JENEPONTO | DETIKREPORTASE.COM
Langkah serius menuju Pemilu yang bersih dan akurat mulai terasa di Jeneponto. Tiga lembaga penting—Disdukcapil, KPU, dan Bawaslu—duduk satu meja dalam pertemuan resmi membahas pemutakhiran data pemilih. Pertemuan berlangsung di ruang rapat Kepala Dinas Dukcapil Jeneponto, Jumat (20/6/2025), dan menandai dimulainya era kolaborasi terbuka lintas kelembagaan.
Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari keluarnya PKPU Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB). Tujuannya jelas: menghasilkan data pemilih yang akurat, valid, dan mutakhir untuk menghadapi pesta demokrasi berikutnya.
PKPU Baru, Data Pemilih Harus Lebih Akurat
Komisioner KPU Jeneponto, Dr. Supriadi Saleh, menegaskan bahwa PDPB adalah fondasi awal menuju daftar pemilih yang lebih kredibel. “Dengan PKPU ini, kita ingin data pemilih bisa diperbarui terus-menerus, agar saat hari pemilu tiba, tak ada lagi yang tercecer atau dobel data,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kehadiran pihak KPU bersama Bawaslu dalam forum ini adalah bentuk sinergitas dan transparansi. “Kami akan duduk kembali awal Juli nanti untuk bahas lanjutan data, tapi hari ini jadi langkah pembuka agar semua instansi bisa menyamakan persepsi,” jelas Supriadi.
Bawaslu: Data DP4 Harus Sinkron dengan Fakta Lapangan
Senada dengan KPU, Komisioner Bawaslu Jeneponto, Eric Faturrahman, menambahkan bahwa forum ini penting untuk menyelaraskan data DP4 dari Kementerian Dalam Negeri dengan realita terbaru di lapangan. “Kalau kita tidak bergerak bersama dari awal, potensi kekacauan data bisa terjadi. Padahal ini menyangkut hak dasar warga negara,” tegasnya.
Menurutnya, sinergi antarlembaga harus dimulai dari tahap awal, bukan saat mendekati hari pemungutan suara. “Langkah ini jadi kunci utama membangun kepercayaan publik terhadap sistem pemilu kita,” tambahnya.
Disdukcapil Siap Buka Akses Data, Tapi Sesuai Aturan
Kepala Dinas Dukcapil Jeneponto, Dr. Mustaufiq, menyambut baik kehadiran dua institusi penyelenggara pemilu tersebut. “Kami tentu siap membuka ruang sinergi, namun semua tetap mengacu pada regulasi perlindungan data pribadi dan peraturan teknis yang berlaku,” tegasnya.
Mustaufiq menyebut data-data krusial seperti kematian, perpindahan domisili, hingga pemilih pemula akan dipastikan valid dan sinkron melalui sistem padan data internal Dukcapil. “Kami ingin semua proses berjalan regulatif. Hasil akhirnya bukan hanya valid, tapi juga bisa dipertanggungjawabkan secara hukum dan publik,” ujarnya.
Kolaborasi Lintas Lembaga Jadi Kunci Kualitas Pemilu
Kehadiran jajaran komisioner KPU seperti Arifiandi, tim teknis data dari KPU dan Bawaslu, serta keterlibatan pihak Polres Jeneponto mempertegas pentingnya pengawalan dari awal. Tidak hanya soal administrasi data, tetapi juga menyangkut aspek keamanan dan transparansi.
Pertemuan ini menjadi sinyal bahwa jenjang birokrasi tak lagi menjadi sekat. Semua lembaga—baik eksekutif maupun penyelenggara pemilu—memiliki satu tujuan: menyajikan data pemilih yang bersih dan dapat dipercaya.
Dari Jeneponto untuk Indonesia: Mulai dari Data, Jaga Demokrasi
Pertemuan antara Disdukcapil, KPU, dan Bawaslu di Jeneponto menjadi contoh konkret bagaimana reformasi data pemilih dimulai dari level lokal. Jika praktik ini terus digalakkan, bukan mustahil kualitas demokrasi nasional akan makin kuat dan kredibel.
Sinyal positif ini patut diapresiasi. Bahwa demokrasi tidak hanya soal hari pencoblosan, tapi juga tentang proses panjang yang dimulai dari validitas data dan komitmen bersama.
✍️ Rusli | DetikReportase.com | Jeneponto – Sulawesi Selatan
