SEMARANG |DETIKREPORTASE.COM–
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Sengkuyung Tahap II tahun 2025 resmi dimulai di Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam mempercepat pembangunan daerah dan menekan angka kemiskinan.
Pembukaan program TMMD ke-124 dan Sengkuyung Tahap II digelar di Lapangan Sitrombo, Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang, pada Selasa, 6 Mei 2025. Dalam sambutannya, Ahmad Luthfi menyampaikan apresiasi tinggi atas sinergi yang solid antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan merata di seluruh pelosok Jawa Tengah.
Akselerasi Pembangunan Lewat Gotong Royong TNI dan Masyarakat
“TMMD dan Sengkuyung ini sangat membantu. Saya sebagai gubernur mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Kodam IV/Diponegoro yang telah berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta provinsi,” ujar Luthfi.
Menurutnya, kegiatan TMMD yang berlangsung mulai 6 Mei hingga 4 Juni 2025 ini menjadi contoh konkret semangat gotong royong dalam membangun Indonesia dari wilayah pinggiran hingga perkotaan. Ia menyebut bahwa TMMD bukan hanya menyasar desa-desa terisolir dan tertinggal, tetapi juga kawasan perkotaan yang kumuh dan memerlukan perhatian lebih.
“Di kota, mereka menyasar kawasan kumuh. Di desa, program ini menyasar wilayah terisolir dan kurang berkembang,” lanjut mantan Kapolda Jawa Tengah itu.
Infrastruktur, Pendidikan, dan Ketahanan Wilayah Jadi Prioritas
Program TMMD dibagi menjadi dua jenis kegiatan utama, yaitu fisik dan nonfisik. Kegiatan fisik difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan sarana air bersih untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah terpencil.
Sementara itu, kegiatan nonfisik diarahkan untuk memperkuat ketahanan wilayah melalui bidang kesehatan, pendidikan, dan bela negara. Edukasi masyarakat tentang pentingnya berbangsa, bernegara, dan menjaga lingkungan menjadi bagian integral dari program ini.
Gubernur Luthfi menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah kabupaten/kota dalam mengoptimalkan pelaksanaan TMMD. Ia meminta agar pemerintah daerah menjalin komunikasi intensif dengan Dansatgas TMMD di wilayah masing-masing, serta memastikan program menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
Sentuhan Program Unggulan: Dari RTLH hingga Penanaman Pohon
Sejumlah program unggulan yang diusulkan gubernur mencakup ketahanan pangan, pertanian terpadu, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), penyediaan sanitasi dan air bersih, serta percepatan penurunan stunting. Ia juga mendorong pelaksanaan program pendukung seperti layanan Posyandu, pembersihan sungai dan pasar, penanaman pohon, hingga rehabilitasi rumah ibadah.
“Saya imbau seluruh kabupaten/kota segera menyiapkan program TMMD yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Gubernur berharap sinergi lintas sektor ini mampu mendongkrak kontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah hingga kisaran 9,00% serta mendukung target pertumbuhan ekonomi daerah di angka 5,60%.
Penyaluran Bantuan: Bukti Nyata Pemerintah Hadir
Sebagai bagian dari pembukaan TMMD ke-124, Gubernur Ahmad Luthfi turut menyerahkan berbagai bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Di antaranya:
1 ton beras cadangan pangan untuk warga kurang mampu di Kelurahan Pakintelan
Bantuan anak rawan stunting
Bantuan bibit tanaman produktif
Dukungan modal usaha bagi 12 kelompok usaha bersama (KUBE) senilai total Rp 240 juta
Bantuan keuangan TMMD untuk Kota Semarang sebesar Rp 628 juta
Langkah ini memperkuat posisi pemerintah sebagai fasilitator utama pembangunan berbasis masyarakat yang inklusif dan berkeadilan sosial.
✍️ Asep Saepudin | DetikReportase.com | Semarang, Jawa Tengah
