BANDUNG SELATAN |DETIKREPORTASE.COM
– Warga Kampung Pasirluyu dan Kampung Pacet di Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung Selatan, kini makin resah. Jalan penghubung antardesa yang mereka lalui setiap hari rusak berat selama lebih dari satu dekade, namun tak kunjung disentuh perbaikan oleh pemerintah daerah maupun provinsi.
Kerusakan jalan tersebut bukan sekadar mengganggu kenyamanan, tapi sudah menjadi ancaman nyata bagi keselamatan warga. Jalan berlubang besar, bebatuan tajam, dan permukaan tidak rata membuat banyak pengendara terjatuh, terlebih saat hujan mengguyur wilayah tersebut.
10 Tahun Dibiarkan Rusak, Warga Ambil Alih Tugas Negara
Pantauan langsung detikreportase.com menunjukkan bahwa kerusakan terjadi hampir di seluruh ruas jalan antara Kampung Pasirluyu dan Kampung Pacet. Lubang-lubang menganga, bahkan seukuran kepalan tangan orang dewasa, terlihat jelas menghiasi jalan utama desa.
“Sudah hampir 10 tahun kondisi jalan seperti ini. Banyak pengendara jatuh, apalagi malam hari dan saat hujan,” keluh Ibu Komariah, warga Pasirluyu, Kamis (5/6/2025).
Siti Aisyah, warga lainnya, menambahkan, “Kalau tidak hati-hati, bisa tergelincir. Kami ini seperti tidak diperhatikan, harusnya pemerintah sudah ambil tindakan sejak lama.”
Karena tak kunjung diperbaiki, warga akhirnya turun tangan sendiri. Mereka menutup lubang-lubang jalan dengan puing bangunan secara swadaya, dibantu para sopir truk dan kendaraan yang sering melintasi jalur itu.
Jalur Vital, Tapi Terabaikan
Ironisnya, jalan tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan dua kampung besar. Tak sedikit kendaraan roda dua maupun roda empat yang kesulitan melewatinya, terutama di tanjakan.
“Kami perbaiki sendiri karena tidak ingin ada korban. Tapi kan ini harusnya tanggung jawab pemerintah,” ujar seorang warga lainnya.
Keluhan ini bukan hanya terjadi di Arjasari. Di tempat lain seperti Desa Tegalsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, warga juga mengeluhkan kondisi jalan yang tak kalah memprihatinkan. Bahkan, mahasiswa dan pemuda setempat mulai angkat suara menuntut perbaikan infrastruktur.
Desakan Kepada Pemerintah: Turun ke Lapangan, Bukan Duduk di Kantor
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Bandung Selatan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera turun tangan dan melakukan tindakan nyata. Jalan rusak bukan sekadar isu kenyamanan, tapi juga soal nyawa.
“Jangan tunggu ada korban jiwa dulu baru sibuk bergerak. Kami minta perhatian serius,” tegas warga.
Harapan masyarakat sederhana: akses jalan yang layak demi keselamatan dan kelancaran aktivitas sehari-hari. Ketika warga sudah sampai pada titik harus memperbaiki sendiri, maka sudah waktunya pemerintah bangun dari tidur panjangnya.
✍️ Andum Subekti | DetikReportase.com | Bandung Selatan, Jawa Barat


