Sikka, DetikReportase.com–
Ketua Dewan Kesenian Sikka (Waniana), Nyong Franco, menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Sikka, khususnya Bupati dan Wakil Bupati, dapat membuka ruang komunikasi yang lebih intens dan terbuka terkait kehidupan sosial masyarakat, terutama di bidang seni.
“Kami hanya ingin diakui dan didengar oleh pemerintah. Secara khusus, kami berharap Bupati dan Wakil Bupati Sikka berkenan mengesahkan organisasi Dewan Kesenian Sikka ini, sehingga program yang telah kami rancang dapat segera diwujudkan,” ujar Nyong Franco, Senin (10/3/2025).
Waniana: Fasilitator Seni dan Mitra Pemda
Dewan Kesenian Sikka (Waniana) didirikan pada 19 September 2019 oleh almarhumah Paulina Yeni Kabupung, dalam rapat persiapan Event Indonesiana di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sikka. Rapat tersebut didukung oleh Sonya da Gama dan Nyong Franco, serta mendapat persetujuan dari peserta yang hadir.
Pada 2 Maret 2020, Waniana resmi terbentuk dengan kepengurusan lengkap dan hingga kini masih eksis, meski telah mengalami beberapa kali perubahan struktur organisasi. Lahirnya Waniana berawal dari kerinduan para pegiat seni di Maumere yang membutuhkan wadah untuk bernaung, berkumpul, dan berekspresi bersama.
“Waniana memiliki visi besar, yaitu menjadi pemersatu, pengayom, dan pendukung geliat seni di Kabupaten Sikka. Kami ingin menjadi mitra Pemda yang bertanggung jawab dalam kapasitas kami,” tegas Nyong.
Salah satu program utama Waniana adalah menciptakan berbagai kegiatan seni yang mendukung pendidikan karakter anak-anak di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sikka.
Seni yang Berakar pada Tradisi dan Budaya
Nyong menekankan bahwa seni sering dikaitkan dengan budaya, namun fokus Waniana adalah pada seni itu sendiri. “Budaya tentu akan secara otomatis tercermin dalam berbagai ekspresi seni, karena seni harus berakar pada tradisi tempat seniman itu lahir dan tumbuh. Seni tanpa akar yang kuat akan dangkal dan sulit dipahami,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pendiri Waniana, Sonya da Gama, berharap agar Pemkab Sikka segera memberikan pengakuan resmi terhadap Waniana. “Sejak tahun 2020 kami berproses untuk mendapatkan pengakuan. Semoga setelah lima tahun penantian ini, harapan kami terjawab,” ujarnya.
Sonya juga menambahkan bahwa Waniana dapat menjadi jembatan antara pelaku seni dan masyarakat umum, sehingga dapat mengakomodir para seniman Sikka dengan semangat dan tujuan bersama menjadikan Sikka sebagai kota seni.
Dewan Kesenian Sikka (Waniana) kini menantikan kebijakan dari Pemkab Sikka agar dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam kemajuan seni di daerah tersebut.(Fernandez-red).


