MINAHASA | DETIKREPORTASE.COM
Perayaan Pesta Krisma Paroki Santo Petrus Rasul di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, berlangsung penuh makna pada Minggu, 29 Juni 2025. Ribuan umat Katolik memadati lokasi acara yang digelar di Jaga V, dengan suasana syukur, haru, dan kegembiraan.
Acara ini menjadi puncak penerimaan sakramen Krisma bagi umat yang telah siap secara rohani, serta menjadi momen mempererat tali persaudaraan antarumat di tengah keberagaman.
Sosok Nur dari Papua, Simbol Persaudaraan Lintas Daerah
Momen paling menyentuh dalam perayaan ini datang dari kisah Nur, seorang perempuan asal Papua yang kini telah resmi menjadi bagian dari Komuni Krisma Paroki Santo Petrus Rasul Warembungan.
Meski berasal dari tanah jauh di Timur Indonesia, Nur kini diterima hangat sebagai warga Desa Warembungan dan telah tercatat sebagai umat tetap. Kehadirannya bukan hanya memperkaya warna komunitas, tetapi juga membuktikan bahwa kasih Kristus tak mengenal batas suku dan budaya.
Nur tampak bahagia dan terharu saat menerima sakramen Krisma bersama umat lainnya. Kisahnya menjadi simbol persatuan umat Katolik yang merangkul semua orang tanpa pandang latar belakang.
Sumbangsih Bapak Hendra Tangkumahat untuk Kelancaran Acara
Kelancaran dan kemeriahan pesta rohani ini juga berkat dukungan dari banyak pihak, salah satunya Bapak Hendra Tangkumahat. Sosok dermawan yang dikenal luas di lingkungan Warembungan ini dengan sukarela menyediakan sound system (tata suara) untuk mendukung seluruh rangkaian acara.
Sistem tata suara tersebut memungkinkan umat mengikuti misa dengan khusyuk dan jelas, termasuk saat lagu-lagu pujian dinyanyikan dengan semangat oleh umat dan koor gereja.
Kontribusi Hendra menunjukkan kuatnya semangat gotong royong dalam tubuh Gereja, di mana semua pihak turut mendukung karya pelayanan dengan caranya masing-masing.
Penuh Kehangatan dan Makna Rohani
Dari awal hingga akhir, suasana acara terasa penuh hikmat dan keakraban. Keluarga besar umat Katolik datang dari berbagai lingkungan dan stasi menjadi saksi kebahagiaan bersama.
Misa Krisma dipimpin oleh pastor paroki dan berlangsung dengan khidmat. Dalam homilinya, pastor mengajak seluruh umat untuk terus bertumbuh dalam Roh Kudus dan menjadi saksi Kristus di mana pun berada.
“Melalui Krisma ini, kalian diteguhkan untuk menjadi pewarta kasih dan terang di tengah dunia,” ujar pastor dalam khotbahnya.
Tali Persaudaraan Lintas Budaya yang Kian Kuat
Perayaan Krisma ini bukan sekadar peristiwa liturgi, tetapi juga perayaan persaudaraan dalam keberagaman. Fakta bahwa Nur dari Papua diterima sebagai bagian dari komunitas Warembungan mempertegas bahwa Gereja Katolik sungguh universal—inklusif dan terbuka bagi siapa saja.
Banyak umat terlihat menyalami dan memberi pelukan hangat kepada Nur dan para penerima Krisma lainnya, sebagai tanda kasih dan dukungan moral atas langkah iman mereka.
Doa dan Harapan dari Umat
Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah umat di halaman Gereja. Warga terlihat saling berbagi makanan dan cerita dengan penuh suka cita. Kegiatan ini mempererat kebersamaan umat Katolik di Warembungan dan menjadi contoh nyata nilai-nilai toleransi dan persaudaraan lintas daerah yang hidup dan tumbuh di Minahasa.
Semoga kebersamaan ini menjadi awal yang baik untuk perjalanan iman yang lebih kokoh, serta mendorong Gereja semakin terbuka dan merangkul siapa pun yang ingin hidup dalam kasih Kristus.
✍️ Michael | detikreportase.com | Sulawesi Utara


