SİKKA |DETİKREPORTASE.COM
– Bendera Merah Putih akan kembali berkibar di pentas olahraga Asia Tenggara berkat putri terbaik dari Nusa Tenggara Timur. Elisabet Febronensia Rodriguez atau akrab disapa Encha, siswi SMA Negeri 1 Maumere (Smansa), Kabupaten Sikka, resmi terpilih mewakili Indonesia di ajang 12th South East Asian Karate Federation Championship 2025 yang akan digelar di Brunei Darussalam pada 17–19 Juni 2025.
Kabar membanggakan ini menjadi catatan emas tersendiri bagi dunia pendidikan dan olahraga di Kabupaten Sikka. Encha menjadi salah satu dari 53 atlet muda yang lolos seleksi nasional dan dipercaya membawa nama bangsa di ajang karate paling prestisius se-Asia Tenggara.
Jalan Panjang ke Kancah Internasional
Encha akan berlaga di nomor Kumite Junior Putri -53 Kg, mewakili Indonesia sebagai atlet dari perguruan Shoto-Kai. Pelepasan resmi timnas karate Indonesia dilaksanakan oleh Ketua Umum PB Forki, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, di Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau), Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
“Persiapan kalian memang padat, tapi mental dan semangat juang adalah aset utama. Kalian membawa harapan bangsa,” tegas Hadi saat memberikan pesan kepada para atlet. Ia juga menyebut, 53 atlet yang dipilih telah melalui seleksi ketat di seluruh Indonesia.
Anak Desa Watugong ke Asia Tenggara
Encha adalah putri dari pasangan Oswaldus Maradona Rodriguez dan Fransiska Dua Weni, yang tinggal di Desa Watugong, Kecamatan Alok Timur, Sikka. Mereka menyatakan rasa bangga atas pencapaian putri satu-satunya tersebut. “Kami hanya bisa berdoa dan memberikan semangat. Ini hadiah besar bagi keluarga dan tanah kelahiran kami,” ungkap Maradona.
Prestasi Encha melengkapi deretan kesuksesan SMA Negeri 1 Maumere dalam cabang karate. Sang kakak, Lorenso Daseto Rodriguez, bersama rekannya Margareth L. Souchin Tiwa Sihombing, juga mencatat prestasi membanggakan dengan meraih Juara Umum 1 O2SN Tingkat Provinsi NTT 2025 dan melaju ke tingkat nasional.
Kepala SMA Negeri 1 Maumere, Johanes Jonas Teta, S.Pd, memberikan apresiasi luar biasa terhadap pencapaian para siswanya. “Kami bangga dan ini jadi motivasi bagi siswa-siswi lainnya. Prestasi bukan hanya akademik, tapi juga karakter dan semangat juang,” ujarnya.
Peran Sentral Shoto-Kai Cabang Sikka
Keberhasilan Encha tak lepas dari bimbingan Sensei Ary Tiwa (Maria Getrudis A. Lestri Sute, S.Stp), pelatih utama Shoto-Kai Cabang Sikka. Encha dan atlet-atlet lainnya menjalani pemusatan latihan selama enam bulan penuh di Dojo Puslat Shoto-Kai.
Ketua Shoto-Kai Sikka, Sensei Riky Tiwa, mengungkapkan rasa syukurnya atas dedikasi para pelatih dan sekolah. “Kami kirim empat atlet ke Kejurnas PB Forki dan satu lolos ke Kejuaraan Asia Tenggara. Ini hasil dari kerja keras semua pihak, termasuk dukungan SMA Negeri 1 Maumere,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan para atlet untuk Kejurnas Piala Presiden Shoto-Kai di Malang pada Juli mendatang dan PON 2028 yang akan digelar di NTT.
Harapan untuk Generasi Muda Sikka
Langkah Encha bukan sekadar prestasi individu, tapi simbol kebangkitan generasi muda Sikka di bidang olahraga. Di tengah keterbatasan, mereka membuktikan bahwa disiplin, dedikasi, dan mimpi besar dapat membawa anak-anak dari pelosok desa menembus pentas internasional.
Semangat ini diharapkan menular ke anak-anak muda lain di NTT. Mari kita dukung Encha dan tim Indonesia dengan doa dan semangat, agar Merah Putih kembali berkibar di podium tertinggi Asia Tenggara.
✍️ Yuven Fernandez | DetikReportase.com | Sikka – Nusa Tenggara Timur


