BeritaSulawesi Selatan

Lara Sunyi Kakek Dande di Dusun Tamasongo: Hidup Tanpa Identitas, Terlupakan di Tanah Sendiri

349
×

Lara Sunyi Kakek Dande di Dusun Tamasongo: Hidup Tanpa Identitas, Terlupakan di Tanah Sendiri

Sebarkan artikel ini

JENEPONTO |DETIKREPORTASE.COM

– Di Dusun Tamasongo, Desa Datara, Kecamatan Bontoramba, tersimpan kisah nyata yang menampar nurani kita semua. Seorang kakek bernama Dande, hidup sendiri tanpa anak, keluarga, bahkan tanpa identitas resmi seperti KTP maupun Kartu Keluarga (KK). Ia menghuni sebuah rumah kosong dengan kondisi memprihatinkan—sepi, sunyi, dan jauh dari jangkauan bantuan sosial.

Setiap hari, Kakek Dande hanya bisa berharap pada kebaikan tetangga. Tidak ada penghasilan, tidak ada jaminan sosial, dan tak ada akses pada layanan pemerintah. Satu-satunya yang ia miliki adalah harapan dan belas kasih dari sekitar. Sebuah potret kemiskinan akut yang sering luput dari perhatian banyak pihak.

Kunjungan Subarga Community: Menggugah Nurani, Memberi Harapan

Kondisi Kakek Dande akhirnya menarik perhatian Subarga Community, sebuah komunitas sosial yang bergerak di bidang kemanusiaan. Mereka mendatangi rumah Kakek Dande, bukan sekadar membawa bantuan sembako, tetapi menghadirkan kembali rasa kemanusiaan yang mulai memudar.

“Kita tidak hanya memberi makanan, tapi juga hadir sebagai sesama manusia yang peduli,” ujar salah satu relawan Subarga Community. Mereka percaya bahwa setiap manusia, meski tanpa dokumen identitas, tetap memiliki martabat yang harus dijaga.

Hidup Tanpa KTP dan KK: Terjegal Sistem, Terlupakan Negara

Ketiadaan KTP dan KK membuat Kakek Dande seakan tidak diakui sebagai warga negara. Ia tidak bisa mengakses bantuan lansia, layanan kesehatan gratis, atau program perlindungan sosial lainnya. Padahal, di balik keriput wajah dan tubuh renta itu, tersimpan hak yang seharusnya dilindungi oleh negara.

Pemerintah daerah dan lembaga sosial diharapkan tidak tinggal diam. Kondisi ini menuntut langkah nyata untuk menjangkau mereka yang terpinggirkan dan tersembunyi dari radar sistem birokrasi.

Seruan Kemanusiaan: Jangan Lagi Ada Kakek Dande Lainnya

Kisah ini menjadi alarm moral bagi kita semua. Di balik pembangunan dan kemajuan zaman, masih ada jiwa-jiwa rapuh yang terlupakan. Kakek Dande adalah simbol dari mereka yang hidup di pinggir-pinggir desa, dalam senyap, menanti uluran tangan dan kepedulian.

Subarga Community telah memberi contoh bahwa kepedulian kecil bisa menyelamatkan hidup seseorang. Kini saatnya kita bertanya, adakah di sekitar kita “Kakek Dande” lainnya yang menunggu ditemukan?

✍️ Rusli | DetikReportase.com | Jeneponto, Sulawesi Selatan

DETIKREPORTASE.COM – Menyuarakan Hati yang Terlupakan, Menghidupkan Kemanusiaan yang Terabaikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250