Detikreportase.com,Sikka
– Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 tingkat kecamatan memasuki hari keempat pada Selasa (18/02/2025). Kegiatan ini berlangsung serentak di empat kecamatan, yakni Kecamatan Mego, Kecamatan Magepanda, Kecamatan Bola, dan Kecamatan Tanawawo.
Secara khusus, Musrenbang Kecamatan Mego dilaksanakan di Aula Paroki St. Maria Imakulata Lekebai dan dibuka oleh Camat Mego, Jerry Moa. Acara ini dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Akulinus, S.Sos, Anggota DPRD Kabupaten Sikka Dapil IV, Pastor Paroki Maria Imakulata Lekebai, serta perwakilan perangkat daerah terkait. Peserta musyawarah meliputi kepala desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pendidikan.
Fokus pada Pendidikan di Tengah Keterbatasan Anggaran
Dalam sambutannya, Camat Mego Jerry Moa mengungkapkan bahwa alokasi Pagu Indikatif Kecamatan (PIK) Mego untuk Tahun Anggaran 2026 ditetapkan sebesar Rp600 juta.
“Berhubung Musrenbang 2025 ini masih bersifat tematis, maka dari alokasi ini semuanya diprioritaskan untuk bidang pendidikan,” ungkap Jerry.
Ia menambahkan bahwa usulan dari sektor lain akan diperjuangkan melalui jalur perencanaan lainnya, baik secara politis melalui pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD maupun secara teknokratik melalui Rencana Kerja (Renja) perangkat daerah.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan Akulinus, dalam arahannya, menyoroti dampak dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. Kebijakan ini akan mengakibatkan pemangkasan anggaran di berbagai perangkat daerah dan berpengaruh terhadap pelaksanaan program yang telah dirancang untuk tahun 2025.
“Walaupun demikian, sebagai forum tertinggi musyawarah pembangunan, Musrenbang kecamatan tetap menjadi wadah penting dalam membawa aspirasi rakyat yang nantinya akan ditetapkan sebagai usulan pembangunan daerah,” ujar Akulinus.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan pendapatan daerah melalui berbagai sumber penerimaan seperti retribusi guna memperkuat kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“APBD kita masih sangat bergantung pada dana transfer dari pusat. Oleh karena itu, ke depan, pemerintah desa harus mengoptimalkan aset-aset desa yang dapat menghasilkan pendapatan,” tambahnya.
Dukungan DPRD untuk Perencanaan Pembangunan
Anggota DPRD Kabupaten Sikka dari Dapil IV, Hendrikus Rebu, menegaskan bahwa Musrenbang merupakan agenda nasional yang harus tetap dijalankan meskipun menghadapi keterbatasan anggaran.
“Kita berjuang mengatasi keterbatasan Rp600 juta PIK melalui jalur lain. Untuk itu, ruang bagi masyarakat untuk mengusulkan perencanaan tetap terbuka di semua bidang, baik melalui mekanisme politis maupun teknokratik,” kata Hengki Rebu.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap semangat dalam bermusyawarah dan berpartisipasi dalam proses pembangunan.
“Walaupun anggaran terbatas, semangat Musrenbang tidak boleh surut. Ini adalah bagian dari perjuangan bersama untuk mencapai pembangunan yang lebih baik,” tambahnya.
12 Usulan Prioritas Bidang Pendidikan
Dari hasil Musrenbang Kecamatan Mego, sebanyak 60 usulan bidang pendidikan telah diinput dalam aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). Namun, dengan mempertimbangkan keterbatasan anggaran, hanya 12 usulan prioritas yang akhirnya ditetapkan.
Usulan prioritas tersebut meliputi:
Rehabilitasi ruang kelas
Pengadaan meubel sekolah
Pembangunan dan pengembangan perpustakaan sekolah
Musrenbang Kecamatan Mego ini diharapkan dapat memberikan arah yang jelas dalam perencanaan pembangunan daerah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tengah keterbatasan anggaran yang ada.(Fernando – Red)


