JAKARTA | DETIKREPORTASE.COM –
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo melakukan pemantauan langsung terhadap arus balik Lebaran 2025 di ruas Tol Cikopo–Palimanan (Cipali), Jawa Barat, pada Minggu, 6 April 2025. Pemantauan dilakukan dari udara menggunakan helikopter, untuk memastikan kelancaran lalu lintas serta efektivitas skema rekayasa lalu lintas yang diterapkan.
Pantauan Udara: Arus Ramai Lancar Hingga KM 72
Didampingi sejumlah pejabat tinggi negara, Kapolri memulai perjalanan dari Bandara Internasional Kertajati, Majalengka. Turut serta dalam peninjauan tersebut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Purwantono.
Dari ketinggian, arus balik yang melintasi Tol Cipali arah Jakarta tampak terpantau ramai namun tetap lancar hingga KM 72. Meski volume kendaraan meningkat, tidak ditemukan titik kemacetan parah. Hal ini menjadi indikator positif dari efektivitas manajemen lalu lintas yang telah dirancang oleh tim gabungan dari kepolisian, Kementerian Perhubungan, dan instansi terkait lainnya.
“Kami melihat arus balik masih dapat dikendalikan. Petugas di lapangan siaga penuh, dan skema rekayasa lalu lintas telah diterapkan secara bertahap,” ujar Kapolri dalam keterangannya usai peninjauan.
Skema One Way Nasional Masih Diberlakukan
Sehari sebelumnya, Kapolri juga telah memimpin pelepasan arus balik melalui skema one way nasional dari Gerbang Tol Kalikangkung KM 414 di Semarang hingga KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama. Skema ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mencegah penumpukan kendaraan yang berpotensi menyebabkan kemacetan parah di jalur-jalur utama menuju Jakarta.
Setelah KM 70, sistem one way dilanjutkan dengan skema contraflow menuju ibu kota. Penerapan contraflow dibagi menjadi dua tahap berdasarkan titik kilometer:
KM 70 hingga KM 47 (sebelum Tol Layang MBZ) diberlakukan contraflow dua lajur.
KM 47 hingga KM 36 diterapkan contraflow satu lajur.
Dengan skema ini, pengendara memiliki jalur tambahan yang dapat digunakan untuk menghindari kepadatan di jalur utama, terutama di titik-titik rawan seperti persimpangan tol dan area istirahat.
Manajemen Arus Balik Didukung Teknologi dan Kolaborasi
Kapolri juga menyampaikan bahwa keberhasilan dalam mengelola arus mudik dan balik tahun ini tidak terlepas dari penggunaan teknologi monitoring, peningkatan kapasitas layanan jalan tol, serta kerja sama erat antara berbagai kementerian dan lembaga.
“Kolaborasi adalah kunci. Mulai dari pusat hingga daerah, semua bergerak dalam satu komando demi menjamin keselamatan dan kenyamanan pemudik,” tegas Kapolri.
Pemerintah pun terus mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi arahan petugas di lapangan, menggunakan aplikasi informasi lalu lintas resmi, serta menjaga stamina dalam berkendara jarak jauh.
Kesiapan Tenaga Medis dan Layanan Darurat
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa layanan kesehatan dan posko darurat tetap siaga di berbagai titik jalur tol. Menurutnya, kesiapsiagaan tenaga medis menjadi bagian dari mitigasi risiko kecelakaan maupun kondisi darurat yang mungkin terjadi saat perjalanan.
“Kita ingin masyarakat kembali ke Jakarta dalam kondisi aman dan sehat. Oleh karena itu, posko kesehatan kami siapkan di titik strategis,” ujarnya.
Dengan sinergi antarlembaga dan kesiapan sistem lalu lintas nasional, arus balik Lebaran 2025 diharapkan dapat berjalan lancar hingga berakhirnya masa libur panjang.
✍️ Rusli/Amanda P. | Detikreportase.com | Tangerang Raya
DETIKREPORTASE.COM : Mengabarkan Kebaikan, Menyalakan Kesadaran Sosial


