SİKKA |DETİKREPORTASE.COM
-Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2025 berlangsung khidmat dan penuh semangat di Lembaga Pendidikan SMK Santo Thomas Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Momentum tahunan ini menjadi refleksi semangat bersama dalam membangun pendidikan bermutu, berkarakter, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Upacara bendera yang dilaksanakan di halaman sekolah dimulai sejak pagi hari dengan melibatkan seluruh guru sebagai petugas upacara. Bertindak sebagai pembawa acara, Ibu Irma memandu jalannya upacara dengan tertib. Pemimpin upacara dipercayakan kepada Pa Yoli, sementara tim pengibar bendera diisi oleh Ibu Hesti, Ibu Masi, dan Ibu Karin. Doa penuh kekhusyukan dipimpin oleh Pa Gerardus Kain yang memohonkan berkat bagi dunia pendidikan Indonesia.
Pidato Menteri: Pendidikan Karakter, AI, dan Koding
Sebagai Pembina Upacara, Kepala SMK Santo Thomas Maumere, Agustino Lameng, SH, membacakan amanat Menteri Pendidikan Nasional yang menekankan pentingnya peningkatan mutu pendidikan melalui pendidikan karakter. Dalam amanat tersebut, Kementerian mendorong implementasi deep learning, penguatan Test Kemampuan Akademik (TKA), serta pengenalan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) sebagai bekal bagi siswa menghadapi dunia masa depan.
“Kami ingin membentuk Anak Indonesia Hebat – anak-anak yang bangun pagi dengan semangat, rajin beribadah, aktif berolahraga, makan sehat, rajin belajar, mencintai masyarakat, dan tidur tepat waktu,” ujar Agustino Lameng membacakan pidato tersebut.
Tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digaungkan kementerian menjadi fokus utama penguatan karakter, yakni: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur cepat.
Kepala Sekolah turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru yang telah berkontribusi menyukseskan upacara Hardiknas. “Terima kasih kepada Bapa Ibu Guru atas dedikasi dan semangatnya. Kegiatan hari ini membuktikan bahwa kita siap menjadi garda depan perubahan pendidikan di daerah,” ungkapnya.
Gebyar Pameran: Dari Mie Daun Kelor hingga Busana Etnik Milenial
Selain apel bendera, Hardiknas juga dimeriahkan dengan pameran hasil karya peserta didik tingkat SMA dan SMK se-Kabupaten Sikka, bertempat di arena Gebyar SMK Kabupaten Sikka. SMK Santo Thomas Maumere tampil menonjol dengan menghadirkan produk dari dua program keahlian andalannya: Tata Busana dan Tata Boga.
Di stan Tata Busana, pengunjung disuguhi motif busana daerah Kabupaten Sikka yang dipadukan dengan aksesori kekinian bernuansa milenial. Perpaduan nilai lokal dan estetika modern menjadi daya tarik tersendiri. Sementara itu, program keahlian Tata Boga menyajikan kreasi unik berupa mie dari daun kelor serta aneka menu lokal yang menggugah selera.
Tak hanya produk visual dan kuliner, semangat kebudayaan juga terasa melalui alunan musik tradisional yang dimainkan langsung oleh peserta didik SMK Santo Thomas. Alunan alat musik tradisional mengiringi kunjungan tamu dan masyarakat yang memadati arena pameran, menambah semarak dan rasa bangga akan budaya lokal.
Kolaborasi Sekolah dan Pemerintah Daerah
Sebagai informasi, Apel Bendera Hardiknas di tingkat Kabupaten Sikka dilaksanakan terpusat di Lapangan Kantor Bupati, melibatkan perwakilan seluruh jenjang pendidikan dari SD hingga SMK.
Perayaan Hari Pendidikan Nasional tahun ini menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya soal akademik, namun juga seni, budaya, teknologi, dan karakter. Melalui kolaborasi antara sekolah dan pemerintah daerah, visi Indonesia Emas 2045 diyakini dapat diwujudkan dari sekolah-sekolah di pelosok negeri, termasuk di Nusa Tenggara Timur.
✍️ Stefanus Keban | DetikReportase.com | Maumere, Nusa Tenggara Timur


