidi, yang dinilai krusial untuk pemerataan pembangunan serta optimalisasi pelayanan publik di wilayah tersebut.
“Dokumen pemekaran desa harus segera disiapkan oleh pemerintah desa, karena hal ini menyangkut kepentingan jangka panjang warga dan akses pelayanan yang lebih cepat,” tegasnya.
Harapan: Jangan Hanya Berakhir di Dokumen
Dalam penutupan Musrenbang, seluruh peserta menyampaikan harapan agar usulan-usulan prioritas tidak hanya berhenti pada dokumen perencanaan semata. Mereka berharap Pemerintah Kabupaten Sikka, bersama DPRD dan OPD terkait, benar-benar mengawal realisasi program-program yang telah disepakati.
Musrenbang kali ini dinilai menjadi momen penting untuk menyamakan arah dan komitmen pembangunan daerah, terutama di wilayah kepulauan seperti Palue yang selama ini masih menghadapi tantangan akses dan keterbatasan sumber daya.
Dengan ditutupnya Musrenbang RKPD 2026 di Kecamatan Palue, masyarakat berharap tahun depan menjadi momentum percepatan pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan warga di lapisan paling bawah.
✍️ Fernando & Redaksi | Detikreportase.com | Sikka – Nusa Tenggara Timur
DETIKREPORTASE.COM: Dari Ujung Palue, Rencana Besar untuk Sikka Maju


