BeritaNusa Tenggara Timur

Ketua FKUB Sikka, Pater Stef. Florianus Buyung, O. Carm., Serukan Semangat Kebersamaan di Bulan Puasa

92
×

Ketua FKUB Sikka, Pater Stef. Florianus Buyung, O. Carm., Serukan Semangat Kebersamaan di Bulan Puasa

Sebarkan artikel ini

Sikka, Detikreportase.com

– Awal Maret ini, umat Islam dan umat Katolik secara bersamaan memasuki masa puasa—bulan suci Ramadhan bagi umat Islam dan masa retret agung bagi umat Katolik. Meskipun durasi puasanya berbeda (Islam selama 28 hari, Katolik selama 40 hari), Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sikka, Pater Stef. Florianus Buyung, O. Carm., menegaskan bahwa momen ini adalah kesempatan emas untuk membangun semangat kebersamaan dan harmoni antarumat beragama.

“Puasa adalah latihan rohani yang indah untuk mengendalikan hawa nafsu dan membersihkan hati. Dengan hati yang bersih, kita dapat melihat sesama sebagai saudara, karena pada hakikatnya kita semua adalah putra-putri dari Allah Bapa yang sama. Kita adalah keturunan Abraham, yang berarti kita bersaudara satu sama lain,” ujar Pater Buyung pada Minggu (09/03/2025).

Ia mengutip ensiklik Fratelli Tutti dari Paus Fransiskus yang menyatakan bahwa kasih menuntut keterbukaan dan semakin berkembang dalam persaudaraan yang sejati. Selain itu, Pater Buyung juga mengingatkan kembali semangat Konsili Vatikan II dalam dokumen Nostra Aetate, yang mendorong umat Katolik dan Islam untuk bekerja sama dalam menciptakan keadilan sosial, nilai moral, perdamaian, dan kebebasan bagi semua.

MUI Sikka Ajak Umat Islam Perkuat Solidaritas Sosial

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sikka, Haji Muhammad Ikhsan Wahab, mengajak umat Islam untuk menjadikan Ramadhan sebagai bulan penuh berkah dengan meningkatkan kepedulian sosial.

“Puasa mengajarkan kita untuk merasakan lapar, agar kita lebih peduli terhadap saudara-saudara yang kekurangan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berbagi, baik melalui sedekah maupun dengan mengadakan ifthar bersama di masjid-masjid,” kata Muhammad Ikhsan Wahab pada Jumat (07/03/2025).

Ia menambahkan bahwa hakikat puasa adalah menahan diri, termasuk dari hawa nafsu. “Ketika manusia mampu menahan diri, ia menjadi pribadi yang paripurna, yang dapat mendayagunakan potensinya untuk kemaslahatan bersama,” tutupnya.

Dengan semangat puasa yang dijalani bersama, baik umat Islam maupun umat Katolik di Kabupaten Sikka diharapkan semakin mempererat persaudaraan dan menjaga harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.(Fernandez, Red.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250